BIDUAN
1. BIDUAN Chapter #1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

FADE OUT

FADE IN

 

SCENE 00A

EXT – LOKASI PEMBUATAN VIDEO KLIP DI YOGYAKARTA - MALAM

 

Di sebuah tempat di daerah Yogyakarta inilah sedang ada pembuatan video klip seorang Biduanita yang namanya lagi naik daun. Dia adalah Bonita. Seorang gadis masih berusia remaja, yang mempunyai wajah begitu jelita ini adalah seorang Biduan. Saat ini dirinya sedang rekaman gambar untuk pemuatan klipnya. Judul dari cerita ini dimunculkan. BIDUAN. Di sini juga sudah bisa ditampilkan seorang perempuan sebaya Bonita yang bertubuh manis dan berpenampilan begitu lincah. Dia adalah Saskia. Teman dekat Bonita sekaligus Asisten dan juga managernya.

 

FLASH TO

 

SCENE 00B

EXT – MALIOBORO YOGYA - MALAM

Sementara di sekitar Malioboro terlihat seorang Pemuda yang berparas begitu tampan sedang mengamen dengan beberapa teman-temannya. Dia adalah Pras. Sementara Surti, adalah Sang biduan pengamen jalanan yang punya suara tak kalah merdunya dibandingkan dengan Bonita. Lagu yang dibawakan Surti dan diiringi oleh Pras dan teman-temannya adalah lagu barat yang dikeroncongkan. (aransemen sesuai dengan jiwa anak remaja) alat musik yang dipakai juga modern. Beberpa alat tiup dimainkan teman-temannya Pras, sementara Pras memegang alat musik gitar.

 

FLASH TO

 

SCENE 00C

EXT – MALIOBORO SUDUT YANG LAINNYA - MALAM

 

Tampakkan Emak Surti, dengan wajah tegang mencari Surti. Emak Surti ini yang paling tidak menyutujui kalau Surti ikut ngamen di Malioboro. Man, tetangga Surti yang umurnya sebaya dengan Surti, mencoba menunjukkan dimana Surti malam ini.

 

 

 

 

EMAK SURTI

Kamu lihat sendiri kalau Surti ikut ngamen?

 

MAN

Lihat sendiri mak!

 

EMAK SURTI

(menahan jengkel)

Minta diapakan anak itu!?

 

Emak Surti mempercepat langkahnya. Man masih setia mengikuti Emak.

 

 

FLASH TO

 

SCENE 00D

EXT – LOKASI PEMBUATAN VIDEO KLIP DI YOGYAKARTA - MALAM

 

Bonita masih menyelesaikan lagunya. Dia begitu menghayati lagu yang lagi dinyanyikannya dengan sepenuh penghayatannya. Dari wajah Saskia kita bisa simpulkan kalau Saskia begitu mengagumi penampilan Bonita.

CREDIT TITTLE KEMBALI MUNCUL.

 

 

FLASH TO

 

00E

EXT – MALIOBORO YOGYA - MALAM

 

Sementara Surti juga sedang menyelesaikan lagunya juga dengan sepenuh hatinya. Keringat sudah banyak membasahi wajah Surti.

 

 

FLASH TO

 

00F

EXT – LOKASI PEMBUATAN VIDEO KLIP DI YOGYAKARTA - MALAM

 

Bonita tengah menjumpai penggemarnya. Kilatan lampu blitz dari kamera para wartawan yang selalu memburunya beberapa kali terlihat menerpa wajah Bonita. Sementara Saskia, Asistennya Bonita, dengan setia mengikuti langkah Bonita kemanapun pergi. CREDIT TITTLE KEMBALI MUNCUL.

 

 

FLASH TO

 

SCENE 00G

INT – MOBIL DOKTER ANIN - MALAM

 

Dari dalam mobil Dokter Anin kita bisa ketahui kalau mobil dokter Anin ini tengah menyusuri jalan di sepanjang Malioboro. CREDIT TITTLE LANJUTAN KEMBALI DIMUNCULKAN.

Dari dalam mobil ini juga terlihat saat Pras sedang mengamen dengan teman-temannya. Dokter Anin nampak kaget melihat Pras. Dokter Anin kemudian menghentikan mobilnya.

 

DOKTER ANIN

(setengah tak percaya)

Pras?

Apa nggak salah lihat aku?

                       Adikku Pras ngamen?

 

Dokter Anin setengah tak mempercayai apa yang kini sedang dilihatnya.

 

 

FLASH TO

 

SCENE 00H

INT – LOBBY HOTEL - MALAM

 

Selarut ini para wartawan masih saja mengejar-ngejar Bonita. Bonita mencoba untuk melayani. Tiba-tiba Bonita merasakan pusing sekali. Tubuhnya gontai. Saskia langsung reflek memegangi tubuh Bonita.. CREDIT TITTLE LANJUTAN MASIH DIMUNCULKAN.

 

SASKIA

(pada para wartawan)

Cukup!

Saya kira malam ini cukup!

Dia perlu istirahat!

 

Para wartawan kelihatan kurang puas. Bonita mencoba menengahi.

 

BONITA

(dengan suara lemah)

Wawancaranya dilanjutkan saja besok di hotel!

 

Akhirnya para wartawan yang tengah memburu Bonita mencoba untuk mengerti.

 

 

FLASH TO

SCENE 00I

EXT – MALIOBORO - MALAM

 

Saat Pras ngamen dengan teman-temannya, salah seorang temannya yang bernama Bisma tiba-tiba mendekap perut sebelah kanan. Tak lama kemudian Bisma tersungkur. Pras dan teman-temannya menghentikan lagunya. Surti yang tak melihat kejadian itu, karena yang mengiringi pada berhenti, Surtipun jadi penasran. Betapa kagetnya Surti setelah tahu Bisma kini sudah tak berdaya. Pras dan teman-temannya langsung menolong Bisma. CREDIT TITTLE LANJUTAN MASIH DIMUNCULKAN.

 

Saat Pras menolong Bisma, saat itu juga Dokter Anin nyamperin Pras dan kemudian menarik tangan Pras. Dengan kemunculan Dokter Anin yang tiba-tiba, Pras jadi kaget.

 

DOKTER ANIN

Pulang kamu!

Memalukan saja kamu ini!

Di trah keluarga besar kita ini nggak ada yang jadi pengamen!

 

Pras menatap mata Anin dengan tatapan tajam. Dengan kasar Pras kemudian menepis pegangan Dokter Anin. Pras kemudian kembali menolong Bisma. Dokter Anin hanya bisa geleng-geleng kepala saja.

 

Tak lama kemudian muncul Emak Surti dan juga Man. Surti tentu saja begitu kaget melihat kemunculan emaknya yang tiba-tiba. Emak Surti langsung menarik tangan Surti untuk diajak pulang.

 

EMAK SURTI

(sembari menarik tangan Surti)

Pulang!

Pulang kamu!

Memalukan!

Anak sinden kondang kok malah ngamen!

 

Surti mencoba meronta tetapi emnak Surti semakin kuat menariknya.

 

 

 

FLASH TO

00J

EXT – LOKASI PEMBUATAN VIDEO KLIP DI YOGYAKARTA - MALAM

 

Beberapa wartawan baik dari media cetak maupun dari media eloktronika sedang menunggu kemunculan Bonita. Hari ini Bonita sudah berjanji kalau akan menemui wartawan-wartawan itu.

CREDIT TITTLE LANJUTAN MASIH DIMUNCULKAN.

 

 

FLASH TO

 

OOK

INT – KAMAR HOTEL - PAGI

 

Wajah Bonita masih kelihatan pucat. Bonita mencoba menyembunyikan sakitnya. Dia ingin mencoba tampil seperti biasa saat ingin menemui wartawan-wartawan yang sudah dijanjikan bertemu dengannya pagi ini, tapi Saskia mencoba untuk melarangnya karena alasan kesehatan Bonita.

 

SASKIA

(dengan nada khawatir)

Kita panding saja wawancaranya.

Kamu aku anter ke rumah sakit ya?

Kamu kecepean!

 

BONITA

Aku nggak apa-apa!

Lagi pula aku sudah janji sama mereka!

Aku nggak apa-apa!

 

Bonita mencoba untuk menahan rasa sakitrnya. Tubuhnya kembali limbung. Saat mau jatuh, saskia kembali menolongnya.Saskia kemudian mendudukkan Bonita.

 

SAKIA

(menatap dengan tatapan tajam)

Masih mau bilang nggak apa-apa?

(dengan nada tegas)

Kita ke rumah sakit!

 

Bonitapun kelihatan pasrah. CREDIT TITTLE ENDING DI SINI

 

 

FADE OUT

FADE IN

SCENE 01INT – RUANG DOKTER - SIANG

 

Bonita, seorang biduanita yang begitu terkenal dan cantik ini harus menerima kenyataan pahit ketika salah seorang dokter yang ditemuinya tengah memfonis kalau dirinya saat ini tengah mengidap penyakit leokimia.

 

Bola mata Bonita basah oleh air mata. Sementara sang dokter yang masih memegang selembar keterangan laboratnya. Dokter Anin mencoba menenangkan Bonita. Seorang Dokter yang berparas cantik dan juga sebagai Direktur Utama rumah sakit ini mencoba memberikan masukkan pada Bonita dengan penuh kehati-hatian.

 

DOKTER ANIN

(Bicara dengan penuh bijak sembari memegang tangan Bonita)

Saya ikut sedih dengan penyakit yang tengah kamu derita sekarang.

(dengan suara berat)

Kamu terkena leokimia.

 

Bonita mencoba untuk tabah mendengar keterangan dari Dokter Anin.

 

                       DOKTER ANIN

Kalau saya boleh menyarankan, sebaiknya kamu untuk sementara rawat inap di di sini!

 

BONITA

(Dengan suara berat)

Ya, Tuhan...

(Diam sesaat. Mencoba untuk tabah )

Seorang penderita leokimia seperti saya, berapa lama lagi kesempatan saya untuk menikmati hidup ini Dok?

 

Dokter Anin tak langsung menjawab. Dia tatap Bonita lekat-lekat.

 

DOKTER ANIN

Nita...

Umur itu sepenuhnya kuasa Allah!

Kamu nggak usah memikirkan berapa lama lagi, yang terpenting dalam sisa hidupmu ini bisa kamu isi dengan hal-hal yang berguna untuk bekal menghadap-Nya.

 

Bonita memejamkan matanya. Air mata Bonita perlahan jatuh di pipinya.

DOKTER ANIN

Bonita...

Bagaimanapun juga, dibalik cobaan yang begitu berat ini, Allah begitu mencintaimu.

Dalam usia yang relatif masih muda, kamu telah mendapatkan anugrah yang begitu besar, Sebagai penyanyi yang begitu terkenal saat ini.

 

Nampaknya Bonita mencoba untuk menguatkan hatinya.

 

 

 

CUT TO

 

SCENE 02

INT – RUANG UGD - SIANG

 

Sementara Pras dan teman-temannya tengah mengantar Bisma di rumah sakit. Nampak Bisma masih kelihatan kesakitan.

 

PRAS

Jadi kalau saya tak bawa uang sebesar tiga juta hari ini, teman saya nggak bisa dirawat di sini?

 

Beberapa satpam juga terlihat tengah berjaga-jaga di sini.

 PETUGAS RUMAH SAKIT

Hal itu sudah menjadi peraturan rumah sakit Pak!

 

Pras nampak semakin jengkel.

 

PRAS

Seandainya kalau ada pasien yang mati di sini karena tidak tertangani, apa juga menjadi peraturan di rumah sakit ini?

 

PETUGAS RUMAH SAKIT

Maaf, Pak...

Lebih baik bapak menemui saja direktur rumah sakit ini, siapa tahu beliau ada kebijaksanaan tersendiri untuk masalah ini!

 

Pras terdiam. Pras nampak berpikir. Pras melangkah pergi untuk menemui Direktur rumah sakit.

 

 

PRAS

(sembari melangkah pergi)

Rumah sakit ini bener-bener sakit!

 

 

CUT TO

 

SCENE 03

INT – RUANG DOKTER - SIANG

 

Tampaknya Bonita sudah akan meninggalkan ruangan Dokter Anin.

 

BONITA

Dok...

Saya minta Dokter untuk merahasiakan penyakit saya ini pada siapapun.

Dokter tahu gimana nanti kalau sampai Wartawan tahu penyakit saya kan? Pasti akan cepet tersebar. Saya nggak mau mama saya tahu!

Mama saya baru saja keluar dari rumah sakit karena sakit jantung!

Saya begitu mencintainya Dok!

 

Dokter Anin mencoba memahami apa yang kini tengah dikhawatirkan Bonita.

 

DOKTER ANIN

Akan saya pegang itu!

 

Mereka berdua saling bertatapan. Bonitapun melangkahkan kakinya untuk segera meninggalkan ruangan Dokter Anin. Ketika Bonita akan membuka pintu, tiba-tiba dari luar ada orang yang lebih dulu membukanya. Yang membuka pintu itu adalah Pras. Betapa kagetnya Dokter Anin dengan kemunculan Pras yang tiba-tiba itu. Pras dan Bonita sempat berbenturan tubuhnya. Pras dan Bonita sempat beradu pandang beberapa saat. Bonita melangkah keluar meninggalkan ruangan Dokter Anin.

 

 

CUT TO

 

SCENE 04

EXT – DEPAN RUANG DOKTER ANIN - SIANG

 

Bonita keluar dari ruangan Dokter Anin. Di sini masih terlihat Pras yang tengah menemui Dokter Anin. Setelah ketemu dokter Anin, Pras langsung menumpahkan kejengkelannya. Bonita sempat mendengarkan apa yang dikatakan Pras. Sementara itu terlihat Saskia, seorang wanita yang usianya hampir sepantar dengan Bonita tengah sibuk bicara lewat HP-nya. Saskia ini boleh dikatakan sebagai managarnya Bonita. Saskia sempat melihat Bonita keluar dari ruangan Dokter Anin.

 

PRAS

Rumah sakitmu ini bener-bener sakit!

Apa kelihatannya saya ini orang yang akan lari dari tanggung jawab hingga pegawaimu itu menolak merawat teman saya dalam kondisi sakratul maut gara-gara nggak bawa uang?

 

Terlihat Dokter Anin menutup pintu ruangannya. Bonita kemudian melangkah pergi. Saskia yang masih bicara lewat HP mencoba mengikuti langkah Bonita.

 

SASKIA

Nggak apa-apa Pak Bob, saya kira dia cuma kecapean saja!

Ok. Nanti saya kabari lagi!

 

Saskia menutup HP-nya.

 

SASKIA

Gimana Nit?

 

BONITA

Kan kamu sudah tahu kalau saya cuma kecapean saja!

 

Beberapa orang yang ada di rumah sakit sempat melihat Bonita. Ada juga salah seorang yang minta tandatangannya Bonita. Bonitapun dengan senang hati melayaninya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar