Aku, Sasha
5. SCENE 21 - 25

21. INT. SEKOLAH - KELAS - PAGI

CAST : SASHA, RARA, GABRIEL, BECCA

Gabriel
Sayang? Kamu nggak papa? Kemarin kata anak - anak kamu pingsan, terus dibawa sama Kelvin.
Kamu dibawa kemana? Nggak di apa - apain kan?

Rentetan pertanyaan dari Gabriel membuat kepala Sasha pening, terlihat dari gestur Sasha yang memegang kepala.

Gabriel
Sayang? Kamu pusing?
Rara
Sayang. Sayang. Bullshit lo, Gab.
Mana ada pacar yang lebih mentingin sahabatnya. Mana sahabatnya nggak tahu diri.

Terlihat Becca hanya menunduk. Dan Gabriel beralih menatap Rara dengan pandangan kesal.

Gabriel
Jaga omongan lo, Ra. Lo nggak tahu dapurnya gimana.
Rara
( tertawa sinis )
Iya. Gue emang nggak tahu dapurnya gimana. Tapi gue tahu attitude yang baik sebagai SA-HA-BAT.

Rara melirik sinis ke arah Becca yang masih setia menunduk.

Rara
Bukan yang taunya rusakin hubungan orang!

Gabriel langsung bangkit berdiri dan menggebrak meja.

Fx : BRAK!

Gabriel
RARA! JAGA OMONGAN LO!

Sasha sedikit terperanjat dari tempat duduknya, begitu pula dengan Rara.

Terlihat pelototan tajam dari Rara, tak perlu basa - basi langsung ikut berdiri dan menggebrak meja lebih keras.

Fx : BRAKK!!

Rara
GUE UDAH JAGA OMONGAN GUE! BAHKAN GUE UDAH NAHAN BUAT NGGAK JAMBAK SAMA OBRAK - ABRIK MUKA LICIKNYA!
( beat )
KALIAN BERDUA SAMA - SAMA SAMPAH!
Gabriel
Lo yang sampah.

Semuanya hening. Suasana kelas yang mulai sepi menjadi lebih sepi layaknya kuburan. Sasha yang tadinya diam, sekarang bangkit berdiri dengan memberikan tatapan nyalang pada kekasihnya-Gabriel-.

Sasha
Gabriel Alvanzio Melvan.

Satu kata yang diucapkan Sasha membuat Gabriel tersentak. Pasalnya Sasha tidak pernah menyebut nama panjangnya.

Sasha
Kamu nggak ada hak buat hina sahabat aku, Rara.
( beat )
Ikut aku!

Sasha menarik pergelangan tangan Gabriel dengan kasar dan menggeret keluar kelas.

Bu Ina
Mau kemana kalian?

Tampak Sasha langsung melepaskan cekalan tangannya dan berhenti di tempat.

Bu Ina
Bel sekolah sudah bunyi. Waktunya mengikuti pelajaran saya kan?
Sasha
Iya, Bu.

Sasha hanya menjawab singkat dan membalikkan badan kembali ke dalam kelas.

CUT TO :


22. EXT/INT. SEKOLAH - HALAMAN BELAKANG - SORE

CAST : SASHA, GABRIEL

Setelah menjalani satu hari full jam pelajaran, kini tibalah Sasha dan Gabriel yang sudah berdiri berhadapan.

Terlihat kilatan kekecewaan dalam netra coklat terang milik Sasha.

Gabriel
Sayang, maaf..
Sasha
Kita udahan aja, Gab.

Tampak Gabriel membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna.

Sasha
Kita udah nggak cocok. Daripada nanti harus tersakiti salah satu, mending kita akhiri aja.
( beat )
Kamu bukan Gabriel yang aku kenal. Kamu beda. Gabriel yang aku kenal nggak mungkin hina sahabat pacarnya sendiri.

Gabriel maju selangkah, lebih dekat.

Gabriel
Maaf, Sha.. Gue kelepasan. Dan gue nggak mau kita putus.
Sasha
Aku nggak nawarin. Aku ngasih tahu.
Gabriel
Aku minta maaf soal Becca. Aku janji bakal berubah, Sha. Kasih aku kesempatan lagi.

Gabriel memegang kedua bahu Sasha. Tapi Sasha memilih untuk mundur.

Sasha
Tiga kali. Udah tiga kali kamu ngomong gitu, Gab. Tapi ... nyatanya kamu masih ngulang kesalahan yang sama.
( beat )
Aku nggak minta waktu kamu 24 jam. Aku nggak minta waktu kamu seminggu penuh. Aku nggak minta waktu kamu sebulan penuh sama aku. Aku cuman mau kamu ngabarin, kamu peduliin aku, kamu bersikap layaknya pacar.
Udah cukup, Gab. Aku capek.

Terlihat Gabriel bersimpuh di depan Sasha dan membuat Sasha memekik.

Gabriel
Aku minta maaf, Sha.. Please, kasih aku kesempatan terakhir..

Sasha mengangkat bahu Gabriel untuk berdiri dan kembali ke posisi semula.

Sasha
Nggak usah kayak gitu, Gab.
( beat )
Maaf, aku nggak bisa kasih kamu kesempatan lagi. Aku kecewa sama kamu.

Sasha membalikkan badan dan menghembuskan napas pelan.

Sasha ( V. O )
Aku sayang kamu, Gab. Tapi ini demi kesehatan aku sendiri. Aku nggak mau ngecewain mama sama papa. Mereka cuman punya aku.
Gabriel
Kelvin.

Mendengar satu nama lain yang tidak asing membuat Sasha menghentikan langkahnya.

Gabriel
Apa karena rasa lo berpaling ke Kelvin?

Sasha membalikkan badan kembali.

Sasha
Nggak ada hubungannya sama Kak Kelvin.

Gabriel tersenyum miring serta maju dengan pelan.

Gabriel
Jelas ada. Sikap lo makin menjadi waktu kenal dia.
Udah dikasih apa sama Kelvin?
Sasha
Gila kamu, Gab!
Harusnya kamu sadar diri! Bukan malah nyalahin orang lain.
Aku tegasin disini bukan karena pihak ketiga. Tapi aku muak sama sikap kamu!
( beat )
Coba tanya sama semua cewek! Bahkan tanya Becca sana! Mana ada cewek yang udah jelas statusnya pacar, tapi malah mentingin sahabat ceweknya?! HAH?!

Nada Sasha yang membentak di akhir membuat Gabriel berhenti dan terdiam di tempat.

Sasha
Kamu pikir aku nggak tahu kelakuan kamu? Aku tahu semua! Aku tahu kamu nyuapin Becca disini kan?! Kamu pinjemin hoodie kamu waktu hujan kemarin. CEWEK MANA YANG NGGAK SAKIT HATI GABRIEL!
CEWEK MANA?!
SINI SURUH HADAP AKU KALAU ADA CEWEK YANG NGGAK CEMBURU!
( beat )
KELAKUAN KAMU YANG KAYAK GINI MALAH BIKIN AKU NGGAK NYESEL MUTUSIN KAMU! SECARA NGGAK SADAR, RASA SAYANG AKU HILANG! AKU ILFEEL BAHKAN BENCI SAMA COWOK SAMPAH KAYAK KAMU!

Sasha yang tampaknya sudah terbalut emosi pun langsung membalikkan badan dan melenggang pergi begitu saja.

CUT TO :


23. EXT/INT. SEKOLAH - LOBBY - SORE

CAST : SASHA, KELVIN

Suasana lobby yang biasanya ramai kini sudah terlenggang begitu sepi. Hanya ada cleaning service yang tengah mondar - mandir membersihkan. Tampak Sasha yang berjalan dengan tangisan pelan mengalir di pipi.

Sasha ( V. O )
Aku benci sama kamu, Gab.
Sasha terus berjalan tanpa melihat sekitar. Suasana hatinya sangat kacau sekarang. Hubungan yang awalnya bahagia menjadi hancur lebur hanya dalam kurun waktu 3 bulan.
Kelvin ( V. O )
Sha! Sasha!

Sasha yang mengenal suara tersebut langsung mempercepat langkah. Terlihat Kelvin mengerutkan kening sejenak dan berlari mengejar.

Kelvin
Sha! Sasha!
( beat )
Sasha!

Kelvin berhasil mencekal pergelangan tangan Sasha. Dengan cepat, Sasha mengusap pipinya.

Kelvin
Lo ... nangis?

Sasha menggeleng kuat dan menoleh.

Sasha
Kelilipan, Kak hehe..

Tampak senyuman yang dipaksakan, bagi Kelvin. Mata yang memerah, hidung sembab, sudah jelas menandakan.

Sasha
Ada apa, Kak?
Kelvin
Lo keterima. Lombanya 3 minggu lagi, gue yang bakal bimbing lo.

Berita yang dibawakan Kelvin ini cukup membuat senyuman tulus sedikit terukir dari bibir Sasha.

Sasha
Wah?! Serius, Kak?
Kelvin
Dua rius, Sha..
( beat )
Makanya gue mau mulai belajar bareng hari ini, mau?

Sasha terdiam.

Kelvin
Kalau lo nggak mau, nggak pa--
Sasha
Ayo, Kak!
Mau, dimana?

Kelvin tersenyum

Kelvin
Lo mau dimana?
Sasha
Aku terserah Kakak aja hehe..
Kelvin
Kali ini gantian. Kemarin lo ngikutin gue, sekarang gue ngikutin lo.
Sasha
Hmm..
Dimana yaa, Kak..?
( beat )
Aku kurang tahu tempat hits kayak gitu..

Kelvin terkekeh.

Sasha
Hehe.. Maaf, Kak..
Kelvin
Kenapa maaf? Lo nggak salah kok.
( beat )
Yaudah.. Ke rumah gue aja mau?

Sasha terkejut. Tampak pupil matanya yang membulat.

Kelvin
Eh.. Gue nggak ada maksud apa - apa sama lo kok.
Di rumah gue ada mama. Jadi lo nggak perlu takut..

Sasha menggaruk tengkuknya yang tidakĀ gatal.

Sasha
Bukan itu maksud aku, Kak..

Kelvin tertawa kecil.

Kelvin
Iya. Nggak papa kok.
( beat )
Itu wajar, Sha.
Sasha
Hehe.. Oke, Kak..

CUT TO :


24. EXT/INT. JALAN RAYA - MOBIL KELVIN - SORE

CAST : SASHA, KELVIN

Terlihat suasana di dalam mobil yang hening. Sasha asyik memandang pemandangan luar yang tengah gerimis. Kelvin sendiri sibuk menyetir dengan kecepatan rendah.

Kelvin yang tidak tahan dengan kesunyian pun menoleh sekilas.

Kelvin ( V. O )
Dari samping lo .. mirip banget, Sha..
Kelvin
Sha..
Sasha
( menoleh )
Iya, Kak?
Kelvin
Makanan kesukaan lo apa?
Sasha
Kenapa, Kak?
Kelvin
Nggak papa, nanya aja..
Daripada diem - dieman berasa lagi berantem haha

Sasha tersenyum kecil menanggapi kekehan Kelvin.

Sasha
Haha..
( beat )
Hmm.. Kalau gitu main tebak - tebakan mau?
Kelvin
Boleh. Apa?
Sasha
Makanan yang merupakan surga bagi pecinta keju.

Terlihat dahi Kelvin mengerut. Justru itu membuat Sasha malah tertawa sendiri.

Kelvin
Chessy Corndog?
Sasha
Salah!
Kelvin
Jasuke?
Sasha
No no!
( beat )
Ayo tebak lagi!!

Kelvin terdiam sebentar.

Kelvin
Mac and cheese?
Sasha
Hahaha! Yaps! Bener!

Sasha tertawa begitu renyah yang membuat Kelvin langsung termenung seribu bahasa.

Sasha
Aku suka banget sama itu, Kak. Rasanya kalau makan berasa lupa kalau ada di dunia..
Kelvin
( menoleh )
Sesuka itu?

Sasha mengangguk mantap.

Sasha
Aku suka keju. Apapun makanan yang ada kejunya aku pasti suka. Tapi lebih suka mac and cheese.
( beat )
Kalau kakak?

Kelvin tertawa kecil melihat Sasha yang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Kelvin
Sama. Cuman gue lebih suka di tambahin beef sama telor.
Biar makannya lebih enak.
Sasha
Wah itu the best banget sih, Kak!!
Perpaduan yang wow!!
Kelvin
Lo mau makan itu?
Sasha
Eh nggak usah, Kak..
Aku nggak laper kok, tadi udah makan siang.
Kelvin
Gue nggak lihat lo di kantin tadi.
Sasha
Ah itu! Aku makan bekal di kelas hehe..
Tadi dibawain mama sop buntut.
Kelvin
Baguslah.

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi. Karena Kelvin dan Sasha sibuk dengan pemikirannya masing - masing.

CUT TO :


25. INT. RUMAH KELVIN - RUANG TAMU - SORE MENJELANG MALAM

CAST : KELVIN, SASHA, MAMA KELVIN

Terlihat Kelvin yang membuka pintu penumpang alias tempat duduk Sasha dengan payung yang terbuka di tangannya. Sasha menaikkan badan untuk keluar dan hendak menutup pintu, tapi Kelvin sudah melakukannya.

Kini Sasha dan Kelvin berada di bawah naungan payung yang sama.

Sasha
Bahu Kakak basah..
Kelvin
( melirik sekilas )
Nggak papa. Yang penting lo.

Sasha terdiam.

Mama Kelvin ( V. O )
Astaga! Sini sayang! Aduh kasihan anak mama..

Tampak Mama Kelvin menyambut Sasha dengan begitu khawatir.

Sasha ( V. O )
Anak mama?

Mama Kelvin langsung menarik tubuh Sasha dan memakaikan selimut.

Mama Kelvin
Ayo masuk, sayang! Kamu nggak boleh terlalu lama di luar, apalagi ini hujan.
Sasha
I-iya, Tante..
Mama Kelvin
Kok Tante sih? Biasanya kan manggil mama..
Kelvin
Ma.

CUT TO :



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar