Terlihat Marie berjalan pincang-pincang melewati rerumputan di tengah pepohonan dengan Sisi Gelap Marie mencuat dari punggung Marie. Betis kiri Marie dibalut oleh kain yang sudah memerah karena darah.
MARIE
Kalau bukan gara-gara kamu, kita bisa sampai ke puncak Gunung Danirmala lebih cepat! Sekarang aku harus mencari tanaman obat untuk kakiku!
Sisi Gelap Marie berkacak pinggang, terlihat marah.
SISI GELAP MARIE
Heh! Kalau aku tidak memergoki orang itu kemarin, kamu tidak akan tahu kalau selama ini kamu dibuntuti!
Marie mendengus mengejek.
MARIE
Bohong! Aku yakin orang itu hanya pemburu liar biasa yang mau kamu mangsa! Lagipula, mana mungkin orang yang membuntuti aku bisa bertahan hidup begitu lama kalau ada kamu?
SISI GELAP MARIE
Dia bisa selamat karena dia bukan manusia! Coba saja kau lihat tasmu! Kamu akan melihat kalau jarinya terbuat dari kayu.
Marie memutar bola matanya, lalu menggelengkan kepalanya. Marie terus berjalan. Sisi Gelap Marie melotot ke arah Marie, terkejut.
SISI GELAP MARIE
Kau tidak percaya padaku?!
Marie tidak menghiraukan Sisi Gelap Marie. Ia terus menatap lurus ke depan dan berjalan melewati pepohonan. Sisi Gelap Marie mendengus.
SISI GELAP MARIE
Awas, ya! Kalau sampai aku benar--
Kepala Sisi Gelap Marie terbentur oleh dahan pohon.
SISI GELAP MARIE
Aw!
Marie menengok ke belakang. Sisi Gelap Marie meringis sambil mengelus-elus kepalanya yang terkena dahan pohon. Marie tertawa. Sisi Gelap Marie mencubit lengan Marie.
MARIE
Aduh!
Marie mendelik ke Sisi Gelap Marie. Sisi Gelap Marie terkekeh licik.