34. EXT. LORONG KELAS - SIANG (OKTOBER 2007)
Aryo sedang berjalan di lorong kelas. Terlihat di dekatnya beberapa murid perempuan sedang mengobrol.
RANDI (V.O)
Di bulan September nggak banyak hal yang terjadi. Rutinitas kami berjalan normal, nggak ada hambatan yang berarti. Bimbel ArRa kembali mendapat lonjakan jumlah peserta berkat strategi pemasaran gue yang tokcer dan testimoni-testimoni peserta yang ngerasain sendiri peningkatan nilai mereka. Latihan basket gue dan Aryo untuk persiapan pertandingan juga lancar. Bahkan akhir-akhir ini, Arif ce-es nggak minta kita ngerjain PR mereka. Apa ini berkah bulan puasa? Bisa jadi. Tapi turbulensi kembali hadir di bulan Oktober, setelah kami kembali masuk sekolah usai libur lebaran. Tiba-tiba ada kabar nggak sedap yang jadi buah bibir semua orang di sekolah.
Para murid perempuan itu bercakap dengan suara cukup kencang. Aryo mengurangi kecepatan langkahnya dan berhenti, lalu mencuri dengar.
MURID PEREMPUAN #1
Eh, lu udah denger belum? Gosip panas nih.
MURID PEREMPUAN #2
Gosip apaan?
MURID PEREMPUAN #1
Itu tuh, tentang guru kita. Nggak nyangka ternyata kayak gitu ya.
MURID PEREMPUAN #2
Guru kita siapa? Ada apaan sih?
MURID PEREMPUAN #1
Guru Bahasa Inggris kita, Miss Ndari. Dia ada hubungan khusus sama Pak Said!
MURID PEREMPUAN #2
Ah, yang bener lu? Jangan ngaco deh!
MURID PEREMPUAN #1
Yee, serius gue mah. Ini beneran! Temen gue liat sendiri Pak Said dan Miss Ndari lagi makan berdua di sebuah resto minggu lalu.
MURID PEREMPUAN #2
Makan bareng doang sih nggak ngebuktiin apapun.
MURID PEREMPUAN #1
Bukan cuma itu! Temen gue bersumpah dia liat Pak Said megang tangan Miss Ndari!
MURID PEREMPUAN #2
Wuih, beneran?! Pantesan lu heboh banget. Tapi Pak Said kan duda, jadi ya nggak masalah dong kalo dia nyari lagi.
MURID PEREMPUAN #1
Tapi jarak umurnya jauuh banget cuy! Ditambah mereka di sekolah kan nggak keliatan deket sama sekali, jadi kesannya seolah ditutupin nggak sih?
MURID PEREMPUAN #2
Bener juga. Bang Arif kira-kira tau nggak ya?
MURID PEREMPUAN #1
Eh, baru aja kemarin ya, Bang Dani, temen segengnya Bang Arif, nanyain ke Bang Arif tentang masalah ini. Belum selesai kalimat pertanyaannya, dia langsung dihajar! Katanya dia ampe nggak masuk sekolah hari ini. Kalau Bang Arif sampe semarah itu, berarti gosipnya bener dong?
MURID PEREMPUAN #2
Ngeri juga, ya. Lu juga mesti ati-ati kalo ngomong, salah-salah Bang Arif denger, tamat lu!
Aryo kembali meneruskan jalannya dengan kecepatan normal. Tangan kanannya terkepal keras.