Aku, Sasha
4. SCENE 16 - 20

16. EXT/INT. SEKOLAH - PARKIRAN - SORE

CAST : SASHA, KELVIN, MURID - MURID SMA MERDEKA NUSANTARA

Gelak tawa dan bisik - bisik mulai memenuhi halaman yang cukup luas itu. Bermacam aktifitas juga dilakukan mulai dari ada yang tengah memundurkan motor, mengeluarkan mobil, masih sibuk memakai helm, menaiki motor dan asyik bercerita satu sama lain.

Lain hal dengan Sasha yang sedari tadi memegang kepala, pusing.

Sasha
Aduh..
Kok ... pusing ya?

Sasha berhenti di tempat dan merasakan pandangannya kabur.

Sasha
Pusing banget..
Gimana aku pulangnya..

Sasha masih cemas di tempat. Kepalanya benar - benar terasa berat dan rasanya sudah tidak sanggup untuk berjalan pulang.

Kelvin ( V. O )
Sasha!


Sasha menoleh ke sumber suara.

Sasha
Siapa ya?
Kok kayak kenal..
( beat )
Aduh.. pusing banget..

Kelvin yang sudah berdiri di hadapan Sasha pun langsung memegang bahu Sasha dengan tatapan cemas.


Kelvin
Sha? Are you okay?
( beat )
Muka lo pucet banget..
Ke rumah sakit ya?

Baru saja bibir mungil Sasha terbuka sedikit, cahaya gelap mulai menyelimuti.

Terlihat Sasha jatuh pingsan.

Kelvin yang melihat tubuh Sasha terjungkal ke samping pun langsung dengan sigap merengkuh. Kemudian, Kelvin menggendong ala bridal style menuju mobilnya berada.

Terlihat tangan kecil milik Agatha yang membuka knop pintu mobil dan mendapat tatapan terkejut dari Kelvin.

Agatha
Cepet, Vin!

Tanpa basa - basi, Kelvin mendaratkan tubuh Sasha di kursi tengah dan menutup pintu. Lalu, melesat dengan cepat menuju pintu pengemudi.

CUT TO :


17. INT. Rumah Sakit Indah Permai - Depan ruang UGD - Sore menjelang malam

Cast : AGATHA, KELVIN, SASHA, DOKTER TIAN

Lorong sepi Rumah Sakit Indah Permai ini terasa sangat mengerikan bagi Kelvin dan Agatha. Terutama Kelvin yang merasakan tubuhnya sedikit bergetar. Dua pintu yang tertutup itu membuat sekelebatan memori terulang.

FLASHBACK ON :

Dokter ( V. O )

Maaf.
Kelvin
SAYA NGGAK BUTUH KATA MAAF DOKTER. PACAR SAYA KENAPA?!
Agatha
Vin, tenang..

Napas Kelvin memburu. Firasatnya benarĀ - benar tidak enak.

Dokter
Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan ... Tuhan punya kehendak lain ..
( beat )

FLASHBACK OFF :

CUT BACK TO :

Tampak Agatha mengelus lengan Kelvin yang terbalut hoodie hitam itu dengan pelan.

Agatha
Vin.. Tenang..

Kelvin memejamkan mata sekaligus menghembuskan napas kasar

Agatha
Kejadian itu nggak akan terulang, Vin. Percaya. Imani. Maka itu yang terjadi.
Kelvin
Semoga, Tha..

Terdengar lirihan dari suara berat Kelvin. Agatha yang tahu semuanya memilih untuk mengendurkan bahu. Tak bisa dipungkiri, Agatha turut merasakan apa yang dirasakan Kelvin.

Fx : Srekk.. ( pintu terbuka )

Kelvin dan Agatha langsung berdiri dari kursi panjang.

Kelvin
Dok? Sasha kenapa?
Dokter Tian
Maaf sebelumnya kamu siapanya
Kelvin
Saya kakaknya, Dok.

Agatha melirik Kelvin sebagai tanda aksi terkejutnya. Tampak Dokter Tian yang memicingkan mata curiga.

Dokter Tian
Sasha tidak pernah mengatakan kalau memiliki kakak. Dia anak pertama.

Kelvin terkejut dan cemas. Namun, ada hal lain yang membuatnya berpikir.

Kelvin
Dokter tahu darimana?
Dokter Tian
Sasha adalah pasien lama saya.
Kelvin
Maksudnya, Dok?
Dokter Tian
Saya mau kamu jujur. Kamu siapanya?

Kelvin menghela napas panjang.

Kelvin
Saya kakak kelasnya. Tapi saya sayang sama Sasha, Dok. Jadi tolong kasih tahu saya tentang kondisi dia.

Kelvin memasang wajah memelas.

Agatha
Iya, Dok. Kami sayang banget sama Sasha. Tolong kasih tahu tentang keadaannya..

Dokter Tian tampak berpikir menimbang - nimbang.

Dokter Tian ( V. O )
Gimana ya? Apa aku kasih tahu? Tapi udah janji..
( beat )
Tapi kondisinya makin parah...
Kelvin
Dok? Tolong kerja samanya, Dok..

Dokter Tian menghela napas panjang.

Dokter Tian
Ke ruangan saya aja.

Terlihat Dokter Tian berjalan lurus menuju ruangannya yang diikuti Kelvin dan Agatha dari belakang.

CUT TO :


18. INT. RUMAH SAKIT INDAH PERMAI - RUANGAN DOKTER TIAN - SORE MENJELANG MALAM

Cast : AGATHA, KELVIN, DOKTER TIAN

Kelvin
Jelasin sekarang, Dok!

Terlihat netra coklat gelap yang menjurus serius. Suara yang terdengar itu juga seperti menyuruh tanpa basa - basi. Agatha hanya bisa menghela napas pelan dan menunggu jawaban.

Dokter Tian
Saya sudah janji sama pasien untuk tidak membocorkan.
Kelvin
( berdecak )
Kalau terjadi apa - apa gimana? Dokter mau tanggung jawab sendiri?

Dokter Tian hanya diam.

Agatha
Kami nggak ada niatan jahat, Dok. Dokter nggak perlu takut.
Dokter Tian
Ada jaminannya?
Kelvin
Nyawa saya. Saya nggak akan pernah membocorkan penyakit Sasha. Kalau sampai itu terjadi, Dokter boleh bunuh saya.

Agatha terkejut, begitupun dengan Dokter Tian.

Kelvin
Pegang omongan saya, Dok. Ada Agatha sebagai saksi.

Kelvin menoleh sekilas pada Agatha.

Dokter Tian masih tidak bergeming. Terlihat kerutan dahi yang menandakan bahwasanya tengah berpikir keras.

Kelvin yang melihat pun hanya bisa mengendurkan bahu sejenak. Sudah tidak ada cara lagi untuk mendapatkan Informasi.

Kelvin ( V. O )
Semoga nggak parah..
Jangan.

Kelvin menggeleng sekilas.

FX : Suara jam dinding.

Dokter Tian
Oke. Saya pegang omongan kamu.
Jangan kecewakan saya, terutama Sasha.

Kelvin dan Agatha mengangguk.

Tangan Dokter Tian terlihat membuka pintu laci dan mengeluarkan berkas bersampul merah muda. Kemudian, menyodorkan ke hadapan Kelvin dan Agatha.

Tampak Kelvin langsung merebut dan membaca nama yang tertera.

Kelvin ( V. O )
Gavesha Arshavina Shaenette..

Kelvin menyingkap sampul dan beralih menatap halaman pertama. Terlihat data diri Sasha dengan lengkap. Kemudian, menyingkap ke halaman selanjutnya. Terdapat foto rontgen jantung dan berbagai penjelasan ilmiah. Kelvin tidak mengerti, tapi tetap menyingkap hingga sisa halaman terakhir.

Kelvin ( V. O )
Pasien mengidap penyakit Gagal Jantung Kanan.

Begitu menyelesaikan satu kalimat. Napas Kelvin tercekat. Kedua bola mata Kelvin membulat dengan sempurna. Tangan yang semula baik - baik saja kini bergetar.

Agatha yang melihat perubahan signifikan tersebut langsung menarik berkas yang dipegang Kelvin dan membaca.

Agatha ( V. O )
Pasien mengidap penyakit Gagal Jantung Kanan.

Pandangan Agatha mengendur, detak jantungnya berdetak jauh lebih cepat dari skala normal dan tangannya bergetar.

Dokter Tian
Itu yang dihadapi oleh Sasha.
( beat )
Saya sudah memberikan peringatan dan obat. Tapi--
Kelvin
Tapi apa, Dok?

Terlihat Dokter Tian menatap Kelvin dengan pandangan nanar.

Dokter Tian
Tapi kondisi Sasha memburuk. Ini yang saya khawatirkan.
Kelvin
Operasi aja, Dok. Transplantasi jantung. Biar Sasha nggak ngerasain sakit lagi.
Dokter Tian
Nggak bisa secepat itu. Harus banyak pertimbangan.
Kelvin
Terus gimana, Dok? Nggak ada cara lain lagi. Dokter harus mikir cepat!

Napas Kelvin memburu.

Dokter Tian
Kita hanya bisa berharap sama Tuhan.

Terlihat jawaban yang tidak memuaskan bagi Kelvin. Hal ini membuat Kelvin menggebrak meja dan berdiri emosi.

FX : BRAK!

Kelvin
Nggak bisa gini, Dok!
Dokter macam apa yang ngomong kayak gitu!

Agatha ikutan berdiri dan memegang lengan Kelvin.

Agatha
Vin.. Udah..
Tenangin diri lo..
Kelvin
Nggak bisa, Tha! Mana ada dokter yang nyerah? Ini manusia! Bukan hewan!
Dokter Tian yang merasa harga dirinya dijatuhkan pun bangkit dari kursi dengan menatap nyalang.
Dokter Tian
Kamu pikir saya nggak beban ngomongnya? Pasien saya banyak, bukan cuman Sasha. Yang butuh pertolongan banyak, bukan cuman Sasha. Saya berusaha bersikap profesional dan terus mencari jalan keluar.
( beat )
Saya sudah memikirkan semuanya dengan matang dan memang tidak bisa. Penyakit Gagal Jantung Kanan memang tidak bisa sembuh. Kalaupun itu terjadi, itu karena mujizat Tuhan. Yang bisa kita lakukan hanya mencegah penyumbatan yang lebih besar lagi.

Tubuh Kelvin melemas. Terlihat kedua bahunya yang melorot seketika.

CUT TO :


19. INT. RUMAH SAKIT INDAH PERMAI - RUANG RAWAT INAP - MALAM

CAST : SASHA, KELVIN, AGATHA

Terlihat Sasha yang dipasang alat pernapasan pada hidungnya. Sementara, Kelvin masih setia termenung di kursi pengunjung. Sedangkan, Agatha memilih untuk diluar, karena hanya 1 yang boleh menemani.

Kelvin ( V. O )
Sha..
Kita baru kenal..
Tapi..
( beat )
Kenapa lo mirip banget..
Semuanya mirip.
Bentuk mata lo.
Tingkah lucu lo.

FLASHBACK ON :

Terlihat Sasha yang tengah memakai tanktop putih dibalut kemeja lilac serta celana jeans hitam sedang mengambil kecoa dengan tisu di tangannya.

Rara
Hati - hati, Sha! Nanti kecoa nya masih hidup terbang ke hidung lo!

Sasha hanya tertawa renyah menimpali perkataan yang menurutnya lelucon.

Rara
Lah? Malah ketawa nih anak!
( beat )
Lo tuh jadi cewek bisa nggak takutan gitu.. Gila!

Sasha yang kini sudah berdiri di depan tong sampah dan siap membuang.

Sasha
Halah kecoa doang, Ra. Bukan harimau.
Rara
Ya walaupun kecoa, Sha. Tetep aja itu bahaya!

Selepas memastikan kecoa tersebut sudah berada di tempat sampah, Sasha membalikkan badan dan berjalan mendekati Rara.

Rara
Cuci tangan sana! Ayo ke toilet!
Sasha
( tersenyum jahil )
Nggak usah lah. Aku nggak megang kecoanya kok..
Rara
( bergidik ngeri )
Eh! Nggak ada, nggak ada. Lo harus cuci tangan!
( beat )
Ayo!

INSERT :

Sasha
K-kak.. K-kelvin..

FLASHBACK OFF :

CUT BACK TO :

Terlihat Kelvin yang tersentak mendengar lirihan Sasha. Dengan cepat, Kelvin menatap Sasha khawatir.

Kelvin
Sha? Are you okay?
( beat )
Ada yang sakit nggak?

Tampak Sasha hanya menimpali dengan gelengan.

CUT TO :


20. INT. RUMAH SAKIT INDAH PERMAI - RUANG RAWAT INAP - MALAM

CAST : SASHA, KELVIN, DOKTER TIAN

Kelvin
Beneran?

Terlihat Sasha hanya mengangguk lemah.

Sasha
Kakak kok bisa disini?

Kelvin tersenyum.

Kelvin
Gue yang bawa lo kesini.

Terlihat Sasha sedikit terkejut, lantaran membulatkan kedua bola matanya.

Sasha
Ah.. Maaf ngerepotin, Kak..
Kelvin
Santai aja, Sha..
( beat )
Lo beneran nggak papa? Gue panggilin dokter aja ya?
Sasha
Nggak usah, Kak!

Terlihat kening Kelvin mengerut.

Kelvin
Kenapa?
Sasha
N-nggak papa, Kak..
Aku baik - baik aja kok..
Kelvin
Tapi harus diperiksa, Sha
Sasha
N-nggak usah, Kak..
Nanti aja..
( beat )
Ak---

FX : Ceklek. ( Pintu UGD terbuka )

Sasha dan Kelvin langsung menatap pintu dan muncullah sosok berjas putih tak lain adalah Dokter Tian. Kala melihat, jantung Sasha berdebar kencang.

Tampak Dokter Tian yang berjalan gontai menuju ranjang Sasha.

Kelvin
Malam, Dokter..

Dokter Tian sudah berdiri di dekat Sasha.

Dokter Tian
Malam.
( beat )
Apa ada yang sakit, Sha?

Sasha hanya menggeleng.

Dokter Tian
Pusing?
Sasha
Sedikit, Dok..
Dokter Tian
Obatnya udah kamu minum rutin?
Sasha
U-udah, Dok..
( beat )
Saya baik - baik aja kok, Dok..
Dokter Tian
Kamu harus rawat inap beberapa hari dan saya akan melakukan pemantauan terkait jantung kamu.

Sasha terkejut. Sangat. Kedua netra coklat terangnya menatap Kelvin.

Dokter Tian
Maaf, Sha. Dia sudah tahu, karena dia maksa saya.

Saking terkejutnya, napas Sasha tak beraturan dan..

Terlihat Sasha jatuh pingsan.

Kelvin
Sasha!

CUT TO :



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar