Yojiro berdiri di halaman rumah Anisa. Ia memandang lama rumah tersebut. Dibelakang punggungnya Ia menggenggam satu bucket bunga dan kotak cincin. Wajah Yojiro terlihat sedikit gugup.
Ia memberanikan diri berjalan mendekati pintu rumah.
Anisa mengintip dari jendela, Ia hendak membuka pintu tetapi ibunya menarik lengan Anisa.
IBU ANISA
Kamu disini saja biar ibu yang keluar
Anisa terdiam sambil menatap ibunya.
Ibu Anisa membuka pintu rumahnya, lalu berjalan keluar menemui Yojiro.
IBU ANISA
Sedang cari siapa?
Yojiro merasa begitu gugup.
YOJIRO
Saya mencari Anisa
IBU ANISA
Anisa sedang tidak enak badan, tidak bisa diganggu.
YOJIRO
Tapi boleh saya menemuinya sebentar saja?
IBU ANISA
Maaf tidak bisa
Yojiro hanya terdiam dan mencoba menatap ke arah rumah. Anisa mengintip dari balik tirai.
Yojiro sempat melihat Anisa yang juga dalam keadaan cemas.
YOJIRO
Baik lah Kalau begitu. Tapi Saya cuma mau minta tolong.
Yojiro menyodorkan bucket bunga yang ada di tangannya kepada ibu Anisa.
YOJIRO
Tolong berikan bunga ini kepada Anisa.
IBU ANISA
Baik nanti Saya sampaikan
Ibu Anisa menerima bucket bunga dari tangan Yojiro.
YOJIRO
Terima kasih, Saya pulang dulu.
IBU ANISA
Sama-sama.
Yojiro berjalan pelan meninggalkan rumah Anisa, langkahnya gontai.
IBU ANISA
(Bergumam)
China koq mau sama anakku. Nati dulu ya..
Anisa menatap terus ke arah langakah Yojiro.
Ibu Anisa masuk ke dalam rumah, lalu melihat Anisa yang masih menatap ke arah luar rumah.
IBU ANISA
Sudah masuk kamar sana.
Ibu Anisa memberikan bucket bunga kepada Anisa.
IBU ANISA
Nih bunga buat kamu.
SLOW MOTION
Anisa menerima bucket bunga tersebut lalu sejenak menatapnya.
Anisa memalingkan pandangan dan masih terus menatap Yojiro. Tiba-tiba Yojiro memalingkan kepala menatap Anisa. Mereka beradu pandang.
SOUNDTRACK SEDIH
CUT TO