Terlihat Marie tidur di atas dahan pohon. Baju dan tubuhnya dipenuhi darah kering. Rambut Marie berantakan. Sisi Gelap Marie keluar dari punggung Marie. Ia mendekatkan kepalanya ke telinga Marie.
SISI GELAP MARIE
(berbisik)
Bangunlah, Marie! Saatnya mencari mangsa baru!
Marie membuka matanya. Pandangannya terlihat kosong dan ekspresinya datar. Lalu, Marie turun dari dahan pohon.
Sisi Gelap Marie mengendus-endus sekitarnya, lalu Sisi Gelap Marie menyipitkan matanya. Ia mengendus-endus sekali lagi sambil mengernyit, bingung.
SISI GELAP MARIE (CONT'D)
(menggumam)
Baunya seperti manusia, tapi auranya bukan manusia.
Sisi Gelap Marie mengendus-endus lagi. Tubuh Marie berjalan sesuai arah ke mana Sisi Gelap Marie mengendus. Terdengar SUARA DAUN BERGESEKAN dari belakang Marie. Sisi Gelap Marie dan Marie menengok ke belakang. Sisi Gelap Marie menyipitkan matanya. Terlihat bayangan Bima berpindah dari balik satu pohon ke pohon lainnya dengan cepat.
SISI GELAP MARIE (CONT'D)
(berteriak)
Siapa di sana?
Marie berlari ke arah Bima. Bima berlari dengan cepat. Marie melompat di udara, kakinya membidik kepala Bima. Bima menggeser tubuhnya, menghindar. Kaki Marie malah menendang tangan kanan Bima. Kemudian Marie terjatuh di atas tanah.
Bima mengambil panah dari punggungnya. Ia membidik panah itu ke arah Marie, lalu melepaskan panah tersebut. Panah mendarat ke betis kiri Marie. Seketika Marie tersadar, pandangan Marie kembali hidup.
MARIE
Aargh!
Bima berlari meninggalkan Marie dan Sisi Gelap Marie cepat.
SISI GELAP MARIE
Kejar orang itu! Cepat!
Marie meringis kesakitan sambil memegangi betis kirinya yang tertancap panah. Darah mengalir dari betisnya. Marie menoleh ke Sisi Gelap Marie, marah.
MARIE
Apa yang kau lakukan? Hah?! Tidak cukup tujuh orang mati karenamu dalam satu malam?!
Sisi Gelap Marie mendengus kesal. Terlihat benang dan potongan kayu berbentuk jari di atas tanah. Sisi Gelap Marie mengernyit, lalu ia melirik ke Marie. Marie sedang sibuk mengurusi betisnya sambil meringis kesakitan. Sisi Gelap Marie kembali melirik ke arah potongan kayu dan benang barusan. Cepat-cepat Sisi Gelap Marie memungut potongan kayu dan benang itu. Ia memasukkan kedua benda itu ke saku Marie. Sisi Gelap Marie mengusap-usap dagunya, dahinya mengerut.