SCENE 30
INT – RUANG KELAS – PAGI MENJELANG SIANG
CAST : MEYSHA, RYN
Belom sempurna Meysha duduk, Ryn langsung mewawancarai Meysha dengan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke Meysha.
RYN
Kamar mandinya emang sekarang pindah kemana?
Meysha menatap Ryn kebingungan.
RYN
Lo, ke kamar mandi lama banget
MEYSHA
Ohh, baru ngeh gue hahah(beat) Emm gimana ya, gue ngga tau juga si ya kejadian yang pastinya gimana. Tapi, sewaktu gue jalan mau ke kelas gue lihat Rassya dorong Athar sampai tersungkur dan akhirnya mereka berantem deh..
Ryn mengrenyitkan dahi kebingungan. Karena ini kali pertama mereka berkelahi.
RYN
Terus, setelah itu?
MEYSHA
Gue lerai mereka lah. Disana juga ada Ilham sama Nada si sebenarnya, mungkin mereka berdua yang lebih tahu pastinya kenapa mereka bertengkar. Tapi..
RYN
Tapi?(mengrenyitkan dahi)
MEYSHA
Nada justru nyalahin gue karena Athar sama Rassya berantem. Padahal kan, gue ngga tahu permasalahan mereka apa
RYN (V.O)
(Mengangguk sembari menggigit bibir atasnya dan mengubah posisinya menghadap depan) Kenapa Nada jadi nyalahin Meysha? Apa dia ngga sadar akar permasalahan Athar dan Rassya adalah dia sendiri?
CU : Bunyi lonceng jam istirahat
Ryn berdiri dari bangkunya sedangkan Meysha enggan berdiri dari bangkunya.
RYN
(Menatap Meysha) Lo ngga ke kantin?
MEYSHA
(Melongak) Lo aja, gue ngga laper(berpindah posisi ke samping)
Ryn mengangguk mengiyakan kemudian keluar dari bangku dan berjalan menuju ke kantin.
SCENE 31
INT – KANTIN – SIANG HARI
CAST : RYN, NADA, ATHAR, RASSYA, ILHAM
Ryn dan Nada duduk berdua di bangku panjang kantin sembari menunggu anak – anak yang lainnya datang.
NADA
(Menatap Ryn sinis) Temen baru lo ngga ikut?
RYN
(Mengrenyitkan dahi sembari menatap Nada) Meysha?
NADA
(Memutar bola mata jengah) Emang lo punya teman baru lagi?
Ryn menatap Nada heran. Tingkahnya seperti memberitahu bahwa Nada tak suka dengan Meysha.
RYN
Emang Meysha ada salah apa si sama lo?
NADA
(Menghembuskan nafas kasar) Ya, gue merasa(beat) Athar suka sama dia
RYN
(Mengangkat kedua alisnya sembari minum) Ya, terus itu jadi hak lo buat ngga suka sama Meysha?
NADA
Kesel aja sih, kenapa Meysha yang baru ia kenal. Sedangkan gue? Gue yang dari kelas satu SMA suka sama dia, apa dia lihat sedikit perasaan gue? Ngga sama sekali kan?
RYN
(Tersenyum miring) Lo sendiri kan yang bilang, jatuh hati itu ngga bisa milih tempat. Kalo Athar yang suka sama Meysha, kenapa lo nya jadi kesel sama Meysha? Kan yang suka bukan Meysha. Toh, itu baru persepsi lo ngga tahu juga kan kebenarannya gimana.
NADA
(Menyatukan kedua tangan sembari mengangguk menatap bangku kosong) Feeling wanita itu kuat, Ryn. Selalu benar adanya.
Ryn menelan ludah sembari mengangguk, tak lama kemudian Athar, Rassya, dan Ilham datang.
Athar yang menyadari tidak ada kebradaan Meysha langsung pergi meninggalkan mereka semua.
Nada yang menyadari kepergian Athar langsung berdiri dari tempat duduknya.
NADA
Athar!!(teriak)
RYN
(Menarik tangan Nada) Udah lah, Athar kan udah biasa pergi pergi gitu aja..
Nada terpaksa duduk kembali karena tangan Ryn yang menariknya.
RASSYA
(Tersenyum miring) Lo kejar sampai lo lelah pun dia ngga akan pernah mau berhenti.
Nada hanya menatap Rassya tajam.
SCENE 32
EXT – LAPANGAN – SIANG HARI
CAST : MEYSHA, ATHAR
Karena merasa bosan, Meysha memutuskan untuk keluar kelas dan duduk di bangku panjang pinggir lapangan.
Athar yang berjalan menuju kelas Meysha terhenti saat ia melihat Meysha duduk sendiri di pinggir lapangan.
ATHAR
(Dari arah belakang Meysha) Disini lo ternyata
Meysha yang terkejut sontak menoleh ke arah belakang. Ternyata adalah Athar, kemudian Athar duduk disamping Meysha.
ATHAR
Sendirian aja?
MEYSHA
(Tersenyum) Engga, berdua
ATHAR
(Menatap Meysha melongo) Berdua?
MEYSHA
Kan sama lo(tersenyum miring menatap Athar)
Athar terkekeh kecil, begitu pula dengan Meysha.
MEYSHA
Lo, ngapain kesini? Ngga ke kantin?
Athar menggelengkan kepala dengan raut muka yang murung.
MEYSHA
Kenapa? Masih cek – cok sama Rassya?
ATHAR
(Tersenyum) Ngga saling bicara aja si..
MEYSHA
(Mengrenyitkan dahi) Kalo emang ada masalah, kenapa ngga ngomong baik – baik aja?
Sr
ATHAR
Gue berantem sama Rassya juga bukan mau gue..
MEYSHA
(Tersenyum menatap Athar) Iya, gue tahu. Gue lihat Rassya yang pukul lo duluan.. tapi masalahnya bukan siapa yang memulai lebih dulu, tapi masalahnya siapa yang mau mengalah
ATHAR
Tapi masalahnya lo ngga tahu masalah yang sebenarnya kan?
Meysha hanya mengangkat kedua bahunya sembari menatap Athar, bahwasannya ia tak tahu masalah yang sebenarnya.
ATHAR
(Menatap Meysha) Nanti, gue antar lo pulang ya?
Meysha hanya mengangguk mengiyakan tawaran Athar.
SCENE 33
EXT – PINGGIR JALAN/DATARAN TINGGI – SORE HARI/MALAM HARI
CAST : MEYSHA, ATHAR
Semakin hari, Meysha lebih dekat dengan Athar dibandingkan Rassya yang lebih dulu ia kenal.
ATHAR
Mampir makan dulu yuk, di warung pinggir jalan dekat sini
MEYSHA
Boleh..
Meysha dan Athar berhenti di warung pedagang kaki lima, mereka duduk di atas trotoar yang dialasi tikar.
ATHAR
Lo cantik kalo lagi makan(menatap Meysha)
Meysha sontak menatap Athar dengan mulut yang masih penuh makanan. Athar justru terkekeh melihat Meysha.
MEYSHA
Kok ketawa(sembari mengunyah)
Athar hanya menggelengkan kepala sembari ia tersenyum menatap Meysha. Setelah mereka selesai makan, mereka memutuskan pergi ke daerah dataran tinggi, menikmati lampu malam.
MEYSHA
(Melongo menatap lampu – lampu) Wow.. ini keren.
Athar tersenyum melihat Meysha yang terpesona dengan lampu – lampu malam.
ATHAR
Sejak pertama kali kita bertemu gue ngga pernah lihat lo tersenyum selepas ini, Mey(menatap Meysha)
Meysha menelan ludah sembari menatap Athar ke atas karena Athar lebih tinggi darinya.
MEYSHA
Gue ngga semenyedihkan itu kali(memposisikan dirinya untuk duduk)
Athar menatap Meysha yang hendak duduk, yang kemudian diikutinya duduk.
MEYSHA
Disini tenang, ya(menghembuskan nafas pelan)
Athar mengangguk mengiyakan sembari ia terenyum. Tiba – tiba smartwatch yang ada di pergelengan tangan Meysha bunyi.
Meysha sontak terkejut kebingungan, sedangkan Athar mengrenyitkan dahi menatap Meysha.
MEYSHA (V.O)
Smartwach sialan!! Ngga tahu tempat banget si kalo ngingetin, mana ngga ada tempat tersembunyi(berusaha mematikan smartwatch)
Meysha kali ini terpaksa harus minum obat di depan Athar. Kemudian ia mengeluarkan banyak jenis obat – obatan dan sebotol air putih.
MEYSHA
Sorry, ya bunyinya bikin ganggu. Gue minum obat dulu(menunjukkan obatnya)
ATHAR
(Mengrenyitkan dahi) Lo sakit?
Meysha menggelengkan kepala sembari tangannya melambai tidak. Dan dibalas dengan anggukan Athar.
ATHAR(V.O)
Dimana si sulitnya jujur buat lo, Mey. Gue tahu lo sakit, kenapa lo harus tutup – tutupin.