SCENE 49
EXT – JALAN RAYA – MALAM HARI
CAST : MEYSHA, NADA, RASSYA
Nada berjalan sembari menangis sesegukkan dengan mengusap hidungnya. Rassya yang hendak mengantar Meysha pulang mendadak berhenti membuat Meysha terkejut.
MEYSHA
(Menoleh ke arah Rassya) Kenapa Sya? Motornya mogok?
Mata Rassya terfokus dengan Nada yang berjalan sendiri sembari menangis. Meysha yang menyadarinya spontan menatap ke arah Nada.
MEYSHA
(Menunjuk Nada) Itu Nada kan? Dia kenapa?
Rassya menoleh ke arah Meysha.
RASSYA
Mey, gue harus anterin Nada pulang. Gue ngga bisa biarin dia pulang sendiri dengan keadaan kaya gini. Lo pulang sendiri ngga papa kan?
Meysha tersenyum menatap Rassya sembari mengangguk pelan dan buru – buru ia turun dari motor Rassya.
RASSYA
Maaf, ya Mey.
Meysha mengangguk tersneyum dan motor Rassya melaju kencang pergi meninggalkan Meysha.
MEYSHA
(Menghembuskan nafas sembari menatap punggung Rassya) Sakit banget lihat orang yang gue suka lebih peduli ke cewe lain.
SCENE 50
INT/EXT – DALAM MOBIL/JALANAN – MALAM HARI
CAST : MEYSHA, ATHAR
Di dalam mobil Athar masih kepikiran dengan perkataan Nada.
ATHAR(V.O)
Apa udah terlalu jauh gue menyakiti perasaan Nada. Gue juga ngga mungkin menyakiti perasaan teman gue sendiri, Rassya.
Mata Athar menyipit karena ia melihat Meysha dari arah belakang.
ATHAR
Itu Meysha kan? Kenapa dia jalan sendiri malam – malam gini?
Athar mendekat ke arah Meysha, memastikan bahwa itu adalah benar – benar Meysha. Ia tercengang saat tahu bahwa itu benar Meysha.
CU : Suara klakson mobil.
Meysha terkejut dan segera menepi. Athar membuka kaca mobilnya sembari menatap Meysha dengan mobil yang berjalan pelan.
ATHAR
Meysha, lo ngapain jalan – jalan sendiri? Mana ngga ajak – ajak pula
Meysha spontan menoleh ke arah Athar. Meysha memberhentikan langkahnya begitupula dengan mobil Athar kemudian ia keluar dari mobilnya.
ATHAR
(Berdiri di depan Meysha) Ayo naik, gue antar lo pulang.
Meysha menatap datar Athar.
ATHAR
(Menarik tangan Meysha untuk masuk ke mobil) Ayo..
Meysha menatap kosong jalanan, Athar mengrrenyitkan dahi menatap Meysha.
ATHAR
Lo habis nangis ya, Mey? Nih tissue ingus lo keluar(menyodorkan tissue)
Meysha menatap Athar dengan bibir yang sdiit ditekuk.
MEYSHA
(Meraih tissue) Enak aja, mana ada gue keluar ingus(mengusap hidung dengan tissue)
Athar terkekeh dengan tetap fokus ke depan.
ATHAR
Nangis aja dulu. Setelahnya lo bia cerita ke gue
Meysha kembali menatap ke arah depan.
MEYSHA
Sakit banget Thar lihat Rassya lebih peduli ke Nada. Gue kira gue bisa menerima semuanya dengan lapang dada, nyatanya gue cuma manusia. Gue ngga bisa lakuin itu.
Athar menghembuskan nafas menatap Meysha.
ATHAR
Ini konsekuensi yang harus diterima buat orang yang berani mencintai dalam diam. Pasti rasanya lebih dalam dan sakitnya cuma bisa dipendam(beat) Rassya apain lo sampai lo nangis dipinggir jalan gini malem – malem?
Meysha menghembuskn nafas sembari menatap Athar.
MEYSHA
Gue tadi pulang sama Rassya, Thar
Athar mengangguk sembari tetap fokus menyetir.
ATHAR
Gue tahu. Terus?
MEYSHA
Sepulang sekolah gue sama Rassya mampir sebentar buat makan. Terus saat perjalanan pulang dia lihat Nada jalan sendiri nangis. Terus mau ngga mau gue diturunin di jalan sendiri
Athar sontak menginjak rem mendadak. Ia menatap Meysha terkejut.
ATHAR
Dia tinggalin lo dijalanan sendiri gini malem – malem?
MEYSHA
Tapi niat dia baik kok, dia mau anterin Nada pulang
ATHAR
Tapi ini ngga bisa dijadikan alasan dong dia ninggalin lo sendiri di jalan.
MEYSHA
Gue nggapapa kok kalo memang Rassya lebih peduli ke Nada. Rassya nya bahagia gue juga pasti ikutan bahagia(tersenyum menatap Athar)
ATHAR
(Tersenyum miring) Ikut bahagia karena melihat orang yang kita cinta bahagia itu omong kosong, Mey. Sampai kapanpun, kita ngga pernah bisa ikut bahagia melihat orang yang kita cinta bahagia tapi bukan kita alasan dia bahagia.
MEYSHA
Ohh lo pernah ngrasain?
ATHAR
Engga juga
MEYSHA
Jadi cewe yang lo cintai dalam diam itu udah lo buat bahagia?
ATHAR
(Menelan ludah) Susah payah Mey gue bikin dia bahagia, tapi laki – laki lain yang justru menyakiti dia seenak jidatnya.
MEYSHA
Peka dong. Cewe maunya ngga melulu dibahagiain, tapi dia juga butuh laki – laki yang siap pasang badan buat melindungi dia.
ATHAR
Mau gue melindungi dia seperti apa itu tetap sama hasilnya Mey. Dia selalu mendekat dengan duri tajam yang padahal ia sendiri tahu itu menusuk dan menyakitkan.
Meysha hanya menatap Athar mengangguk pelan.
SCENE 51
EXT – LAPANGAN – PAGI HARI HARI
CAST : MEYSHA, RYN, NADA, ATHAR, RASSYA, ILHAM
Dari arah belakang Athar memegang pundak Rassya yang sedang berjalan.
ATHAR
Sya, gue perlu bicara.
Rassya mengentikan langkahnya dan menoleh ke arah Athar sembari mengangkat satu alisnya.
ATHAR
(Menarik tangan Rassya) Ikut gue.
Athar menarik Rassya ke lapangan.
RASSYA
(Melepaskan cengkraman Athar) Apaan si lo main seret – seret.
ATHAR
Kenapa lo tinggalin Meysha sendiri di jalan malam – malam?
Rassya tersenyum miring berhadapan dengan Athar.
RASSYA
Terus bedanya sama lo apa? Lo juga ninggalin Nada sendiriankan di jalan?
ATHAR
(Berdecih) Busuk banget ya mulut cewe lo. Dia yang lebih dulu tinggalin gue dan lebih pilih pulang sendiri!
Rassya geram atas perkataan Athar terhadap Nada. Tiba – tiba Rassya melayangkan pukulannya ke arah wajah Athar dengan keras membuat Athar terjatuh.
RASSYA
(Menunjuk Athar) Jaga ya cara lo bicara tentang Nada!!
Athar berdiri dan membalas pukulan dari Rassya. Ilham yang melihat mereka berkelahi dari atas segera ia turun dan melerai mereka.
ILHAM
Stop.
Keberadaan Ilham untuk melerai mereka tidak membuat mereka berhenti berkelahi. Akhirnya Ilham berlari menuju kelas Meysha.
Di koridor Ilham berpapasan dengan Nada.
NADA
Lo mau kemana lari - lari?
Ilham menunjuk ke arah lapangan.
ILHAM
Athar sama Rassya berantem lagi, gue mau kasih tahu ke Meysha.
Nada sontak menghadap ke arah lapangan dan berlari ke lapangan. Sedangkan Ilham masuk ke kelas Meysha.
ILHAM
(Berdiri di depan bangku Meysha dan Ryn) Mey..
Meysha mengrenyitkan dahi karena Ilham bicara dengan ngos – ngosan.
RYN
Kamu kenapa?(Beranjak dari bangku)
ILHAM
(Menunjuk ke luar) Athar berantem di lapangan Mey.
Sontak Meysha berdiri dan lari ke lapangan. Disana Meysha melihat Nada yang sedang susah payah melerai mereke berdua. Kemudian Meysha mendekat untuk melerai.
MEYSHA
(Menarik tangan Athar) Athar! Udah!
Athar sontak menoleh ke arah Meysha. Karena merasa ada kesempatan Rassya kembali memukul Athar yang membuatnya tersungkur.
NADA
(Menarik tangan Rassya) Lo pikir lo keren?(menatap Rassya)
Rassya menatap Nada sebentar dan ia kembali hendak menyerang Athar yang sudah terjatuh. Meysha yang terduduk dibawah ia mencegah aksi Rassya.
MEYSHA
(Mendongak menatap Rassya) Rassya juga udah!
Ryn dan Ilham berlari mendekat ke mereka semua. Ilham menarik sedikit Rassya agar sedikit menjauh.
NADA
(Membantu membangunkan Athar) Biar gue bantu lo.
Athar menepis kasar tangan Nada yang membuat Rassya berdiri dihadapan Athar.
RASSYA
(Menatap Meysha sembari menunjuk Athar) Lo tahu, dia begini karena dia ngga terima lo gue tinggalin di jalan sendirian malam – malam.
Nada menatap Meysha jengkel. Kemudian Athar berdiri sembari mendorong Rassya kasar.
ATHAR
Berhenti ya lo berlaku kasar ke Meysha!!
Meysha sontak berdiri sedangkan Rassya terkekeh kecil. Ilham mencoba menenangkan Rassya dengan memegang dada Rassya namun ditepis kasar oleh Rassya.
RASSYA
(Berjalan mendekat Athar) Lo juga berhenti berlaku semena – mena terhadap Nada.
Athar mencoba mendekati Rassya namun Meysha menarik tangan Athar menahannya.
MEYSHA
(Menatap Athar) Athar, udah. Ngalah aja udah.
NADA(V.O)
(Menatap Meysha sinis) Sumpah ya gila cover seseorang emang ngga bisa dipercaya. Dari luarnya aja kelihatan polos, ternyata gatel cihh
Ilham berada di tengah antara Rassya dan Athar.
ILHAM
Udah ya, stop. Kalian itu temen. Jangan hanya karena masalah perempuan pertemanan kalian jadi berantakan. Perempuan yang kalian kenal adalah orang baru, sedangkan kalian temenan udah dari lama. Jika hanya karena perempuan pertemenan kalian selesai, itu egois namanya. Carilah perempuan yang tidak merusak pertemanan kalian.
ATHAR
(Menatap Ilham) Meysha adalah perempuan yang gue cari.
Meysha dan Nada terkejut dengan ucapan Athar, kemudian Athar menarik tangan Meysha untuk pergi.
NADA
(Mengepalkan kedua tangan) Kedatangan Meysha itu bener – benar ya bikin semuanya hancur.
RYN
(Mengusap pundak Nada) Lo yang sabar ya, gue, gue juga ngga bisa belain diantara kalian. Kalian temen gue.
Nada hanya melirik Ryn. Kemudian Rassya berdiri di depan Nada.
RASSYA
Lo lihat kan, orang yang selama ini lo puja – puja lebih pilih Meysha dibandingkan lo? Lo bukan apa – apa di mata Athar, Nad. Lo harusnya sadar.
NADA
Lo yang harusnya sadar! Lo ngaca dong. Sampai gue mati, gue ngga pernah sudi buka hati buat lo!(menunjuk Rassya)
Nada pergi meninggalkan semuanya. Rassya berdiri menatap Nada yang belum jauh.
RASSYA
(Berteriak) Gue tahu akan ada hari dimana lo nyesel pernah ngomong kaya gini ke gue, Nad.
Ryn dan Ilham saling tatap dan menghembuskan nafas.
RYN
(Menatap Rassya) Nada tipikal orang yang susah dimengerti, Sya. Gue berharap lo bisa terus sabar sama sikap Nada.
Rassya mengangguk pelan menatap Ryn. Ilham melirik Ryn memberi kode agar segera pergi, kemudian Ryn dan ilham pergi meninggalkan Rassya yang masih terpaku.
ILHAM
(Menepuk pundak Rassya) Kita duluan
Rassya hanya mengangguk mengiyakan.