EXT. TERMINAL — SORE
Citra akhirnya pergi dengan ojek online menuju terminal. Tapi ternyata driver ojek online itu berhenti di sebuah gang yang lumayan lebar tapi sepi. Citra jadi over thingking, takut driver itu memiliki niat jahat. Dia segera turun dari motor.
Driver itu melajukan motornya kembali, meninggalkan Citra seorang diri. Berbekal waspada, dia mulai berjalan kaki. Tiba-tiba ada suara motor yang datang, semakin lama semakin mendekat. Citra menoleh ke belakang dan tiba-tiba saja ada motor melaju kencang datang ke arahnya. Karena terkejut dan takut, dia memejamkan mata sambil memeluk tasnya. Pasrah jika memang motor itu harus menabraknya. Tapi ternyata motor itu berhasil melewatinya. Belum juga Citra bisa menghela napas lega, ternyata ada satu motor lagi yang datang ke arahnya. Kali ini Citra berteriak sambil berjongkok dengan tas menutupi kepalanya. Motor yang awalnya tidak melihat ada orang di depannya, akhirnya banting setir sampai motor itu jatuh dan terseret tidak begitu jauh. Citra yang masih shock hanya bisa melihat melihat dua orang di motor itu bangkit keluar dari tindihan motor lalu mengangkat motornya.
Arza melirik ke arah Citra lalu menghampirinya. Citra mendongak ke arah cowok yang sudah berdiri di depannya. Dia seketika terpana. Cowok itu keren banget memakai kaca mata dan jaket kulit hitam. Rambutnya yang agak gondrong membuatnya makin cakep. Cute dan imut juga. Poninya berkibar saat angin tiba-tiba berhembut. Citra jadi deg-degan.
Rahang Citra terbuka lebar. Dia menghapus semua pujian untuk cowok itu karena kata-kata kasar barusan yang keluar dari mulutnya. Dia tiba-tiba teringat pesan papanya. Jangan menilai orang dari luarnya saja.
Arza melotot marah karena baru kali ini dibantah oleh seorang cewek. Tomi yang tidak mau ada keributan segera menghampiri mereka.
Arza sudah tiba di motor lalu menatap tajam Citra kembali
Entah kenapa nyali Citra menciut begitu mendapat tatapan tajam itu. Dengan amat sangat terpaksa dia pun naik di boncengan
Cut to