Bayang bayang Masa Lalu
5. Kebenaran, dari sudut pandang yang lain
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 27: EXT. JALANAN, SIANG

Pemain: Ricky, Erick,  5 Preman

#Ricky sedang duduk di taman bersama Erick

Erick: Udah setengah jam, ky...kenapa mereka belum muncul?

Ricky: Pucuk dicinta preman tiba rick. Liat di sebelah sana..

 

#Terlihat beberapa preman sedang datang ke arah Ricky dan Erick

 

Preman:  Kalian ga bisa lari lagi sekarang! Ikut kami!

Ricky: (pura-pura ketakutan) ok...ka..kami ikut kalian...

 

CUT TO

SCENE 28: INT. GUDANG

Pemain: Ricky, Erick, 5 Preman, Roby, Justin, Ashley

# Ricky dan Erick diikat, Roby muncul

Roby: Akhirnya kalian tertangkap juga

Ricky: sebenarnya apa yang kamu mau dari kami?

Roby: Informasi. Gw Cuma ingin informasi.

Erick: Informasi? Kalau hanya butuh informasi kenapa tidak datang saja secara baik-baik dan tanyakan pada kami? Selain itu kenapa untuk sebuah informasi sampai perlu membunuh segala..

Roby: Membunuh? Justru itu yang ingin gw tanyakan! Gw...

 

# Tiba-tiba Ashley muncul dan mengalahkan para preman. Justin melepaskan ikatan Ricky dan Erick

 

Erick. Setelah itu Ashley, Ricky, dn Erick mengeroyok Roby. Roby pun akhirnya kalah)

 

Ashley: Katakan yang sebenarnya! Apa yang terjadi di hutan 13 tahun yang lalu dan kenapa kamu membunuh orang-orang yang terlibat!

Roby: Hah? Membunuh? Aku tidak pernah membunuh siapapun! Oke,oke. Gw ceritain dari awal. Di hutan itu...

 

CUT TO

SCENE 29: FLASHBACK EXT. HUTAN BAGIAN PALING DALAM, SIANG

Pemain: Roby, Presdir, Ricky kecil, Erick kecil, Fajar kecil, Hendri kecil, Aron kecil

# Terlihat Presdir PT.MEGAVISI dan Roby sedang berdialog di dekat pohon besar

Roby: Ada apa Bapak membawa saya ke tempat seperti ini?

Presdir: Mengenai perjodohan kamu dengan anak saya. Sekarang semua media sudah tahu bahwa kamu akan menikah dengan putri tunggal saya. Apa ada komentar?

Roby: Tidak pak. Jika itu keputusan bapak pasti saya terima. Saya bangga bisa mendapatkan kepercayaan itu dari bapak.

Presdir: Kamu tahu kan setelah kamu jadi menantu saya maka kamu menjadi ahli waris utama PT MEGAVISI karena saya hanya punya satu anak dan ia perempuan sehingga suaminyalah yang akan pegang perusahaan-perusahaan saya?

Roby: ma...maksud bapak?

Presdir: (mulai bernada tinggi) Saya sudah percaya kamu selama beberapa tahun ini! Karena itulah saya percayakan anak saya pada kamu! Tapi apa yang sudah kamu lakukan dibelakang Saya!

Roby: A..apa maksud Bapak?

Presdir: Lihat data-data ini!

 

(presdir melemparkan sebuah map ke tangan Roby)

 

Presdir: KAMU SUDAH KORUPSI MILIARAN RUPIAH!! APA YANG KAMU PIKIR KAMU LAKUKAN?

 

(Roby pun kaget kemudian mengeluarkan pisau dan ditodongkan pada presdir)

 

Roby: (dengan ekspresi panik) hah! Akhirnya kejahatan saya ketahuan ya! Tapi tidak ada yang tahu kita kesini. Jika saya bunuh bapak di tempat ini maka tidak ada yang tahu mengenai kejahatan saya dan saya tidak harus dipenjara! Bapak akan dianggp hilang dan saya tetap menjadi calon ahli waris!

Presdir: (dengan agak tenang) Untuk apa kamu melakukan itu semua Roby? Jika kamu meminta maaf dengan baik-baik saya masih mau memaafkan kamu..menikahlah dengan putri tunggalku, lalu kembalikan uang yang sudah kamu ambil dan setelah itu saya akan mulai menyerahkan perusahaan satu per satu ke tangan kamu. Gimana? Tawaran yang menguntungkan kita berdua bukan? Percayalah, kamu bukan pembunuh. Tidak perlu membunuh untuk mendapatkan apa yang kamu mau. Bukan begitu?

Roby: (tersungkur dengan dengkul di lantai dan pandangan mata ke lantai sambil menagis) maafkan saya pak. Saya khilaf.

 

(saat Roby masih menghadap ke lantai, tiba-tiba terdengar suara Presdir berteriak)

 

Presdir: Arggggh!!

 

# Roby menengok ke arah Presdir dan melihatnya sudah berlumuran darah di sekujur tubuhnya karena tertembak. Panik melihat kejadian itu, Roby mendekati mayat Presdir sambil mengguncang-guncang mayat presdir dengan pisau masih dipegang di tangan kanannya

 

Roby: (dengan panik) Pak...apa yang terjadi... Pak, bangun pak! Saya bawa ke rumah sakit terdekat...

 

#Setelah itu muncul kelima anak pramuka yang sedang tersesat dan terkejut melihat Roby yang melihat mayat dengan Roby disebelahnya yang membawa pisau. Kelima anak kabur tunggang-langgang. Setelah itu Roby pun mengejar anak-anak tersebut.

 

CUT TO

SCENE 30: INT. GUDANG

Pemain: Ricky, Erick, Roby, Justin, Ashley

 

Ricky: Jadi kamu mengejar-ngejar kami untuk membunuh kami satu per satu agar tidak ada saksi yang memberatkan?

Roby: Bukan. Alasan saya mengejar yang paling utama adalah untuk meminta bantuan. Saya lihat kalian adalah pramuka, maka saya yakin di dekat sana ada pos pramuka yang beisi orang-orang yang lebih mengerti untuk bisa memberikan pertolongan pertama. Tapi ketika mengejar kalian yang saya temukan adalah salah satu dari kalian telah meninggal tertusuk di lambung. Karena saya ketakutan dan takut menjadi tertuduh, maka dengan bodohnya saya keluar hutan itu dan kabur jauh. Setelah itu saya menjadi buronan. Karena itulah sekarang saya tinggal di gudang-gudang seperti ini. Saya tidak bisa sembarang keluar karena polisi mencari-cari saya dengan tuduhan korupsi dan pembunuhan.

Ricky: Anda ingat seperti apa pembunuhnya?

Roby: Tidak. Kejadiannya sangat cepat. Yang saya ingat saya melihat wajah iblis...

Ricky dan Erick: (serentak) Wajah Iblis!

Ricky: Jadi benar ada pembunuh berwajah iblis disana.

Ashley: Kami tahu darimana kalau yang kamu ucapkan iu yang sebenarnya?

Roby: Tidak ada bukti. Kalau mau percaya boleh, tidak percaya juga tidak apa-apa. Yang pasti kita punya musuh yang sama. Saya rasa tidak ada salahnya kita bersama-sama mencari penjahatnya.

 

CUT TO

SCENE 31: INT. RUANG DETEKTIF

Pemain: Ricky, Erick, Roby, Justin, Ashley

Ricky: Ap kita bisa percaya orang itu?

Ashley: Jika kalian memang ingat ada penjahat berwajah iblis di tempat itu, maka kemungkinan memang bukan dia penjahatnya, selain itu, melihat kini ia menjadi buronan, jika memang ia penjahatnya dan ingin membunuh kalian sebagai saksi mata, ia tidak perlu menunggu 13 tahun. Ia pasti sudah mengejar-ngejar kalian tidak lama setelah kejadian itu.

Erick: Lalu kenapa baru saat ini kita dikejar-kejar oleh pembunuhnya padahal kejadiannya sudah berlalu 13 tahun yang lalu?

Ashley: Hal itu masih menjadi misteri, tapi saya rasa ada baiknya saat ini kita datang ke tempat putri tunggal sang presiden direktur PT. MEGAVISI. Mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk mengenai apa tujuan pembunuhan ini atau bahkan siapa yang menjadi tersangka utama. 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar