EXT. LORONG SEKOLAH - PAGI (AGUSTUS 2007)
Seorang murid terdorong mundur, punggungnya membentur tembok. Sesaat kemudian dua tangan Arif yang besar mencengkeram kerah bajunya. Diguncangkannya tubuh anak malang itu beberapa kali.
ARIF
Mau kabur ke mana lagi lu, item?! Lu nggak diajarin orangtua lu? Kalo punya utang, bayar! Berapa kali harus gue bilangin sih?!
MURID
Ampun, Bang Arif... Saya belum ada uang bang, tolong bang...
ARIF
Nggak ada duit apaan. Udah dua minggu lu nggak setor! Emang nggak bosen lu gue gebukin? Nggak mungkin lu berangkat sekolah nggak bawa uang jajan! Lu kemanain duit lu hah? Lu buat jajan semua?
MURID
Ampun bang... Saya nggak jajan. Saya ikut les...
ARIF
Les apaan? Jangan banyak gaya lu, setor ke gue aja nunggak apalagi bayar les hah?
MURID
Beneran bang... Ini lesnya murah. Bang Arif bisa liat di papan pengumuman.
Si murid menunjuk ke arah papan pengumuman yang ada di lorong itu. Arif mendendang pantatnya, dan anak itu langsung kabur. Arif kemudian menyuruh anak buahnya untuk merobek flyer yang tertempel di situ dan membawanya kembali. Arif lalu membaca flyer itu.
ARIF
Jadi ini yang bikin anak-anak pada telat setor akhir-akhir ini? Nggak bisa dibiarin.