Rehan duduk di belakang kemudi, pandangan lurus dan memacu kendaraannya. Anisa duduk disebelah Rehan.
REHAN
Baju kamu basah?
ANISA
Iya lumayan, bagian bawahnya saja.
REHAN
Kalau tidak salah kamu Anisa?
ANISA
Iya, dari mana kamu tahu saya.
REHAN
Saya dengar kalau teman kamu memanggil kamu sewaktu di Cafe beberapa waktu yang lalu.
ANISA
Berarti apa yang aku omongin sering kamu dengar donk?
REHAN
Sedikit sih.
ANISA
Hehehe ya sudahlah. Anyway aku berhutang budi kepada kamu malam ini.
REHAN
Gak ada hutang budi dalam kamus aku. Sudah seharusnya kita saling tolong menolong dan bantu.
Anisa tersenyum dan memandang wajah Rehan. Dia terdiam dan kemudian memandang sekeliling mobil Rehan. Jok belakang kosong tanpa penumpang, hanya ada tas kerja milik Rehan.
ANISA
Hmmm siapa nama kamu? sudah ngobrol dari tadi tapi aku belum tahu nama kamu. Maaf banget.
REHAN
(Tersenyum)
Sebenernya gak perlu tau nama aku juga gak apa-apa. Tapi memang kalau kamu pengen tahu nama Ku boleh. Namaku Rehan.
Rehan menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman kepada Anisa. Tetapi Anisa menolak dan menyatukan tangannya dan menempelkan ke dadanya.
REHAN
Maaf...
Anisa tersenyum ke arah Rehan.
CUT TO