BIDUAN
11. BIDUAN Chapter #11
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

Nafas Bonita kembali berat. Dokter Anin kemudian mendekati Bonita. Tak lama kemudian Bonita memejamkan matanya untuk untuk selama-lamanya. Dokter Anin dan beberapa tenaga medis yang membantunya mencoba menyelamatkan Bonita tapi hasilnya sia-sia. Bonita kini telah tiada. 

 

Kain putih kemudian ditutupkan ke wajah Bonita. Dokter Anin kemudian memeluk erat-erat tubuh Pras. Tak lama kemudian Ibunya Bonita dan Saskiapun muncul. Dokter Anin mencoba menjelaskan apa yang kini tengah terjadi pada Bonita pada Ibunya Bonita.

 

 

Dengan menangis sesunggukkan dan setengah tak mempercayai apa yang kini sedang terjadi Saskia langsung memeluk tubuh Bonita yang sudah terbujur kaku. Sementara Ibu Bonita nampak tabah dan kuat walau kita lihat air mata mulai jatuh di pipinya.

 

 

DISSOLVE INTO

 

SCENE 78

EXT – PEMAKAMAN - SIANG

 

Bonita sudah dimakamkan. Di sini terlihat pak Bob yang didampingi pengacaranya. Sementara Pak Dirgo di dampingi Dokter Anin. Sementara Pras bergabung dengan Ibunya Bonita, Saskia dan juga adiknya Bonita.

 

PAK DIRGO

(pada Anin)

Papa menyesal telah mengatakan hal itu padanya.

Papa benar-benar menyesal.

 

Dokter Anin sepertinya tahu apa yang kini sedang mengganggu pikiran papanya. Dokter Anin mencoba menenangkan hati papanya dengan mengelus-elus pundak papanya untuk menguatkannya.

 

FADE OUT

FADE IN

SCENE 79

EXT – TERAS RUMAH KONTRAKKANNYA PRAS - PAGI

 

Gambar dimulai dengan burung kenari yang dibeli Bonita. Gambar melebar. Sambil memetik gitarnya, Pras mengamati burung kenari di teras rumah kontrakkannya. Bola mata Pras berkaca-kaca.

 

Pras menarik nafas dalam-dalam. Pras meletakkan gitarnya kemudian melangkah menghampiri burung kenari yang membelikan Bonita.

 

 

Pras mengambil burung kenari itu dari dalam sangkarnya. Kenari itu kemudian dengan rasa berat hati dilepaskan Pras.

 PRAS

(sambil melepaskan kenari)

Selamat Jalan Bonita!

 

Kenari itupun hinggap dari ranting ke ranting pohon yang ada di halaman kontrakkan pras sembari berkicau. Tak lama kemudian kenari itupun terbang meninggalkan Pras. Terbang tinggi menerabas awan, menerabas mendung.

SELESAI

 

 

 

JONI NANTONO                                                                                                      PENULIS

 

SURAT PERNYATAAN

 

 

Nama Lengkap                               : Joni Nantono           

Tempat / Tanggal Lahir                     : Semarang, 14 Feb, 1963      

Jenis Kelamin                              : Laki-laki                      

Pekerjaan                                  : Penulis Skanario                             

Alamat                                     : Bulustalan IV No 416 Semarang

No WA / Hp                                 : 0855 4014 8786            

E-mail                                     :   joni.nantono@yahoo.com                     

 

Saya dengan identitas yang tertulis di atas menyatakan bahwa karya saya yang berjudul: “BIDUAN” adalah karya asli, tidak menjiplak/ mencontek karya orang lain serta tidak sedang diikutsertakan dalam perlombaan sejenis (serta tidak dikirimkan ke media lain).

 

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila dikemudian hari saya terbukti telah melanggar ketentuan tersebut, maka saya bersedia didiskualifikasi, baik sebagai peserta maupun pemenang.

 

       Semarang, 7 Maret

 

 

 

              (Joni Nantono)

 

 

 

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar