BFF (Script)
4. Rahasia Farah (Scene 16-17)

16. INT. RUMAH DESTA. MALAM

Cast : Desta, Bapak Desta, Mamak Desta

 

Desta masuk ke dalam rumah. Bapak dan Mamaknya sedang menonton TV di ruang keluarga.

DESTA
Assalamualaikum

MAMAK DESTA
Waalaikumsalam
 
BAPAK DESTA
Darimana?
 
DESTA
Jogging

 

Desta menjawab ogah-ogahan sambil berjalan menuju dapur.

 

BAPAK DESTA
Sama siapa?
 
DESTA
Sama sahabat Desta yang biasanya lah, Pak.
 
BAPAK DESTA
Yang mana?

 

Desta menghentikan langkah, wajahnya kesal.

 

MAMAK DESTA
Ya sahabatnya yang selalu kesini bawain Desta kue ultah. Shira, Riri, Farah sama Dinda.
 
BAPAK DESTA
Apa itu sahabat? Orang kalo sudah dewasa sudah berentian main sahabat-sahabatan. Mulai pikirin masa depan mau kerja apa? Ini masih aja jalan-jalan nda jelas sama orang-orang nda jelas.
 
DESTA
Pak....
 
MAMAK DESTA
Eh, mending Desta mandi dulu. Abis itu solat baru makan, ya.
Bapak mau dipijat, kah? Apa mau dipotongin buah?
 

Desta melengos ke kamarnya dengan langkah mengentak-entak.

 

BAPAK DESTA
Des....

MAMAK DESTA
Sudah, Pak. Anaknya capek, kok, ditanyain terus.

 

BAPAK DESTA
Ah! Mamak ini gara-garanya terlalu manjakan si Desta itu.

 

Mamak Desta hanya tersenyum sambil memijat bahu suaminya.

 

 

17. INT. RUMAH DESTA. MALAM

Cast : Desta, VO : Farah

 

Desta membanting pintu kamarnya lalu membuka jaketnya dan melempar jaket itu ke sembarang arah. Desta mengempaskan diri ke kursi kantor di depan meja belajar. Dia bersandar sambil bergerak-gerak memutar badan di kursi.

Gawai di saku celana Desta berdering. Desta merogoh sakunya dan menerima panggilan telepon itu.

 

DESTA
Halo.

VO FARAH
Ta, kamu ngapain?
 
DESTA
Baru pulang jogging sama anak-anak. Tumben kamu malam minggu gini nelpon? Biasanya kalo sudah sama Donal, kita dianyepin.

 

Desta tertawa meledek Farah.

 

VO FARAH
Aku abis berantem sama Donal, Ta.

 

Farah terisak-isak. Desta bangkit dari sandaran kursi dan duduk dengan tegak.

 

DESTA
Kamu diapain lagi sama dia?
 
VO FARAH
Dia selingkuh lagi, Ta. Kali ini parah banget, aku lihat sendiri. Bukan dari cerita orang lain. Cewek itu tadi ngelabrak aku pas lagi nongkrong sama Donal.
 
DESTA
Terus?
 
VO FARAH
Kata Donal sih ini salah paham. Dia langsung pergi sama cewek itu. Katanya nanti dia jelasin ke aku. Ini aku lagi nunggu telponnya.

 

DESTA
Sudahlah. Putusin aja cowok kampret itu. Nggak perlu nunggu dijelasin lagi. Udah jelas semuanya juga.
 
VO FARAH
Tapi, Ta....
 
DESTA
Putusin dia sekarang, Far. Nggak worth it banget perjuangin si kampret itu. Selingkuh sekali, dua kali, okelah khilaf. Ini sudah kejadian yang ke-7, loh. Kamu nggak bosen apa?
 
VO FARAH
Kalo yang via chat dihitung ini yang ke-11, Ta.
 
DESTA
What the... 11 kali? Dan kamu masih mau sama dia?
 
VO FARAH
Aku nggak bisa ngelepasin Donal, Ta. Aku nggak bisa.
 
DESTA
Bucin boleh, goblok jangan, Far!
 
VO FARAH
Pokoknya nggak bisa. Mendingan aku mati aja kalo Donal mutusin aku.
 
DESTA
Rugi banget kamu mau mati gara-gara dia! Far, Donal itu toxic. You deserve a better man.
 
VO FARAH
Nggak! Nggak bakal ada cowok yang mau sama aku lagi, Ta. Aku Cuma punya Donal, aku Cuma mau dia aja.
 
DESTA
Kamu dikasih apa sih sama dia sampe cinta mati banget sama dia?
 
VO FARAH
Aku sudah nyerahin semuanya ke dia, Ta. Semuanya!
 
DESTA
Semuanya? Semua?
 
VO FARAH
Iya.
 
DESTA
Tell me, now. Semua itu termasuk badan?
 
VO FARAH
I-iya
 
DESTA
What the... Kamu goblok banget, Far.
 
VO FARAh
Ta, please. Jangan kasih tau siapa-siapa soal ini. Aku Cuma punya kamu yang bisa aku percaya.
 
DESTA
Ya ampun, Farah. Kamu itu cerdas, cantik, baik. Kamu nggak mikir masa depanmu?
 
VO FARAH
Ya, aku cinta sama Donal, Ta. Kamu nggak ngerti gimana rasanya.
 
DESTA
Iya memang aku nggak ngerti. Ini alasan kenapa aku nggak mau pacaran. Cowok itu kampret semua.
 
VO FARAH
Sudah terlanjur, Ta.
 
DESTA
Belom, Far. Sekarang belum terlambat. Memangnya Cuma kamu doang yang nggak virgin di dunia ini? Nggak, kan? Kamu itu cerdas, cantik, baik. Banyak cowok yang pasti bisa nerima kamu.
 
VO Farah
Nggak ada. Nggak mungkin ada.
 

Mereka berdua diam.

 
VO FARAH
Eh, Ta. Ini Donal nelpon. Aku terima dulu, ya. Thanks banget-banget, Ta. You’re the best.

 

Sambungan telepon terputus. Desta memandangi gawainya dengan kesal dan mengembuskan napas dengan kasar.

 

CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar