BIRD VIEW
Suasana Masjid di siang hari terlihat dari atas.
Anisa duduk diteras masjid sambil mendekap buku agama yang cukup tebal. Pandangannya menerawang jauh dan bibirnya tersenyum sendiri.
Dari dalam Masjid, Nurul menghampiri Anisa dan menepuk pundaknya. Anisa Terkaget dengan tepukan Nurul.
NURUL
Hayoo... mikirin si mata sipit itu yah?
ANISA
Ah.. kamu ngaco aja.
NURUL
Iya juga gak apa-apa koq.
ANISA
Dia orang asing, Lagian dia juga non Muslim.
NURUL
Tapi kata kamu dia mau belajar Islam.
ANISA
Entahlah..
NURUL
Kalau menurut aku, dia itu bakal jadi ladang pahala kamu Nisa. Kalau kamu berhasil buat dia jadi seorang muslim.
ANISA
Bukan perkara mudah membolak-balikkan hati seseorang. Hanya Allah yang bisa melakukan itu.
NURUL
Aku yakin dia jatuh cinta dengan kamu.
ANISA
Sudah ah. Kamu ngarang aja.
Anisa beranjak dari tempat duduknya dan beranjak pergi meninggalkan Masjid. Nurul masih berdiri diteras Masjid.
NURUL
Perasaan tak bisa dibohongi Nisa. Tebakanku tak akan salah, kamu jatuh cinta sama Yojiro San. Dia juga sepertinya. Tapi kalau kamu tak mau sama dia, buat aku aja juga boleh.
Nurul tersenyum lalu mulai ketawa.
Anisa terus berjalan tanpa menghiraukan Nurul sambil senyum-senyum sendiri.
CUT TO