Berjuta Luka
Daftar Bagian
1. Suasana Baru - Lembaran Baru #1-9
Bu Sukma dan Meysha akhirnya memutuskan untuk menutup masalaluya yang pahit. Ia menggantikannya deng
2. Scene #10 - 14
Meysha jatuh pingsan saat jam pelajaran olahraga. Dengan sigap, Rassya lari membawa Meysha ke UKS
3. Scene #14 - 17
Karena merasa ada yang aneh dengan Meysha, Athar menguntit Meysha sehingga ia mengetahui rahasia bes
4. Scene #18 - 22
Meysha kembali jatuh pingsan di bawah terik panasnya matahari. Namun kali ini Athar lah yang menolon
5. Scene #23 - 24
Athar meminta Nada untuk berhenti mencintainya lagi. Namun, perasaan adalah sesuatu yang tak dapat d
6. Scene #26 - 29
Athar dan Rassya berkelahi karena sikap Athar yang semena - mena terhadap Nada
7. Chapter tanpa judul #30 - 33
Nada mencurigai bahwasannya Athar memiliki perasaan terhadap Meysha sehingga membuatnya membenci Mey
8. Luka Lama #34 - 35
Meysha teringat akan hal buruk di masa lampau.
9. Rasa dan Asa #36 - 37
Athar merasa kecewa atas perasaan yang Meysha miliki ternyata untuk yang lain, bukan Athar.
10. Scene #38 - 39
"Lo bisa cerita agar lo tahu rasa lega"
11. Scene #40 - 43
"Kalo ngga bisa beri kasih sayang, seenggaknya ngga usah main fisik"
12. Scene #44 - 45
"Tertawa ketika merasa sedih, tersenyum ketika terluka"
14. Scene #46 - 48
Jika fisik yang membuatmu jatuh cinta, lantas bagaimana kau bisa mencintai pencipta - Nya yang tak b
15. Scene #49 - 51
Bahagia melihat orang yang kita cintai di bahagiakan oleh orang lain itu omong kosong.
16. Scene #52 - 53
Yang lebih menyakitkan adalah berharap dengan manusia yang hatinya bukan untuk kita.
1. Suasana Baru - Lembaran Baru #1-9

SCENE 1

INT – DI DALAM MOBIL – PAGI HARI

CAST   : MEYSHA, BU SUKMA

 

Bu Sukma mengendarai mobilnya dengan hati – hati, sedangkan Meysha sibuk dengan ponselnya. Hari ini adalah hari pertama Meysha pergi ke sekolah barunya.

 

BU SUKMA

Jaga diri baik – baik ya, nak(mencium kening Meysha)          

Meysha menatap mamanya dengan tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya, disusul dengan Meysha mencium tangan mamanya untuk berpamitan pergi ke sekolah.

 

SCENE 2

EXT – DI HALAMAN SEKOLAH – PAGI HARI

CAST : MEYSHA, SISWI

 

Meysha berjalan menyusuri koridor menuju ruang kelasnya sembari melihat kanan – kirinya.

MEYSHA (V.O)

Dimana ya kelasnya(beat) mana belum ada yang kenal lagi(menghembuskan nafas kesal)

 

Meysha memberanikan diri untuk bertanya ke siswi yang sedang duduk di bangku panjang depan kelas. Ia berdiri di samping siswi tersebut.

 

MEYSHA

 Maaf, ruang kelas XII MIPA 2 dimana ya?

 

SISWI

Ohh, kamu tinggal lurus aja nanti belok kiri ada tangga kamu naik, kelasnya no 2 dari sebelah kiri(tangannya sembari mengarahkan)

MEYSHA

Makasih ya buat infonya(sembari tersenyum)

 

SCENE 3

INT – RUANG KELAS – PAGI HARI

CAST   : MEYSHA, IBU GURU, TEMAN – TEMAN KELAS

 

Setelah Meysha sampai di ruang kelas, ternyata sudah terdapat guru yang mengisi kelas. Meysha berdiri di depan kelas sebelum ia diizinkan masuk oleh gurunya.

Meysha

Maaf, Bu. Saya terlambat masuk..

 

Guru tersebut hanya mengangguk yang artinya ia mempersilahkan Meysha masuk. Meysha memasuki ruang kelas kemudian bersalaman dengan guru tersebut.

 

GURU

Kamu anak baru ya?(sembari melepas kaca mata)

 

Meysha tersenyum dan mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan gurunya tersebut. Kemudian, Meysha dipersilahkan duduk.

GURU

Silahkan duduk.

 

Setelah Meysha mendaratkan bokongnya ke bangku, tak lama siswi yang duduk di samping Meysha memperkenalkan diri dengan menyodorkan tangannya.

 

Ryn

Namaku Ryn(tersenyum tipis)

Meysha membalas jabatan tangan tersebut dengan tersenyum manis kepadanya.

 

MEYSHA

 Meysha..

 

Bunyi lonceng sekolah terdengar jelas, menandakan bahwa waktu sudah menujukkan jam istirahat.

 

RYN

Mau pergi ke kantin bersama?(ajak Ryn yang masih berada diposisi tempat duduknya)

 

Meysha hanya meengangguk mengiyakan ajakan Ryn.

 

SCENE 4

EXT – DEPAN KELAS – PAGI MENJELANG SIANG

CAST   : MEYSHA, RYN, NADA, SISWA – SIWI 

 

Saat menuju kantin, Ryn mengajak Meysha untuk mampir sebentar ke kelas sebelah buat menemui teman karib Ryn, Nada namanya.

 

RYN

Mampir kelas sebelah bentar ya, ada yang aku mau temeuin dulu.

 

Sekali lagi, Meysha hanya mengangguk mengiyakan ajakan dari Ryn. Setelah Ryn menunggu di depan pintu, teman yang Ryn tunggu datang juga.

 

NADA

Hei, Ryn. Lama ya?

 

Nada menatap Meysha bingung. Belum juga Nada bertanya, Meysha langsung memperkenalkan dirinya. 

MEYSHA

Namaku Meysha, satu kelas sama Ryn(ia tersenyum dan menyodorkan tangannya ke arah Nada)

 

Nada juga memperkenalkan dirinya ke Meysha sembari membalas jabatan tangan dari Meysha.

NADA

Nada..

 

SCENE 5

INT – DI KANTIN – PAGI MENJELANG SIANG

CAST   : MEYSHA, RYN, NADA, SISWA – SISWI

 

Di bangku yang panjang, Meysha dan Ryn duduk berdua sedangkan Nada sedang pesan makanan untuknya dan untuk Meysha, Ryn.

 

RYN

Btw, Mey. Bukannya lebih enak tinggal di Bogor ya? Suasana nya juga lebih asri.

 

MEYSHA

Aku rasa mau dimanapun kita tinggal sama aja, tergantung bagaimana kita menikmatinya.

 

RYN

Jaelah sok bijak deh lu, Mey

 

Meysha tersenyum sembari melihat Nada yang datang membawa makanan di atas nampan.

 

RYN

Siap disantap nih!!!

 

Dengan sangat amat kelaparan, Ryn menyantap bakso dengan tidak hati – hati sehingga membuatnya tersedak. Meysha dan Nada mereka justru menertawakan Ryn.

NADA

Ahahahah, makannya cewe kalo makan itu jangan bar – bar

 

Meysha menyodorkan minuman Ryn ke arah Ryn untuknya minum agar berhenti tersedak.

RYN

Temen laknat lu(sembari menggapai minuman yang Meysha sodorkan)

 

SCENE 6

EXT – LAPANGAN SEKOLAH – SIANG HARI

CAST   : MEYSHA, RYN, NADA, ATHAR, RASSYA, ILHAM

 

Setelah mereka bertiga selesai makan, mereka pergi menuju kelas. Sontak, langkah mereka terhenti melihat pertandingan basket ide dari siswa – siswanya sendiri.

Mereka bertiga berjalan menuju bangku panjang yang berada di pinggir lapangan. Hampir ingin mendartkan bokongnya ke bangku tersebut, tiba – tiba ada bola menghantam kening Meysha dengan keras.

NADA

Mey, awas!!(tangannya mengarah ke bola basket yang melayang)

 

MEYSHA

(Meysha menoleh arah bola basket)

 

Naasnya, bola basket tersebut melesat dengan cepat tepat dikepala Meysha. Meysha memegang kepalanya sebelah kanan dengan merintih kesakitan.

 

RYN

Mey, lo ngga papa kan?(mengahadap Meysha sembari memegang pundak sebelah kiri)

 

Rassya berlari menuju bangku dan berdiri tepat dihadapan Meysha.

Rassya

Sorry, gue ngga sigap nangkap bolanya jadi kena lo.

 

Sontak Meysha mendongak sembari tersenyum tipis dan menggelengkan kepala pelan bahwasannya ia tak apa – apa.

RASSYA

Mau gue bantu ke UKS?

 

MEYSHA

 (menggelengkan kepala) ngga usah, gue gapapa kok cuma nyeri sedikit.

 

Athar yang melemparkan bola berjalan santai menemui Rassya tanpa merasa bersalah.

ATHAR

Lo ngga papa kan?(tanya ke Meysha)

 

MEYSHA

(menatap Athar sembari menggelengkan kepala)

ATHAR

Kan, dia ngga papa. Yaudah ayo kita cabut(menarik tangan Rassya)

Rassya berdiri dengan berat melangkahkan kaki sembari melihat Meysha ke belakang. Awalnya Meysha menatap punggung Rassya yang belum jauh, setelah Rassya melihat ke belakang Meysha memalingkan mukanya.

 

CU : Lonceng berakhirnya jam istirahat berbunyi.

 

Semua siswa – siswi mulai memasuki kelas mereka masing – masing.

 

SCENE 7

INT – RUANG KELAS – SIANG HARI

CAST   : ATHAR, RASSYA

 

Athar dan Rassya duduk berdua di bangku kelas. Dengan badan yang menghadap ke arah Rassya, Athar memulai membuka obrolan.

 

ATHAR

Kalo lo mau perasaan lo dilihat sama Nada, jangan masih care ke cewek lain dong. Yang lo lakuin tadi fatal, disitu juga ada Nada, bro.

 

Rassya mengabaikan kata Athar, pandangannya fokus ke depan papan tulis.

 

RASSYA (V.O)

Yang jadi permasalahan bukan karena gue care ke cewek lain. Tapi perasaan Nada ke lo yang jadi permasalahannya.

Rassya memposisikan badannya berhadapan dengan Athar dan membiarkan wajahnya bertatapan dengan Athar.

RASSYA

Apa lo yakin permasalahannya karena gue care ke cewek lain?

 

ATHAR

Ya, mungkin.

  

SCENE 8

INT – RUANG KELAS – SIANG HARI

CAST    : MEYSHA, RYN

 

Meysha duduk dengan memegang kepala kanannya yang masih terasa nyeri, sedangkan Ryn sedang asyik dengan ponselnya. Tiba – tiba Meysha penasaran dengan laki – laki tadi.

MEYSHA

(Melepaskan tangan dari kepalanya mengahadap ke arah Ryn) Emm, Ryn. Tadi siapa yaa?

 

RYN

(Berhenti memainkan ponsel) Yang pertama nyamperin lo itu namanya Rassya, yang nyusul itu namanya Athar. Mereka aktor disini.

 

MEYSHA

Aktor?(mengrenyitkan dahi bingung)

 

RYN

Iya, mereka berdua dikenal disini. Jadi, lo mau yang mana? Hahah

 

MEYSHA

(Meysha tersenyum miring ke Ryn kemudian memalingkan mukanya ke depan)

 

CU : Lonceng pulang sekolah berbunyi.

 

SCENE 9

INT – KAMAR MEYSHA – SORE HARI

CAST : MEYSHA, BU SUKMA

 

Meysha duduk di sofa panjang dekat jendela, sembari kepalanya ia senderkan pada kaca jendela dengan kebiasaannya, melamun.

 

MEYSHA(V.O)

Andai, semesta berpihak. Semua ngga akan pernah ada yang berubah.

 

Tiba – tiba terlintas dalam pikiran Meysha akan masa lalu.

 

CUT TO FLASHBACK

INT – RUMAH PAK ADNAN – MALAM HARI

CAST : MEYSHA, BU SUKMA, PAK ADNAN

 

Meysha terlelap dalam tidurnya, hingga akhirnya ia harus terbangun karena mendengar keributan.

 BU SUKMA

(menangis berlutut dihadapan pak Adnan) Tolong mengerti apa yang saya mau, saya hanya minta mas Adnan untuk tidak memperlakukan saya dengan kasar dihadapan Meysha.

 

PAK ADNAN

(menekan kedua pipi bu Sukma dengan jemarinya) Apa yang kamu harapakan dari anak penyakitan itu, ha?!(teriak pak Adnan)

 

Waktu itu usia Meysha 13 tahun, masih duduk di bangku SMP. Dengan rasa takut, ia memberanikan diri untuk melihat apa yang terjadi. Meysha menyaksikan pertengkaran bu Sukma dan pak Adnan dibalik pintu dengan sedikit mengintip.

 

Bu Sukma hanya menangis sesegukan. Sering sekali Meysha menyaksikan penyiksaan yang dialami mamanya hingga kata – kata tak pantas untuk Meysha dan mamanya.

 

CUT BACK TO

INT – KAMAR MEYSHA – SORE HARI

Meysha memukul – mukul kepalanya dengan keras. Setiap ia teringat, setiap itu lah batinnya tersiksa.

BU SUKMA(O.S)

Mey, mama pulang nak.

 

Tak mendengar jawaban dari anaknya, bu Sukma menemui Meysha di kamarnya. Ia terkejut dengan apa yang Meysha lakukan, ia memukul kepalanya keras dengan kedua tangannya.

BU SUKMA

Meysha, cukup Mey. Jangan sakiti diri kamu lagi(menahan tangan Meysha)

 

Tetap saja Meysha membiarkan tangannya memukul kepalanya.

BU SUKMA

Meysha, stop!!(teriak bu Sukma) Cukup Mey..(suaranya terdengar parau)

 

Meysha berhenti memukuli kepalanya dan terjatuh dalam pelukan bu Sukma.

 

MEYSHA

Kenapa si, Ma. Tuhan biarkan Meysha hidup tersiksa gini?(menangis dalam pelukan)

 

BU SUKMA

Tuhan, membiarkan Meysha hidup seperti ini karena Meysha adalah orang pilihan Tuhan, sebab Tuhan tahu Meysha anak yang kuat. Mey, kitakan udah janji untuk ngga hidup dimasa lalu..(mengusap lembut air mata Meysha) Minum obatnya dulu ya nak?

 

Meysha mengangguk pelan dan melepaskan pelukannya dari bu Sukma. Bu Sukma mencium lembut kening Meysha kemudian mengambilkan obat Meysha.

 

Seusai Meysha minum obat, ia terjaga. Bu Sukma menarik selimut ke tubuh Meysha kemudian mencium pipi kanan Meysha.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar