EXT. HALAMAN FAKULTAS TEKNIK - PAGI
CAST: FIRA /KETUA PANITIA OSPEK FAK. TEKNIK, FIRA /PANITIA P3K OSPEK FAK. TEKNIK
Fira duduk bersama ketua panitia teknik di tempat duduk yang ada di halaman gedung fakultas teknik, sambil liatin panitia-panitia ospek teknik yang baru bangun tidur dari sekretariat.
ALDI
Gimana fir?
FIRA
Iyaa udah membaik kondisinya, tadi aku liat dia sudah sadar, cuma aku belum tau hasil kelanjutan dari dokter yang menanganinya, ntar inshaallah aku nyoba kesana lagi, oh iyaa kemarin gimana terusan?
ALDI
Iyaa ribut, si abangnya gita dateng kesini lagi, mukulin anak-anak komdis yang ngebentak Gita, sampai hampir aja tawuran, anak anak fisip pada turun.
FIRA
Lah bisa-bisanya?
ALDI
Iyaa jadi kan kemarin waktu abangnya Gita mukulin anak-anak, kan suasana jadi ricuh, nah anak-anak teknik yang lagi nyantai di pinggir-pinggir kampus mau nyamperin ke kita tapi di hadang sama anak anak fisip.
FIRA
Lha anak anak fisip kok bisa nyampai sini?
ALDI
Ya mungkin mereka tau kalau abangnya Gita mau ribut di teknik.
FIRA
Tapi ga nyampai tawuran kan?
ALDI
Enggak.
FIRA
Lha terus anak-anak komdis yang kemarin bermasalah gimana?
ALDI
Babak belur, tak suruh ke poliklinik kampus, terus aku suruh mereka pulang, ospek hari ini gaada komdis-komdisan, soalnya pada konyol anak anaknya, mereka keliatan cari muka banget sampai ngebentak bentak seenaknya sampai jatuhnya bullying.
FIRA
Iyaa sih, kemarin teknik sampai di teriakin sekampus gara-gara insiden itu.
ALDI
Makanya.
FIRA
Aku aja sampai bingung, aku padahal udah mau deketin Gita yang kondisinya udah keliatan pucat, tapi anak-anak komdis masih ngebentak-bentak dia, lah aku mau deketin jadi serba salah.
ALDI
Iyaa udah lah, biar jadi pelajaran aja buat kita-kita.
FIRA
Oh iyaa al, aku abis ini balik ke kostan dulu aja ya, mandi ntar balik lagi kesini, dari kemarin belum mandi juga.
ALDI
Iyaa udah sana, hari ini agak siangan mulainya, paling sekitar jam tujuh, hari terakhir juga kan ospek fakultas.
FIRA
Iyaa udah aku duluan aja ya, biar bisa on time kesininya.
ALDI
Iyaa nyantai, ntar kalau telat biar aku kondisiin, hari ini paling diisi acar acara kuliah umum.
FIRA
Iyaaudah.
Fira pergi meninggalkan tempat, sedangkan Aldi pergi kembali ke sekretariat.
CUT TO:
EXT. DEPAN RUMAH SAKIT - PAGI
CAST: RAKA
Raka keluar dari ATM lalu berjalan menuju warung emperan di depan rumah sakit.
CUT TO:
INT. WARUNG EMPERAN DEPAN RUMAH SAKIT - PAGI
CAST: RAKA, IBU PENJUAL
Raka memesan kopi ke ibu ibu penjual.
RAKA
(masuk ke warung)
Buk, kopi satu ya.
IBU PENJUAL
Sini apa bungkus?
RAKA
Sini aja buk.
Raka lalu duduk di kursi.
CUT TO:
INT. RUANG RAWAT INAP - PAGI
CAST: NENEK, GITA, PRAMUSAJI (P)
Nenek menuangkan air dari termos ke gelas untuk diberikan ke Gita yang sedang duduk di bed, tetapi pramusaji datang membawakan sarapan kepada Gita, lalu nenek meletakkan gelasnya dimeja dan menerima sarapan dan gelas dari pramusaji.
PRAMUSAJI
Permisi, selamat pagi.
NENEK
Pagi.
Pramusaji memberikan sarapan dan minuman pasien, ke nenek.
PRAMUSAJI
(Memberikan ke nenek)
Sarapan pagi untuk pasien ya bu.
NENEK
(menerima makanan)
Oh iyaa, terimakasih.
PRAMUSAJI
Sama-sama, mari bu.
Nenek menganggukan kepala sambil tersenyum, lalu pramusaji pergi keluar ruangan, dan nenek pun menaruh sarapan Gita di meja.
NENEK
(Mendekati Gita)
Gita, mau sarapan?
GITA
Entar aja nek, Gita mau minum aja.
NENEK
(Membawa makanan ke meja)
Oh iyaa, mau yang dari rumah sakit apa yang dari termos?
GITA
Dari termos aja nek.
Nenek mengambilkan air putih yang tadi ia tuangkan ke gelas dan memberikannya ke Gita.
NENEK
(Menyodorkan ke gita)
Ini.
Gita menerimanya dan meminumnya dengan pelan karena minumannya panas, dan nenek pun duduk di bed penunggu pasien.
CUT TO:
INT. WARUNG EMPERAN DEPAN RUMAH SAKIT - PAGI
CAST: RAKA, IBU PENJUAL
Raka sedang meminum kopi, lalu handphonenya berbunyi ditelpon Adit.
RAKA
Haloo, Dit?
ADIT
Halo men, gimana men kondisi gita?
RAKA
Iyaa alhamdulillah, udah sadar dia tadi malam.
ADIT
Alhamdulillah lah kalau Gitu, lha terus kemarin itu soal serangan jantung itu gimana?
RAKA
Ya aku belum tau, soalnya belum dicek secara berlanjut juga, Cuma kata Gita semalam jantungnya masih terasa sedikit nyeri gitu, terus disaranin untuk cek lab.
ADIT
Oalah, yaudahlah semoga lekas membaik, oh iya men, kamu dapet salam dari Nabila, dia ikut prihatin atas kondisi yang dialami Gita, dia mau nelpon kamu takut ganggu.
RAKA
Oh iyaa sampein makasih.
ADIT
Iyaa entar aku sampein, dia juga lagi diluar kota makanya belum sempat nyusul ke rumah sakit.
RAKA
Udah gapapa, gaush repot-repot, kondisi Gita udah baikan kok, oh iyaa dit, aku minta maaf ya atas keributan kemarin sampe kamu bela belain ikut ke kampus juga gatau aku kamu ikut kena pukul apa engga waktu chaos.
ADIT
iyaa men gapapa santai aja, aku memahami posisimu, aku pun mungkin jika ada diposisimu bakal ngelakuin hal yang sama ngeliatin adek nya disenggol sama orang lain.
RAKA
Iyaa Dit.
ADIT
Yaudah men, kamu fokus dulu aja sama Gita, ntar kabar-kabar lagi kalau ada apa-apa.
RAKA
Iyaa Dit, makasih ya.
ADIT
Sama-sama men.
Raka menutup telponnya dan terdiam.
CUT TO:
INT. RUANG RAWAT INAP - PAGI
CAST: NENEK, GITA, SUSTER 4, RAKA
Nenek duduk di kursi samping bed Gita sambil memegang Obatnya Gita yang baru ia terima dari suster, sambil memperhatikan penjelasan suster yang baru memberikan obat, lalu Raka tiba kembali dengan terdiam dan melihat Gita yang sedang dicek.
SUSTER 4
Untuk obatnya diminum setelah makan yaa, masing-masing satu.
GITA
Baik sus.
SUSTER 4
Untuk keluhan berarti sudah tidak ada ya?
GITA
Engga sus.
SUSTER 4
Oh iyaa dari dokter menyarankan jangan terlalu kecapekan dulu ya mbak Gita dalam menjalankan aktivitas, banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi, untuk menunjang daya tahan tubuh dan stamina, oh iyaa hari ini ada cek laboratorium ya?
GITA
Iyaa sus, oh iyaa sus, kondisi saya kan sudah baik, apakah hari ini bisa pulang?
SUSTER 4
Coba nanti saya konsultasikan ke dokter dulu ya mbak.
GITA
Makasih sus.
SUSTER 4
Sama-sama, kalau gitu saya permisi.
GITA
Iyaa sus.
Suster menganggukan kepalanya ke arah ke nenek dan Raka dengan tersenyum , lalu mereka pun menganggukan kepalanya dengan tersenyum, suster pun meninggalkan ruangan.
CUT TO
INT. RUANG PERAWAT - PAGI
CAST: RAKA, PERAWAT 3(L)
Raka sedang menandatangani form persetujuan cek laboratorium yang akan dilakukan Gita.
RAKA
(Menyerahkan form ke perawat)
Baik, sudah cukup?
PERAWAT 3
Iyaa cukup.
RAKA
Yaudah kalau gitu saya permisi.
PERAWAT 3
Mari.
Raka meninggalkan ruang perawat.
CUT TO:
EXT. DEPAN RUANG LABORATORIUM - SIANG
CAST: SUSTER 4, RAKA, GITA, NENEK
Raka dan nenek mengantarkan Gita yang sedang didorong suster menggunakan kursi roda masuk ke ruang laboratorium, lalu Raka dan nenek duduk di kursi tunggu, nenek pun terdiam lama seperti memikirkan sesuatu.
RAKA
(Menatap ke arah nenek)
Ada apa nek kok diam?
Raka menepuk pundak nenek dengan pelan
RAKA
Nek.
NENEK
(Menatap ke arah Raka)
Eh iyaa.
RAKA
Ada apa nek?
NENEK
(Tersenyum)
Gapapa Raka.
RAKA
Raka belikan makanan ya nek, dari tadi kan nenek belum keisi perutnya.
Nenek tersenyum dengan menganggukan kepalanya.
RAKA
Yaudah nekek tunggu sini bentar ya nek, Raka tak cari ke kantin atau diluar.
NENEK
Iyaa Raka, makasih yaa Raka.
RAKA
Sama-sama nek.
Raka berdiri dari duduknya dan berjalan pergi.
CUT TO:
INT. KANTIN RUMAH SAKIT - SIANG
CAST: BAPAK BAPAK TUA, ANAK KECIL cowok, ANAK KECIL CEWEK, RAKA, PENJUAL MAKANAN KANTIN
Raka mengantri dibelakang pengunjung yang sama-sama sedang mau memesan makanan di kantin, di sela-sela mengantri, Raka melihat seorang bapak yang tadi pagi ia lihat menangis sambil menuntun anak anaknya mengikuti ibu-ibu yang kondisinya sudah kritis didorong perawat memakai strestcher, Raka melihat bapak tersebut sedang menemani anak-anaknya yang sedang makan, bapak-bapak tersebut terlihat bahagia dan berusaha menutupi kesedihannya melihat anak-anaknya makan dengan penuh lahap didepannya, Raka terdiam dan merasakan sedih melihat hal itu, tidak lama kemudian Raka dipanggil oleh penjual kantin.
PENJUAL KANTIN RUMAH SAKIT
Silahkan mas, mau pesen apa?
RAKA
(Raka menoleh ke penjual makanan kantin)
Bungkus nasinya sayurnya satu ya mbak.
PENJUAL KANTIN RUMAH SAKIT
Lauknya?
RAKA
Pakai telur aja.
Penjual kantin membungkuskan makanannya, lalu Raka mencoba untuk menenangkan dirinya dan tidak sedih, tak lama kemudian penjual kantin memberikan pesanan Raka.
PENJUAL KANTIN RUMAH SAKIT
(Memberikan pesanan)
Ini mas.
RAKA
Berapa mbak?
PENJUAL KANTIN RUMAH SAKIT
Delapan ribu.
Raka mengambil uangnya di dompet lalu membayarnya.
RAKA
(Memberikan uang)
Ini mbak.
Raka pergi berjalan keluar kantin sambil melihat bapak dan anak-anaknya tersebut.
CUT TO:
EXT. DEPAN RUANG LABORATORIUM - SIANG
CAST: SUSTER 4, RAKA, GITA, NENEK
Gita selesai di cek laboratorium, dan keluar dari ruang laboratorium, ketika Gita akan dibawa kembali menuju ruang rawat inap tiba-tiba Raka datang.
RAKA
(Berjalan mendekati nenek)
Oh udah selesai nek?
NENEK
Udah Raka.
RAKA
Oh yaudah.
Raka dan nenek mengikuti Gita yang didorong oleh perawat menggunakan kursi roda menuju kembali ke ruang rawat inap