SCENE 52
EXT – PINGGIR LAPANGAN – SIANG HARI
CAST : MEYSHA, RASSYA
Rassya duduk menyendiri di bangku panjang pinggir lapangan. Dari arah belakang Rassya, Meysha menyodorkan kotak P3K.
MEYSHA
Buat lo
Rassya melirik kotak P3K tersebut sembari ia meraihnya.
MEYSHA
(Menatap Rassya) Boleh gue ikut duduk?
Rassya menghela nafas pelan sembari mengangguk mengiyakan. Kemudian Meysha duduk berdampingan dengan Rassya.
MEYSHA
(Menatap Rassya) Butuh bantuan?
Rassya menatap ke arah depan sembari ia menggelengkan kepala. Meysha hanya mengangkat alis kanannya.
MEYSHA
(Menatap Rassya) Sejauh mana si perasaan lo ke Nada?
Rassya tertegun mendengar pertanyaan dari Meysha. Kemudian ia menoleh ke arah Meysha.
RASSYA
Kenapa?
MEYSHA
Gue mau tahu aja..
RASSYA
Urusannya sama lo apaan?
Meysha menatap datar Rassya.
RASSYA
(Tersenyum miring menatap Meysha) Jangan mentang – mentang lo temen gue dan gue care ke lo, lo berhak tahu segala perasaan yang gue rasa. Temen ya temen, dia juga butuh privasi. Ngga semua lo harus tahu.
Meysha tercengang mendengar pernyataan dari Rassya.
MEYSHA
Bukan maksut gue buat mau tahu semuanya dari l..
Belum selesai Meysha bicara, Rassya langsung memotong pembicaraan Meysha.
RASSYA
Terus apa? Lo sendiri kan yang nawarin diri buat lo jadi tempat bercerita gue?
MEYSHA
Gue cuma mau tahu sebenarnya gue ini apa si buat lo? Lo anggep gue apa dalam kehidupan lo? Gue suka sama lo Sya..
Meysha melotot terkejut dengan apa yang diucapkannya adalah spontan. Sedangkan Rassya mengrenyitkan dahi menatap Meysha.
RASSYA
(Tersenyum miring) Gue anggap lo cuma temen. Jadi ngga usah pernah berharap lebih tentang kita
Meysha tertegun mendengar pernyataan Rassya. Ia menatap datar Rassya.
MEYSHA
Terus apa artinya perhatian lebih yang lo kasih buat gue?
Rassya terkekeh kecil kemudian ia menatap Meysha.
RASSYA
(Mendekatkan wajahnya ke wajah Meysha) Lo mau tahu kenapa selama ini gue kasih perhatian lebih buat lo?(beat) Gue lakuin itu buat Nada. Gue ngga mau lihat Nada sakit hati karena perhatian Athar buat lo. Gue kasih perhatian ke lo supaya Athar bisa jauh dari lo, dan Nada tidak akan sakit hati karena Athar perhatian ke lo. Jadi ingat baik – baik, perhatian gue ke lo itu demi melindungi Nada, bukan karena gue suka sama lo.
Mata Meysha mulai berkaca – kaca menatap Rassya.
MEYSHA
Kok lo tega?
Sontak Rassya berdiri dari bangku dengan menatap Meysha yang duduk.
RASSYA
Gue tega? Terus gimana dengan Athar? Dia rela berantem dengan temannya sendiri demi cewe yang baru dia kenal.
MEYSHA
(Mendongak menatap Rassya) Kenapa jadi Athar?
RASSYA
(Tersenyum miring) Biar gue perjelas. Gue tega demi orang yang gue cinta. Dan Athar, tega bikin babak belur temennya sendiri demi lo. Bukankah itu sudah membuktikan Athar cinta ke lo?
Meysha juga berdiri dari bangku dan berhadapan dengan Rassya.
MEYSHA
Kalo emang lo ngga suka gue ada di kehidupan lo bilang, Sya. Ngga usah bawa – bawa Athar. Dan ingst baik – baik. Cinta itu ngga harus memiliki, Sya. Dan lo ngga cinta sama Nada, tapi lo ter obsebsi.
Wajah Rassya mendekat dengan wajah Meysha sembari matanya yang menatap tajam mata Meysha.
RASSYA
Tahu apa lo tentang cinta? Bukannya lo sendiri yang bilang kalo lo gagal dalam percintaan
MEYSHA
Gue mungkin gagal, Sya. Tapi gue tahu diri untuk tidak memaksa seseorang mau bersama gue. Gue tahu caranya melepas seseorang dengan ikhlas.
RASSYA
Terus maksut lo gue terlalu memaksa Nada buat mau sama gue gitu?!
MEYSHA
Bu.. bukan gitu maksut gue
RASSYA
Terus apa yang lo maksut? Apa gue salah gue ingin Nada orang yang gue cinta, cinta balik sama gue? Kalo emang gue paksa Nada untuk harus sama gue, terus apa artinya perhatian gue buat lo? Bukannya gue perhatian ke lo karena Nada. Agar Nada bisa sama Athar?
Rassya meninggalkan Meysha sendirian. Meysha terpaku kemudian menatap punggung Rassya yang belum jauh hingga akhirnya ia kembali duduk.
SCENE 53
INT - RUANG KELAS - SIANG HARI
CAST : NADA, ATHAR, RASSYA
Di bangku yang berbeda terdapat Nada dan Athar duduk. Nada mengobati luka - luka di wajah Athar.
ATHAR
Nad,
NADA
(Mengangkat kedua alis menatap Athar)
ATHAR
Ngga seharusnya lo lakuin ini ke gue, Nad. Gue yang udah bikin lo setiap hari makan hati.
Nada tersenyum mendengar pernyataan dari Athar dan meletakkan obat yang ada ditangannya di meja.
NADA
Bagaimana bisa gue ngga perduli sama orang yang gue sayang. Untuk tidak tahu bagaimana keadaan lo aja gue ngga bisa Thar..
Athar menghembuskan nafas pelan.
ATHAR
Gue minta tolong sama lo, Nad. Untuk pertama dan terakhir kalinya. Berhenti buat cinta sama gue dan cukup lo simpan jadi pengalaman pahit lo pernah mencintai laki - laki yang tiap hari bikin lo tekanan batin.
Nada mengerenyitkan dahi menatap Athar.
NADA
Kenapa lo minta gue harus lakuin itu?
ATHAR
Gue mau lihat lo bahagia, Nad. Karena gue ngga bisa jadi orang yang bikin lo bahagia, gue mau lo belajar menerima orang lain ataupun Rassya Nad. Orang yang tahu caranya menghargai perasaan.
NADA
Kalo lo tahu caranya, beritahu gue Thar. Gue bakal lakuin itu.
ATHAR
Benci gue. Atau, lo bisa anggap gue ini ngga pernah ada di muka bumi ini. Anggap aja lo ngga kenal akan gue.
Nada memutar bola matanya. Ia menahan air mata sedari tadi.
NADA
Gue bakalan berhenti buat ngga cinta sama lo Thar. Tapi tidak dengan cara yang lo kasih. Gue berhenti, karena gue ngga mau lo merasa ngga nyaman sama gue ataupun hubungan lo sama Rassya jadi berantakan. Sekarang gue cuma mau lo baik - baik aja.
Athar tersenyum menatap Nada.
ATHAR
Makasih Nad lo adalah perempuan mampu mencintai gue. Ya.. meskipun gue ngga bisa merasakan itu
Nada mengangguk sembari mengusap air matanya.
NADA
(Menatap Athar tersenyum) Gue bantuin lo obatin lukanya ya? Ini mungkin akan jadi yang terakhir.
Athar tersenyum sembari mengangguk. Rassya datang ke kelas, ia terkejut saat Nada mengobati Athar.
Athar yang menyadari kedatangan Rassya spontan ia menepis tangan Nada dan berdiri dari bangku. Namun Rassya terburu pergi.
SCENE 53
EXT - KORIDOR - SORE HARI
CAST : MEYSHA, ATHAR
Meysha keluar dari kelas. Dari arah belakang Athar mendekati Meysha.
ATHAR
Pulang bareng kan?(menatap Meysha)
Meysha menatap balik Athar sembari menghembuskan nafas pelan.
MEYSHA
Emm.. tapi gue lagi ngga mau langsung pulang
Athar mengerenyitkan dahi menatap Meysha.
ATHAR
Gimana kalo lo ke rumah gue? Kan belom pernah nih
Meysha tersenyum sembari mengangguk dengan semangat.