Bloody Money
5. #5

38. INT. RUANGAN KANTOR PAK JAVED. PAGI.

Cast : Javed – Polisi 1 – Polisi 2.

Nampak Polisi 1 dan Polisi 2 duduk berhadapan dengan Javed.

POLISI 1

Kami menemukan mobil box milik perusahan Bapak dirampok di perjalanan.

Sejenak Javed terdiam.

POLISI 2

Dua orang luka parah (melihat catatan) bernama Andre Katana (Andre) dan Jamaluddin (Jamal), satu orang meninggal bernama Jumadi Saadi (Jumadi). Ia tewas ditembak.

Javed tetap diam.

POLISI 2

Apakah ada sesuatu yang sangat berharga yang hilang? Atau membawa sesuatu yang berharga di dalam mobil ?.

JAVED

(menggelengkan kepala) Tidak … Tidak ada … Tidak ada satu pun barang berharga yang ada di mobil itu, cuma ada sayuran.

POLISI 1

Yakin, Pak Javed?

JAVED

Ya … Karena sayalah pemilik mobil box itu.

CUT TO

 

39. INT. RUMAH/PONDOKAN. SIANG.

Cast : Armand - Melly – David – Vincent.

Nampak Melly, David dan Vincent tengah menghitung gepokan/ikatan uang dengan mesin hitung uang. Armand duduk santai memperhatikannya, di meja terlihat berjejer tumpukan uang. Nampak Melly beberapa kali menghitung gepokan uang terakhir. Tak lama uang selesai dihitung.

MELLY

Setiap iketan jumlahnya sepuluh juta …Semuanya ada lima ratus juta seratus ribu.

DAVID

(heran) Lho kok ada seratus ribunya?

MELLY

Iketan uang yang terakhir, jumlahnya sepuluh juta, seratus ribu.

ARMAND

Nggak ada salahnya, sekali lagi deh lo hitung.

Melly memasukkan gepokan uang pada mesin hitung uang, uang pun terhitung, tak lama terlihat hasil hitungan uang di display mesin uang. Benar saja jumlahnya sepuluh juta seratus ribu (Rp. 10.100.000,-). Mereka bertiga saling berpandangan, suasana menjadi mistis.

FADE OUT

FADE IN

Melly menghitung ikatan uang yang ke sepuluh tersebut secara manual dengan disaksikan Armand, Vincent dan David. Tiba-tiba Melly menghentikan hitungannya, ia terlihat terkesima, begitu juga Armand dan David. Nampak di selipan gepokan uang terlihat lembaran uang 1 USD dengan cap jempol darah, uang keberuntungan milik Javed. Sejenak mereka memandang uang tersebut. Melly dan Armand saling berpandangan, sedangkan Vincent diam tanpa ekspresi. David mengambil uang tersebut, lalu ia pandang jelas-jelas. Terlihat David terkesima.

MELLY

Vid? David? … David?… (berteriak) David!

David tersadar.

DAVID

(menelan ludah) Sorry.

David meletakkan kembali uang 1 USD bernoda jempol darah tersebut, Armand meraih gepokan uang.

ARMAND

(menghela nafas) Sekarang waktunya pembagian hasil.

David, Vincent, dan Melly terdiam.

ARMAND

Sesuai dengan kesepakatan kita... Dari lima ratus juta dipotong buat bayar utang gue ... Seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ... Sebentar.

Armand mengambil kalkulator, lalu berhitung.

ARMAND

Lima ratus juta diambil seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus jadi (pause) tiga ratus dua belas juta lima ratus … Terus diambil bayaran Vincent lima puluh juta (Armand menghitung) dua ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu, ini jumlah bersih buat kita berdua.

Kembali Armand menghitung dengan kalkulator, wajah Armand nampak serius.

ARMAND (Cont)

Dua ratus enam puluh dua juta lima ratus, dibagi tiga jadi (Armand menghitung) delapan puluh tujuh juta lima ratus, jadi kita bertiga dapat masing-masing delapan puluh tujuh juta lima ratus, deal?

Sejenak Melly dan David terdiam.

ARMAND

(mengulurkan tangannya) Kalau setuju, jabat tangan gue.

DAVID

(menarik nafas, menyalami Armand) Ok, deal.

MELLY

(menyalami tangan Armand) Gue juga, deal!

Armand menghitung uang, lalu membagi bagian untuk Vincent, David, dan Melly. Vincent mengambil bagiannya, begitu juga David dan Melly.

DAVID

(memasukkan uang di tasnya) Gue keluar dulu, cari udara segar, di ruang ini gue susah nafas.

MELLY

(memasukkan uang di tasnya) Gue juga, di dalam sini panas.

David dan Melly melangkah keluar, sedangkan Armand dan Vincent tetap di dalam. Armand mengernyitkan dahi, sepertinya ia mulai curiga dengan David dan Melly, mungkin mereka punya rencana lain yang ia tidak tahu. Armand melirik pistol yang tergeletak di meja, lalu ia meraih uang 1 USD bernoda jempol berdarah yang berada di samping pistol. Uang tersebut ia ambil dan pandangi jelas-jelas, sementara itu Vincent hanya memperhatikan saja.

CUT TO

40. EXT/INT. DEPAN RESTORAN ITALIA–RESTORAN ITALIA (MARKAS DON BRUNO). SIANG.

Cast : Javed – Don Bruno - Victor – Beberapa Anak Buah Don Bruno.

 

Javed duduk di hadapan Don Bruno. Sejenak mereka terdiam, mereka saling menatap. Don Bruno menatap tajam Javed.

DON BRUNO

Apa polisi tahu?

JAVED

Sama juga bunuh diri kalau saya cerita tentang uang tersebut pada polisi.

Don mengambil alat bantu pernapasannya di saku jaketnya dan menyemprotkannya ke rongga mulutnya.

DON BRUNO

Teruskan.

JAVED

(menghela nafas) Mobil pembawa uang, dirampok.

DON BRUNO

(menarik napas, tenang) Good …

Don Bruno mengambil alat bantu nafasnya, lalu ia semprotkan ke dalam mulutnya.

DON BRUNO

(tegang) Lantas?

PAK JAVED

(lesu) Saya tanggung jawab, saya akan ganti penuh, sesuai dengan perjanjian.

Sejenak mereka terdiam.

DON BRUNO

Apa tidak ada sedikit petunjuk … Siapa perampoknya?

Sejenak Javed, terdiam.

PAK JAVED

Hanya rekaman CCTV … Sebelum terjadi perampokan.

DON BRUNO

Bisa saya lihat … Rekaman CCTV-nya?

                       PAK JAVED

Kenapa tidak? … (menghela nafas) Anything else?

Don Bruno kembali menyemprotkan alat bantu pernapasan ke rongga mulutnya.

DON BRUNO

That’s enough.

CUT TO

41. EXT. PADANG RUMPUT (LOKASI BEBAS). SORE.

Cast : David – Melly – Armand.

FLASHFORWARD IN DREAM DAVID

XCU. Wajah David yang tengah tertidur, tak lama dahinya mengernyit.

MELLY (OS)

David … David, bangun ... David, bangun ... Bangun, Sayangku …

Perlahan–lahan David membuka matanya, nampak Melly dan Armand yang tengah memegang skop (alat untuk menggali lobang) tengah berdiri di hadapannya.

ARMAND

Bangun …

David bangun.

CUT TO

 

42. EXT. HUTAN BELANTARA.SORE.

cast : David- Melly -Armand.

Mereka berjalan beriringan, David berjalan di depan, Armand dan Melly di belakang, tak lama sampailah mereka di tengah hutan.

ARMAND

Berhenti!

Mereka berhenti.

ARMAND

(Melempar sekop) Gali!

 

David diam saja, ia hanya memandang sekop yang dilempar Armand. Armand dan Melly menodongkan pistolnya.

DAVID

Apa salah gue?

ARMAND

Gak ada yang salah … Gue cuma mau uangnya dibagi dua, gue sama Melly… Itu saja.

MELLY

Untuk pembagian uang, dua kepala lebih baik dari tiga kepala, paham?

DAVID

(memandang tajam) Jadi, gue gali lobang, buat gue?

ARMAND

Pertanyaan paling bodoh yang pernah gue dengar.

Melly dan Armand saling berpandangan.

ARMAND

Kayaknya kita berdua yang mesti bikin lobangnya.

Armand dan Melly menembak David secara berbarengan.

FLASHFORWARD IN DREAM DAVID - CUT TO

 

43. EXT. PADANG RUMPUT (LOKASI BEBAS). SORE.

Cast : David - Melly - Armand.

David terbangun dan teriak tertahan, napas David terengah–engah, nampak di hadapan David berdiri Melly, mereka sejenak saling berpandangan.

MELLY

Dari tadi gue nyariin lu, ternyata lo molor di sini.

Mata David berkedip-kedip dan nafas terengah-engah.

DAVID (VO)

Gila bener … Mimpinya kayak beneran.

MELLY

Gue orang yang percaya sama mimpi, mimpi bagi gue adalah suatu petunjuk, sebuah ilham, yang bisa jadi kenyataan, inget itu.

David terdiam.

ARMAND (OS)

(berdehem) Ehemmm ...

Melly dan David menoleh ke asal suara, nampak Armand dengan pistol ia selipkan di perutnya memandang mereka berdua. Pandangan Armand berkeliling, lalu melihat ke langit yang mulai gelap.

ARMAND

Kayaknya udah mau gelap ... Sebaiknya lo pada balik deh.

Mereka terdiam, Armand melangkah pergi. David dan Melly saling berpandangan.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar