104. INT. RUANG ICU – RANJANG IAN – MALAM HARI 2022
Emy dan mendapat kabar Ian sudah siuman langsung berlari menjenguk Ian.
Sapanya memegang erat tangan Ian.
Ujarnya tersenyum menjerit.
Bibirnya terkatub tak bisa berkata apa-apa.
Ujarnya berbohong manis, Ian hanya menangguk lemas.
Emy pun menemani Ian dan terjaga sepanjang malam.
LATER BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN :
CUT TO :
105. INT. RUMAH IAN – RUANG TAMU – MALAM HARI 2022
Emy mendorong kursi roda Ian dengan oksigen yang masih ia gunakan.
Memperlihatkan kejutan Rumah Ian yang sudah dihiasi kelopak bunga dan lilin berjejer di sepanjang ruangan.
Emy menatap Ian dengan wajah berbinar-binar.
Ujarnya mencubit hidup Emy yang kecil menggemaskan.
Senyum lebar di bibir pucat Ian membuatnya lega.
Emy langsung mengambil tisu mengelap hidup Ian yang tiba-tiba mimisan.
Jawabnya tersenyum pedih.
Ian hanya tertawa kecil dan mengangguk.
Emy pun bergegas pergi ke kamar, namun langkahnya terhenti saat ia mendengar Ian batuk. Ia pun spontan menoleh dan melihat Ian memuntahkan darah dari mulutnya, namun ia segera membersihkannya karena takut Emy tau.
106. INT. KAMAR EMY – KAMAR MANDI – MALAM HARI 2022
Emy duduk di closet dan menahan air matanya yang membuat dadanya terasa seakan semakin tertusuk.
FLASHBACK BEBERAPA MINGGU YANG LALU:
107. INT. RUMAH SAKIT – DEPAN RUANGAN ICU – MALAM HARI 2022
Mengetahui Ian yang sudah siuman, Emy segera lari untuk melihatnya namun langkahnya terhenti saat dokter menghampiri Emy dengan raut serius.
108. INT. RUMAH SAKIT – RUANGAN DOKTER – MALAM HARI 2022
Dokter menunjukkan hasil lab kondisi Ian yang semakin lemah.
Pinta dokter memohon.
LATER :
CUT TO :
109. INT. RUMAH IAN – KAMAR IAN – PAGI HARI 2022
Emy masuk ke dalam kamar Ian untuk membawa beberapa baju tambahan, setelah semua baju dimasukkan, Emy membuka laci lemari bawah untuk membawa baju lainnya namun ia malah menemukan sebuah kotak berwarna coklat yang terlihat agak kusam seperti sudah lama tidak disentuh.
Emy pun membuka kotak tersebut, ia mendapati segebok lembaran kertas yang berisi penuh coretan pena seorang penulis. Emy pun membaca satu per satu setiap lembar dari tulisan tersebut. Pikirannya terhenti saat ia menyadari isi tulisan tersebut adalah kelanjutan novel series ke – 2 nya yang berkisah menikah dengan orang yang tidak dicintainya.
Emy terharu membaca tulisan Ian.
Emy segera mengambil pulpen di samping tempat tidur Ian dan mulai melanjutkan isi tulisan tersebut.
BACK TO PRESENT :
110. INT. KAMAR EMY – TOILET – MALAM HARI 2022
Emy memegang erat sebuah flashdisk salinan dari tulisan Ian yang telah dia selesaikan.
Ia mengambil ponsel miliknya dan menelepon seseorang.
Pungasnya tegas.
Belum selesai berbicara Emy pun langsung menutup teleponnya.
CUT TO :
111. INT. RUMAH IAN – RUANG TAMU – MALAM HARI 2022
Emy keluar dari kamar berjalan anggun memakai dress putih A line dengan riasan natural look dan sanggul chignon (seperti model rambut princess dalam dongeng) yang membuatnya tampak cantik elegan. Tak lupa ia tak membiarkan tangannya kosong begitu saya, bukan bunga atau sekotak cincin yang ia bawa tetapi sebuah kue ulang taun bertema black forest menghiasi tangan kosongnya itu.
Ucapnya ceria.
Ian tercengang melihat Emy yang tampak anggun dan cantik.
Protes Emy.
Ian pun memejamkan mata dan berdoa begitu pun Emy.
Ian membuka matanya, namun Emy masih menutup matanya dan berdoa.
Emy membuka matanya dan tersenyum dengan air mata yang tiba-tiba menetes di pipinya. Ian yang mengetahuinya segera mengusap air mata Emy dan tersenyum bahagia, Emy pun membalasnya begitu.
CUT TO :
112. EXT. RUMAH IAN – KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022
Ian terkejut melihat tabel dinner yang tertata elegan di depan matanya.
Emy mengangguk sambil memasangkan serbet dikedua paha Ian.
Goda Ian yang langsung memotong steak dengan pisau dan garpunya, namun tiba-tiba garpu yang ia pegang jatuh karena tangannya yang mendadak lemas.
Emy yang mengetahuinya langsung memotong steak miliknya dan memberikan suapan kepada Ian.
Jawabnya tersenyum lebar.
FLASHBACK :
113. INT. RUMAH IAN – KAMAR IAN – SORE HARI 2008
Jawabnya tersenyum lebar saat Emy menyuapi dirinya ketika ia sakit.
BACK TO PRESENT :
114. INT. RUMAH IAN – KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022
Emy tersenyum pahit.
Ian pun langsung membuka mulutnya lebar-lebar.
Emy tertawa gelid an langsung memberikan sesuap kue kepada Ian.
Tangan Ian perlahan meraih jemari Emy.
Emy mengangguk manis.
Emy mulai berdiri dan merangkul tubuh Ian yang lemas.
Kedua tangannya mereka saling berlabuh di pinggang satu sama lain.
ALUNAN MUSIK SYAHDU:
Emy memeluk erat tubuh rapuh Ian.
Tangan Emy semakin menggengam erat pelukannya.
Bibirnya terkatup menahan tangis.
Emy terdiam tak sepatah kata pun ia membalas Ian.
Jawabnya terisak pelan.
Tanyanya pelan.
Emy pun melepaskan pelukan eratnya, dirabanya wajah pucat Ian.
Ian pun membalasnya.
Mereka berdua saling berciuman penuh gairah cinta, rindu, sendu, dan harapan yang tertuang di dalamnya diiringi alunan musik romansa dan sejuknya suasana malam mendukung kisah bercinta kedunya.
LATER BEBERAPA MENIT KEMUDIAN :
Emy mengakhiri ciumannya.
Bisiknya berurai air mata.
JUMP CUT TO :
115. EXT. RUMAH IAN – PINGGIR KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022
Ian duduk bersandar di pundak Ian.
Emy tersenyum tanpa menatap Ian.
Emy pun tersenyum kembali dan mengangkat lebih tinggi selimut yang mereka pakai bersama.
Ian pun mengangguk, dan mulai menutup matanya.
(Hening)
(Hening)
LATER :
Bibirnya gemetar, memegang erat tangan Ian yang dingin.
Emy menahan jeritan tangisnya. Dadanya terasa sesak, pipinya memanas.
Air matanya mengalir deras menghiasi gemerlap malam.
(beat)
JUMP CUT TO :
Perlahan Emy meredakan tangisnya, diciumnya kening Ian.
Katanya perlahan memejamkan mata.
DISSOLVE TO :
116. EXT. RUMAH IAN – KOLAM RENANG – MALAM HARI 2022
Mereka berdua terlihat saling bersandar dengan nuansa baju putih yang membalut tubuhnya (ESTABLISHING SHOTS)
FADE OUT :
Nampak darah mengucur membasahi dress putih Emy, terus mengalir hanyut bersama gelombang air kolam yang terus bergoyang diterpa angin malam.
DISSOLVE TO :
117. INT. RUMAH IAN – RUANG TAMU BELAKANG – MALAM HARI 2022
(LONG SHOOT)
Angin sepoi-sepoi menembus kedalam rumah Ian. Nampak sebuah novel bersampul kombinasi putih abu-abu perlahan terbuka oleh angin.
Halaman pertama tak sengaja terbuka yang bertulisakan :
“Restu Tuhan”
Sebuah judul sebagai pembuka dari cerita tersebut.
(Angin berhembus anggun menyapu setiap lembar novel tersebut)
Terlihat halaman terakhir masih bertahan oleh hembusan angin.
Nampak secarik pesan dalam halaman tersebut.
EMY (O.S.)
Pungkasnya dalam lembaran yang akhirnya tertutup oleh hempasan angin.
THE END