Aku di Sudut Kota pada 90'
Daftar Bagian
1. PART OF SOUL #1
INT. BACK STAGE AUDITORIUM KAMPUS - MALAMCAST
2. PART OF SOUL #2
Raka melakukan bimbingan skripsinya di kampus, dihari tersebur Raka bertemu Adit dan Nabila di kanti
3. PART OF SOUL #3
Raka menuju tempat rekomendasi dari Nabila untuk mendaftar lamaran kerja
4. PART OF SOUL #4
Nenek ditelfon oleh Bulek Nining yang merupakan adek dari ayahnya Raka, dan meminta bantuan nenek un
5. PART OF SOUL #5
Raka ziarah ke makam almarhum ibunya
6. PART OF SOUL #6
Hari pertama Gita berangkat Ospek bersama Risa
7. PART OF SOUL #7
Raka mendapatkan informasi untuk melakukan wawancara lowongan kerja yang ia lamar
8. PART OF SOUL #8
Raka berangkat ke kampus bersama Adit, sekalian memberikan bekal ke Gita yang dititipi oleh Nenek
9. PART OF SOUL #9
Keributan di lapangan kampus, Raka dengan panitia Ospek, karena melihat Gita di bentak bentak dengan
10. PART OF SOUL #10
Gita Drop dan dibawa ke Rumah Sakit
11. PART OF SOUL #11
Raka kembali menuju kampus, untuk membalas dendam ke panitia Ospek yang telah membuat Gita sampai ma
12. PART OF SOUL #12
Fira (Cewek Panitia P3K ) ikut menginap di rumah sakit, dan di tengah malam Gita tersadar
13. PART OF SOUL#13
Gita di bawa ke laboratorium untuk melakukan cek
14. PART OF SOUL #14
Pak Sudarsono, Pak Iwan dan Aldi selaku perwakilan dari pihak fakultas Teknik datang menjenguk Gita,
15. PART OF SOUL #15
Raka pulang ke rumah nenek untuk mengambil Mobil untuk menjemput Gita di Rumah Sakit
16. PART OF SOUL #16
Kedatangan Fira ke rumah, untuk menjenguk Gita
17. PART OF SOUL #17
Fira datang ke rumah Nenek dan meminta maaf ke pada Raka atas insiden di acara ospek, dan sekalian m
18. PART OF SOUL #18
Raka mengantarkan Fira ke kostan
19. PART OF SOUL #19
Pertemuan Raka dan Fira di bookstore dan, mengajak jalan jalan
20. PART OF SOUL #20
Raka dan Fira jalan-jalan bersama di lereng Merapi
21. PART OF SOUL #21
Adit dan Nabila datang ke rumah nenek untuk menjenguk Gita dan mengajak untuk main bareng
22. PART OF SOUL #22
Perjalanan ke Gunung Kidul sembari menjemput Fira di kost
23. PART OF SOUL #23 (END CHAPTER)
Mereka makan di warung soto terpencil yang berada di pinggir jalan, setelah itu mereka melanjutkan p
20. PART OF SOUL #20

EXT. KALI KUNGING - SIANG

CAST: RAKA, FIRA        

Raka dan Fira tiba di Kalikuning dengan suasana tempat yang sepi.

                                                         CUT TO:

EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NENEK - SIANG

CAST: ADIT, NABILA

Adit dan Nabila tiba di halaman rumah nenek dengan memakai motor honda 70 Adit, mereka turun dari motornya dan berjalan ke teras rumah, lalu Adit mengetuk pintu. 

ADIT

(Mengetuk pintu)

Assalamualaikum.

                                                         CUT TO:

INT. DAPUR RUMAH NENEK - SIANG

CAST: GITA,

Gita sedang mencuci mangkuk yang baru ia pakai buat makan, Gita mendengar suara Adit yang mengucapkan salam.

ADIT (O.S)

Assalamualaikum.

Gita menaruh mangkuk yang sudah dicuci di rak piring disampingnya, lalu Gita berjalan menuju ke depan.

                                                         CUT TO:

EXT. TERAS RUMAH NENEK - SIANG

CAST: ADIT, NABILA, GITA

Adit dan Nabila berdiri didepan pintu, lalu Gita membukakan pintunya.

GITA

Eh mas Adit, mbak Nabila.

NABILA

Hay Gita, gimana? udah sehat?

GITA

Alhamdulillah mbak, udah baikan lah, masuk mbak, mas.

NABILA

Udah sini aja.

GITA

Yaudah silahkan duduk mbak, mas.

Adit melepas jaketnya dan menaruh tas pinggang dimeja, Nabila menaruh tasnya di samping kursi, lalu Adit, Nabila dan Gita duduk di kursi teras.

ADIT

Nenek dimana git?

GITA

Lagi di tempat tetangga.

ADIT

La Raka?

GITA

Lagi kencan dong.

Adit kaget mendengar kalimat itu.

ADIT

Weh, kencan sama siapa?

GITA

Itu cewek yang kemarin ikut ke rumah sakit itu, Fira namanya.

NABILA

Wah cinlok.

ADIT

Kemarin kayaknya diem-dieman, sekarang udah kencan aja.

Gita dan Nabila tertawa.

GITA

Yaudah aku buatin minum dulu ya?

Gita berdiri dari kursi, lalu masuk ke dalam.

ADIT

Gausah repot-repot Git.

GITA

Engga kok nyante aja.

NABILA

Yaudah aku bantuin Git.

Nabila berdiri dari kursinya dan nyusulin Gita masuk kedalam.

                                                         CUT TO:

EXT. KALI KUNGING - SIANG

CAST: RAKA, FIRA     

Raka dan Fira duduk di jembatan sambil ngobrol dan menikmati suasana alam.

FIRA

Asik ya disini.

RAKA

Sering aku kesini, kalau lagi stres, pingin nenangin diri.

FIRA

Aku baru sekali ini kesini, paling main ke Kaliurang itupun acara makrab.

Raka terdiam dengan sedikit senyum.

FIRA

Mas emang orangnya pendiem gitu ya?

Raka tersenyum lalu menatap Fira.

RAKA

Biasa aja, menurutmu aku ini pendiem?

FIRA

Yaa lumayan.

RAKA

Engga lah.

FIRA

Mas berarti kalau main sama temen-temen apa pacar gitu ya gini, banyak diem?

RAKA

Gaada pacar aku.

FIRA

Kenapa?

RAKA

Belum mikir kesitu, kamu kalau main sama temen apa pacarmu gitu banyak nanya gini?

Fira menatap Raka dengan muka kesal tetapi Raka tertawa, lalu Fira tertawa.

FIRA

Aku gaboleh nanya?

RAKA

(Berjalan pergi)

Engga-engga, becanda, dah ah, ngopi aja yok, bisa minum kopi kan?

FIRA

Bisa, kenapa emang?

RAKA

(Menhentikan langkahnya)

Takutnya asam lambung.

Fira tersenyum ngeliatin Raka. 

                                                         CUT TO:

EXT. TERAS RUMAH NENEK - SIANG

CAST: RAKA, FIRA         

Adit dan Nabila sedang meminum teh sambil ditemani Gita, lalu seketika nenek datang dari dalam rumah.

NENEK

Eh Adit, Nabila.

NABILA

Nek.

Nenek tersenyum , Adit dan Nabila meletakkan minumanya di meja dan mereka berdiri lalu menjabat dan mencium tangan nenek.

NENEK

Udah dari tadi?

ADIT

Baru aja nek.

NABILA

Nenek dari mana.

NENEK

Habis dari tempat tetangga, rumah sebelah, yaudah silahkan dilanjut, nenek mau masak dulu.

Adit dan Nabila tersenyum kepada Nenek.

NENEK

Raka belom pulang Git?

GITA

Belum nek, tadi udah pulang tapi pergi lagi sama mbak Fira.

Nenek tersenyum mendengar itu.

NENEK

Oalah, yaudah nenek tinggal masuk dulu ya.

NABILA

Iyaa nek.

Nenek lalu masuk kembali kedalam rumah.

                                                         CUT TO:

INT. WISANGGENI COFFE - SORE

CAST: RAKA, FIRA, PENJAGA KASIR, PELAYAN CAFE         

Fira menemani Raka memesan kopi di penjaga kasir.

RAKA

Mas signature nya dua ya.

PENJAGA KASIR

Oke mas, ada tambahan lain? cemilannya mungkin?

Raka bertanya ke Fira.

RAKA

Mau tambah apa?

FIRA

Engga deh, masih kenyang soalnya.

RAKA

Yakin?

FIRA

Iyaa.

RAKA

Itu aja mas.

PENJAGA KASIR

Baik mas, ditunggu ya.

RAKA

okee.

Raka dan Fira berjalan menuju tempat duduk, lalu mereka duduk sambil melihat gunung Merapi.

FIRA

Mas juga sering kesini?

RAKA

Engga sering, cuma beberapakali aja, disini tenang tempatnya makanya aku suka aja kesini, sambil liat pemandangan.

FIRA

Mas emang gitu ya? suka di tempat tenang sepi, terus pendiem.

Raka tersenyum.

RAKA

Kamu nanya Gitu aja terus.

FIRA

Yaa aneh aja, cowok dengan style gini rock n roll, tapi ternyata orangnya pendiem.

Raka tertawa.

RAKA

Apa yang salah dengan style gini dengan karakter ku yang seperti ini, aku nyaman aja gini, pakaianku juga punyanya kayak ginian, emang aku harus urakan gitu? engga juga kan.

FIRA

Yaiyaa si.

Pelayan datang dengan membawakan pesanan mereka dan meletakkannya dimeja.

PELAYAN CAFE

Permisi mas.

RAKA

Makasih mas.

Pelayan cafe berjalan pergi.

FIRA

Yaa aku merasa bingung aja, pertama kali liat udah takut, gondrong gitu kan style nya berantakan terus mukulin panitia ospek, terus abis itu tiap liat mas-masnya diem terus, aku mikir apa ini preman kampus.

RAKA

Yaa ngga preman kampus juga, ya kan kemarin aku dah bilang, ya siapa yang nerima liat adeknya cewek lagi di gituin sama cowok yang sok sokan senior.

FIRA

Iyaa iyaa, mas care banget ya sama keluarga, sama adeknya sama nenek.

RAKA

(Berbicara dengan serius)

Yaa aku berusaha ada aja buat mereka, ya walaupun caraku kemarin agak sedikit arogan dalam memberikan pembelaan kepada Gita yang digembleng sama temen-temenmu, tapi ya itu bentuk perlindungan yang aku berikan kepada adekku disaat semua pikiran sudah kacau, karena memang aku sangat ngga bisa melihat siapapun bagian dari keluargaku yang dikerasi, ditekan ataupun dikasari oleh orang lain siapapun orangnya, apalagi bagian dari keluargaku itu perempuan dan dilawan oleh laki-laki, ya aku jelas nggak bakal tinggal diam, aku akan mempertaruhkan diriku sendiri untuk siapapun orangnya yang berani nyenggol keluargaku, dari kecil melihat bapaku ribut dengan ibu, pergi meinggalkan kami, itu merupakan pukulan yang keras bagi aku, bahkan bapak pergi meninggalkan kami sampai ibu meninggal dunia, tapi fine, karena disitu juga aku menjadi tau apa arti sebuah tanggung jawab, arti sebuah keluarga, arti sebuah kebahagiaan, dan tau bagaimana menjadi sosok laki-laki yang sebenarnya, jujur aku masih banyak belajar tentang cara memberikan dedikasi dan kasih sayang kepada yang aku punya sekarang seperti adek sama nenek, aku selalu berusaha ga nyianyiain mereka, dulu almarhum ibu bilang, jadi anak cowok harus bisa menjunjung tinggi martabat keluarga, kalau orang jawa bilang "mikul duwur mendhem jero" yang artinya junjung tinggi martabat, nama baik keluarga dan tutupilah sedalam mungkin kekurangan atau aib keluarga

Fira terdiam dan terlihat kagum mendengar perkataan Raka.

RAKA

Diminum kopinya.

FIRA

Iyaa mas.

Raka dan Fira meminum kopinya.

RAKA

Enak?

FIRA

Enak mas.

Lalu Raka dan Fira menikmati suasana keindahan lereng Merapi

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar