BIDUAN
7. BIDUAN Chapter #7
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

CUT TO

 

SCENE 45

INT – DALAM TAXI - SIANG

 

Gambar dimulai dengan HP yang tengah dipegang Bonita berbunyi. Bonita melihat layar HP-nya. Ternyata di layar itu terpampang tulisan: Pras.

 

BONITA

Apa maunya orang seperti dia ini?

 

Bonita nampak begitu kesal. Bonita mendiamkan hingga dering HP-nya berhenti sendiri. HP Bonita kembali berbunyi. Dari dalam taxi terlihat Pras sudah berada dekat dengan taxi sambil mencoba menghubungi Bonita lewat HP-nya. Bonita sempat melihat Pras. Ketika Bonita melihat Pras. Pras memberi kode pada Bonita untuk mengangkat HP-nya. Akhirnya Bonita mengangkat juga HP-nya.

 

BONITA

(bicara lewat HP)

Mau apa sih kamu?

Kurang puas menyakiti aku?

 

PRAS

(bicara lewat HP)

Saya hanya mau menerangkan, tak lebih.

 

BONITA

(bicara lewat HP)

Semuanya sudah teramat terang bagiku.

Kamu adalah mahluk yang diciptakan hanya untuk menyakiti hati manusia!

 

PRAS

(bicara lewat HP)

Dengarkan! Aku hanya ingin menjelaskan!

Jangan dipotong!

Setelah itu terserah apa pendapatmu tentang aku!

 

Pras menatap Bonita yang ada di dalam taxi, begitu juga dengan Bonita.

 

PRAS

(bicara lewat HP)

Aku berikan uang itu sebagian untuk kamu memang itu adalah hak kamu.

Aku tak biasa memakan hak orang lain.

Seandainya setelah itu uang itu kamu berikan pada grupku, itu urusan lain.

Kenapa sih mau berbuat bener saja susah?

Terimakasih Bonita. Bagaimanapun juga kamu telah menyelamatkan temanku!

 

Dari dalam taxi terlihat Pras mematikan HP-nya. HP itu kemudian dimasukkan ke dalam saku celananya. Sepeda Motor Pras melaju lebih cepat dari Taxi yang dinaiki Bonita.

 

Setelah mendapat penjelasan dari Pras, Bonita baru tersadar kalau apa yang telah dilakukan Pras itu adalah benar. Tiba-tiba Bonita kembali menghubungi HP-nya Pras.

 

BONITA

(bicara lewat HP)

Pras?

Tunggu aku!

Bonita kemudian menutup pembicaraannya. Dari dalam taxi Bonita mencari dimana Pras berhenti. Dari dalam taxi bisa kita lihat Pras sudah berhenti di pinggir jalan.

 

BONITA

Stop Pak!

 

Taxi kemudian dipinggirkan dan kemudian berhenti. Setelah membayar, Bonita turun dari taxinya.

 

CUT TO

 

SCENE 46

EXT – PINGGIR JALAN - SIANG

 

Pras tengah menunggui Bonita. Bonita melangkah menghampiri Pras. Mereka berdua saling beradu pandang. Bonita mencoba tersenyum dengan Pras.

 

BONITA

Nanti malam masih mau ngajak aku ngamen?

 

Pras ingin menggoda Bonita dengan menggelengkan kepalanya. Bonita jadi sewot dibuatnya. Bonita membalikkan tubuhnya dan kemudian melangkah pergi.

 

PRAS

Kamu kuat nyanyi berapa lagu untuk nanti malam?

 

Bonita menghentikan langkahnya. Bonita tersenyum pada Pras.

 

BONITA

Kamu minta berapa?

 

Pras kemudian mengangkat ibu jarinya. Bonitapun kelihatan begitu bahagia.

 

CUT TO

SCENE 47

EXT – DEPAN RUMAH MAKAN - SIANG

 

Saskian dan Surti keluar dari rumah makan. Tiba-tiba langkah mereka berdua terhenti saat melihat Pras melintas dengan motor besarnya sambil menggoncengkan Bonita. Wajah Surti semakin jengkel saja.

 

CUT TO

 

SCENE 48

EXT – PASAR BURUNG - SIANG

 

Pras mengajak Bonita untuk melihat-lihat burung. Mata Bonita tertuju pada salah seeokor brung kenari yang mungil dan berbulu kuning. Burung kenari itu nampak begitu rajin berkicau. Bonita menghampirinya.

 

BONITA

Kamu suka?

 

Pras tersenyum.

 

BONITA

Suka nggak?

 

PRAS

Mahal itu!

 

BONITA

Nggak peduli!

 

Bonitapun menghampiri pedagang burung. Tak lama kemudian pedagang burung itu menurunkan burung kenari yang sedang digantang.

 

CUT TO

 

SCENE 49

EXT – TAK JAUH DARI HOTEL DIMANA BONITA MENGINAP - SIANG

 

Surti masih membawa tas yang berisi baju-bajunya. Nampaknya Surti tengah menanti kedatangan Bonita. Siang ini begitu panas hingga banyak keringat membasahi dahi Surti. Tak lama kemudian muncul Pras dengan motor besarnya yang tengah memboncengkan Bonita sambil membawa sangkar burung Kenari yang dikerodong memasukki halaman hotel. Setelah sampai di depan Hotel Bonita turun dan kemudian memberikan sangkar burung itu pada Pras.

 

BONITA

Bisa mbawanya nggak?

 

PRAS

Ini sih gampang, biasanya lebih besar sangkarnya dari ini juga bisa!

 

Bonita membantu Pras mengikat sangkar burung agar aman dibawanya. Setelah dirasa cukup, Pras langsung pergi meninggalkan hotel. Bonita sempat menatap kepergian Pras. Bonita tersenyum. Bonita kemudian melangkah masuk ke dalam hotel. Setelah Pras pergi dan Bonita masuk ke dalam hotel, Surti langsung bergegas untuk segera menemui Bonita.

 

CUT TO

 

SCENE 50

INT – HOTEL DIMANA BONITA MENGINAP - SIANG

 

Bonita tengah bicara dengan pegawai hotel.

 

BONITA

Teman saya sudah cek out?

 

PETUGAS HOTEL

Belum. Tapi dia tadi pamit untuk keluar.

 

Pegawai hotel itupun mengambilkan kunci kamar dan kemudian memberikan pada Bonita.

 

Muncul Surti dengan membawa tas yang berisi bajunya. Surti melangkah mendekati Bonita.

 

SURTI

Mbak!

Saya mau bicara!

 

Bonita sedikit penasaran akan kemunculan Surti.

 

BONITA

Ada apa?

 

SURTI

Ada hal yang penting yang harus saya katakan pada Mbak Bonita.

 

Bonita berpikir.

 

BONITA

Okey...

Kita bicara di loby saja!

 

Bonita berjalan menuju lobby hotel sementara Surti mengikutinya. Tampakkan Saskia yang tengah mengintip kejadian ini.

 

CUT TO

 

SCENE 51

EXT – TERAS RUMAH KONTRAKKANNYA PRAS - SIANG

 

Pras tengah menggantung kenari di teras rumahnya. Sementara Sarpo dan Anton meledekki Pras. Mereka berdua ini nampak sudah siap untuk berangkat kuliah.

 

SARPO

Cinta itu memang sebuah misteri.

Siapa sangka orang seperti kamu bakal berjodoh dengan seorang Biduanita yang tengah melambung namanya.

 

PRAS

Jangan ngaco ah!

 

ANTON

Ngaco gimana?

Sudah jelas didepan mata.

Dia mau ikut ngamen, mbeliin kesenangan kamu, apa itu namanya nggak sedang jatuh hati sama kamu?

 

PRAS

Amin!

 

Kemudian dari dalam terdengar Kun mendendangkan sebuah lagu lamanya Koesplus.

 

KUN (OS)

Sepasang remaja jatuh cinta

Dibawah asuhan dewi asmara

Cinta itu suci dan mulia

Jika tak ternoda nafsu yang hina

Kun kemudian muncul dengan membawa beberapa buku kuliahnya. Kun masih meneruskan nyanyiannya.

 

KUN

Suka duka bersama

Seiring sejalan seirama

Tahan uji dan derita

Sampai nanti di hari tua.

 

Kun tersenyum.

 

KUN

Suka nggak Pras lagu itu?

 

Sementara Sarpo dan Anton hanya senyum-senyum.

 

PRAS

Sudah sana kuliah!

Suara seperti itu kok dipamerin.

 

KUN

Lha kamu, nggak kuliah?

 

PRAS

Lagi males!

 

SARPO

Bener kan? Cinta itu memang penuh misteri.

Cinta bisa membuat bahagia.

Bisa membuat sedih.

Bisa membuat orang semakin bersemangat. Tapi juga bisa membuat orang jadi malas!

 

Pras nampak jengkel.

 

PRAS

Sudah! Sana berangkat!

 

Mereka bertigapun kemudian berangkat kuliah sambil bernyanyi bersama meneruskan lagunya Koesplus tadi.

 

SARPO, KUN DAN ANTON

Sungguh indah kisah cinta mereka

Smoga bahagia selama-lamanya!

Sungguh indah kisah cinta mereka

Smoga bahagia selama-lamanya!

 

Pras memungut kaleng kosong dan kemudian dilemparkan pada mereka bertiga. Mereka bertiga langsung berlari terbirit-birit karena lemparan kaleng itu. Pras kemudian tersenyum. Pras kembali asik dengan burung kenarinya.

 

CUT TO

 

SCENE 52

INT – LOBBY HOTEL - SIANG

 

Bonita sedang mendengarkan keluh kesahnya Surti. Surti mengutarakan apa yang ada di benaknya sembari nangis sesunggukkan.

 

SURTI

Saya terpaksa mengatakan semua ini karena saya sudah bertekad untuk bergabung dengan Mas Pras, walaupun orang tua saya melarangnya.

Saya nekat pergi dari rumah Mbak.

Tapi apa jawabannya Mas Pras?

Dia sekarang sudah nggak mau menerima saya lagi.

Terus terang, semua itu karena Mbak Bonita yang telah mengisi posisi saya.

 

Bonita benar-benar tersentak dengan omongan Surti.

 

BONITA

Bukan! Bukan begitu! Kamu salah!

 

SURTI

Nyatanya?

Saya memang nggak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Mbak Bonita.

Seperti langit dan bumi.

 

BONITA

(mencoba meyakinkan)

Kamu salah Surti! Salah!

Saya ini hanya menolong, tak lebih!

Aduh...

Maafkan saya ya Surti.

Saya nggak bermaksud...

 

Bonita kelihatan sangat bingung.

 

BONITA

Oke...

Nanti malam aku nggak akan ikut mereka!

 

SURTI

Bener ini Mbak?

Aduh...

Terimakasih Mbak!

Terimakasih!

Maaf, saya ini telah menganggu Embak!

Dan tolong, jangan katakan sama Mas Pras kalau saya telah menemui Mbak Bonita di sini. Nanti dia akan semakin marah.

 

BONITA

Tentu! Tentu itu!

 

Surti melangkah pergi. Bonita menatap kepergian Surti dengan tatapan penuh iba. Tiba-tiba langkah Surti terhenti. Ada sesuatu yang akan Surti sampaikan lagi sama Bonita.

 

BONITA

Ada apa lagi Sur?

 

SURTI

Semua ini saya lakukan, karena saya nggak ingin kehilangan Mas Pras!

Saya sangat mencintainya!

 

Setelah mengucapkan hal itu. Surtipun melangkah pergi. Perasaan Bonita kini benar-benar sedang hancur. Mata Bonita berkaca-kaca.

 

BONITA

Ya, Tuhan...

Apa yang sudah aku lakukan pada dia?

 

Air mata Bonita jatuh di pipinya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar