Bertanya Pada Restu Tuhan
7. #7 (SCENE 104 - 117)

104. INT. RUANG ICU – RANJANG IAN – MALAM HARI 2022

Emy dan mendapat kabar Ian sudah siuman langsung berlari menjenguk Ian.

EMY
Ian?

Sapanya memegang erat tangan Ian.

EMY
Thank you.

Ujarnya tersenyum menjerit.

IAN
Everything feel hurt me.
EMY
Ya...?

Bibirnya terkatub tak bisa berkata apa-apa. 

EMY
Dokter bilang keadaan kamu membaik dan sebentar lagi kamu dapet ijin pulang, kita rawat kamu di rumah.

Ujarnya berbohong manis, Ian hanya menangguk lemas.

Emy pun menemani Ian dan terjaga sepanjang malam.

LATER BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN :

CUT TO :

105. INT. RUMAH IAN – RUANG TAMU – MALAM HARI 2022

Emy mendorong kursi roda Ian dengan oksigen yang masih ia gunakan.

EMY
Finally home!

Memperlihatkan kejutan Rumah Ian yang sudah dihiasi kelopak bunga dan lilin berjejer di sepanjang ruangan.

IAN
What is this?
EMY
Surprize!!

Emy menatap Ian dengan wajah berbinar-binar.

IAN
Lo...bisa aja ya nyiapin semua ini.

Ujarnya mencubit hidup Emy yang kecil menggemaskan.

Senyum lebar di bibir pucat Ian membuatnya lega.

EMY
Bentar...

Emy langsung mengambil tisu mengelap hidup Ian yang tiba-tiba mimisan.

IAN
Maaf...gue bisa sendiri kok.
EMY
No...it’s okay

Jawabnya tersenyum pedih.

EMY
Wait, tunggu disini gue punya sesuatu buat lo.

Ian hanya tertawa kecil dan mengangguk.

Emy pun bergegas pergi ke kamar, namun langkahnya terhenti saat ia mendengar Ian batuk. Ia pun spontan menoleh dan melihat Ian memuntahkan darah dari mulutnya, namun ia segera membersihkannya karena takut Emy tau.

 

106. INT. KAMAR EMY – KAMAR MANDI – MALAM HARI 2022

Emy duduk di closet dan menahan air matanya yang membuat dadanya terasa seakan semakin tertusuk.

FLASHBACK BEBERAPA MINGGU YANG LALU:

107. INT. RUMAH SAKIT – DEPAN RUANGAN ICU – MALAM HARI 2022

Mengetahui Ian yang sudah siuman, Emy segera lari untuk melihatnya namun langkahnya terhenti saat dokter menghampiri Emy dengan raut serius.

 

108. INT. RUMAH SAKIT – RUANGAN DOKTER – MALAM HARI 2022

Dokter menunjukkan hasil lab kondisi Ian yang semakin lemah.

EMY
Apa yang bisa saya lakukan untuk Ian. Saya akan melakukan segalanya.
DOKTER
3 minggu lagi adalah ulang taun Ian, saya ingin anda memberikan kebahagian kepada teman saya meskipun hanya sekali. Ini bukan saran tapi permintaan saya sebagai dokter sekaligus teman Ian.

Pinta dokter memohon.

LATER :

CUT TO :

109. INT. RUMAH IAN – KAMAR IAN – PAGI HARI 2022

Emy masuk ke dalam kamar Ian untuk membawa beberapa baju tambahan, setelah semua baju dimasukkan, Emy membuka laci lemari bawah untuk membawa baju lainnya namun ia malah menemukan sebuah kotak berwarna coklat yang terlihat agak kusam seperti sudah lama tidak disentuh.

Emy pun membuka kotak tersebut, ia mendapati segebok lembaran kertas yang berisi penuh coretan pena seorang penulis. Emy pun membaca satu per satu setiap lembar dari tulisan tersebut. Pikirannya terhenti saat ia menyadari isi tulisan tersebut adalah kelanjutan novel series ke – 2 nya yang berkisah menikah dengan orang yang tidak dicintainya.

EMY
Ian...kamu menulis semua ini? Apakah ini harapan kamu setelah kita sama-sama menikah dengan orang yang tidak kita cintai?

Emy terharu membaca tulisan Ian.

EMY
(Menatap saksama lembar terakhir)
“Apakah kita bisa bertemu sekali lagi? Pintaku pada Tuhan”.
EMY
(Spontan menjawab pelan)
Ya...
Kita udah bertemu.

Emy segera mengambil pulpen di samping tempat tidur Ian dan mulai melanjutkan isi tulisan tersebut.

BACK TO PRESENT :

110. INT. KAMAR EMY – TOILET – MALAM HARI 2022

Emy memegang erat sebuah flashdisk salinan dari tulisan Ian yang telah dia selesaikan.

Ia mengambil ponsel miliknya dan menelepon seseorang.

EMY
(Berdering)
PAK HARDY (CEO PT. PUSTAKA INSPIRASI)
Halo?
EMY
Saya Emy pak.
PAK HARDY
Emy? Serius ini kamu?
Kamu dari mana aja? Tau nggak dalam sehari berapa telepon yang harus kita handle gara-gara kamu tiba-tiba muncul setelah 5 tahun menghilang!
Mana kelanjuta novel kamu! Kamu tau berapa kerugian yang perushaaan alami gara-gara novel kamu yang tertunda! 5 tahun Emy! 5 Tahun!
EMY
Saya akan menerbitkan sekarang pak. 
PAK HARDY
Are you seriously?
EMY
Ya...saya serius. Sudah saya kirim ke email perusahaan.
PAK HARDY
(Tepuk tangan)
Emy...
Kamu memang the guardian saver perusahaan.
EMY
Savior bukan saver pak.

Pungasnya tegas.

PAK HARDY
(Tertawa senang)
Nggak peduli pokoknya besok kamu datang ke ruangan saya...
Saya mau...

Belum selesai berbicara Emy pun langsung menutup teleponnya.

CUT TO :

111. INT. RUMAH IAN – RUANG TAMU – MALAM HARI 2022

Emy keluar dari kamar berjalan anggun memakai dress putih A line dengan riasan natural look dan sanggul chignon (seperti model rambut princess dalam dongeng) yang membuatnya tampak cantik elegan. Tak lupa ia tak membiarkan tangannya kosong begitu saya, bukan bunga atau sekotak cincin yang ia bawa tetapi sebuah kue ulang taun bertema black forest menghiasi tangan kosongnya itu.

EMY
Happy Birthday

Ucapnya ceria.

Ian tercengang melihat Emy yang tampak anggun dan cantik.

IAN
Kamu cantik banget.
EMY
Emang siapa bilang aku nggak cantik?
IAN
Yaudah kamu nggak cantik. Tuh barusan aku yang bilang.
EMY
Aku cubit kamu loh ya.

Protes Emy.

EMY
Make a wish dong!

Ian pun memejamkan mata dan berdoa begitu pun Emy.

IAN
Amin.

Ian membuka matanya, namun Emy masih menutup matanya dan berdoa.

EMY
Amin.

Emy membuka matanya dan tersenyum dengan air mata yang tiba-tiba menetes di pipinya. Ian yang mengetahuinya segera mengusap air mata Emy dan tersenyum bahagia, Emy pun membalasnya begitu.

CUT TO :

112. EXT. RUMAH IAN – KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022

Ian terkejut melihat tabel dinner yang tertata elegan di depan matanya.

IAN
Wah...ini semua kamu yang nyiapin?

Emy mengangguk sambil memasangkan serbet dikedua paha Ian.

IAN
Kamu masak steak sendiri?
EMY
Iya dong, special ala Chef dadakan Emy.
IAN
Hmm...sepertinya meragukan.

Goda Ian yang langsung memotong steak dengan pisau dan garpunya, namun tiba-tiba garpu yang ia pegang jatuh karena tangannya yang mendadak lemas.

Emy yang mengetahuinya langsung memotong steak miliknya dan memberikan suapan kepada Ian.

EMY
Enak?
IAN
Banget!

Jawabnya tersenyum lebar.

FLASHBACK :

113.      INT. RUMAH IAN – KAMAR IAN – SORE HARI 2008

EMY
Enak?
IAN
Banget!

Jawabnya tersenyum lebar saat Emy menyuapi dirinya ketika ia sakit.

BACK TO PRESENT :

114.     INT. RUMAH IAN – KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022

Emy tersenyum pahit.

EMY
Mau gue suapin kue juga nggak?

Ian pun langsung membuka mulutnya lebar-lebar.

Emy tertawa gelid an langsung memberikan sesuap kue kepada Ian.

Tangan Ian perlahan meraih jemari Emy.

EMY
Hmm...?
IAN
Would you like dance with me for one more time.

Emy mengangguk manis.

Emy mulai berdiri dan merangkul tubuh Ian yang lemas.

Kedua tangannya mereka saling berlabuh di pinggang satu sama lain.

ALUNAN MUSIK SYAHDU:

Emy memeluk erat tubuh rapuh Ian.

IAN
Suatu malam gue pernah berpikir...
Jikalau memang ada semesta lain apakah Tuhan menyatukan kita disana? Atau kah sama saja?

Tangan Emy semakin menggengam erat pelukannya.

Bibirnya terkatup menahan tangis.

IAN
Haruskah aku menemui Tuhan dan bertanya?

Emy terdiam tak sepatah kata pun ia membalas Ian.

IAN
Emy...?
EMY
Hmm...?

Jawabnya terisak pelan.

IAN
Do you still love?

Tanyanya pelan.

Emy pun melepaskan pelukan eratnya, dirabanya wajah pucat Ian.

EMY
(Spontan mencium bibir Ian)

Ian pun membalasnya.

Mereka berdua saling berciuman penuh gairah cinta, rindu, sendu, dan harapan yang tertuang di dalamnya diiringi alunan musik romansa dan sejuknya suasana malam mendukung kisah bercinta kedunya.

LATER BEBERAPA MENIT KEMUDIAN :

Emy mengakhiri ciumannya.

EMY
Nothing a reason to stop falling in love with you.

Bisiknya berurai air mata.

JUMP CUT TO :

115.     EXT. RUMAH IAN – PINGGIR KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022

Ian duduk bersandar di pundak Ian.

IAN
(Menghela nafas)

Emy tersenyum tanpa menatap Ian.

IAN
Cuacanya malam ini dingin tapi entah gue ngerasa hangat hanya dengan bersandar dipundak lo.

Emy pun tersenyum kembali dan mengangkat lebih tinggi selimut yang mereka pakai bersama.

IAN
(Menghela nafas)
EMY
(Pelan)
Ian...kalau kita bertemu kembali mau nggak lo dansa sekali lagi sama gue?

Ian pun mengangguk, dan mulai menutup matanya.

(Hening)

EMY
(suara lirih)
I love you.

(Hening)

LATER :

EMY
I LOVE YOU

Bibirnya gemetar, memegang erat tangan Ian yang dingin.

EMY
Hiks...hiks...

Emy menahan jeritan tangisnya. Dadanya terasa sesak, pipinya memanas.

Air matanya mengalir deras menghiasi gemerlap malam.

(beat)

JUMP CUT TO :

Perlahan Emy meredakan tangisnya, diciumnya kening Ian.

EMY
(Berbisik)
I Love You

Katanya perlahan memejamkan mata.

DISSOLVE TO :

116.     EXT. RUMAH IAN – KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022

Mereka berdua terlihat saling bersandar dengan nuansa baju putih yang membalut tubuhnya (ESTABLISHING SHOTS)

FADE OUT :

Nampak darah mengucur membasahi dress putih Emy, terus mengalir hanyut bersama gelombang air kolam yang terus bergoyang diterpa angin malam.

DISSOLVE TO :

117.     INT. RUMAH IAN – RUANG TAMU BELAKANG – MALAM HARI 2022

(LONG SHOOT)

Angin sepoi-sepoi menembus kedalam rumah Ian. Nampak sebuah novel bersampul kombinasi putih abu-abu perlahan terbuka oleh angin.

Halaman pertama tak sengaja terbuka yang bertulisakan :

“Restu Tuhan”

Sebuah judul sebagai pembuka dari cerita tersebut.

(Angin berhembus anggun menyapu setiap lembar novel tersebut)

Terlihat halaman terakhir masih bertahan oleh hembusan angin.

Nampak secarik pesan dalam halaman tersebut.

EMY (O.S.)

Tuhan...ku tau kita berbeda di indahnya dunia yang kau ciptakan ini...
Terima kasih kuucapkan atas setiap detik nafas yang engkau berikan untuk kuhabiskan dengannya...
Kita memang berbeda tapi kupercaya Engkau adalah satu, tempat dimana seharusnya aku berseru dan memohon...
Jikalau Engkau tidak berkehendak kubersamanya disini, maka ku pinta satukanlah kami di suatu semesta tukku berdansa sepanjang waktu bersamanya.

Pungkasnya dalam lembaran yang akhirnya tertutup oleh hempasan angin.

 

THE END


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar