Marie masih mencekik Tony. Wajah Tony biru, bola mata Tony mulai terputar ke belakang. Terdengar SUARA DERAP KAKI WU KANG DAN DEWI.
WU KANG (O.S.)
Tony!
Dewi memandangi Marie horor. Wu Kang terlihat kaget.
DEWI
Marie! Hentikan!
Wu Kang berlari ke arah Marie dan mencoba melepaskan Marie tangan Marie dari leher Tony. Tangan Marie tidak bergeming.
WU KANG
(menggeram)
Marie! Berhenti menyakiti adikmu!
Mata Tony sudah putih dan tubuhnya semakin lemas. Wu Kang berusaha keras melepaskan cekikan Marie dari leher Tony. Marie masih tidak bergeming. Dewi berlari ke arah Marie dan ikut mencoba melepaskan.
DEWI
Lepaskan, Marie! Jangan sakiti anakku!
Marie menoleh ke arah Dewi sambil memelototinya. Dewi terdiam. Ia melepaskan tangannya dari lengan Marie. Pelan-pelan, Dewi melangkah mundur dengan tubuh gemetaran.
SISI GELAP MARIE (V.O.)
(berbisik)
Bunuh ibu tirimu! Bunuh dia!
Marie melepaskan cekikannya pada Tony. Wu Kang buru-buru menepuk-nepuk pipi Tony.
WU KANG
Tony! Tony!
(jeda)
Sadarlah, nak!
Marie memutar tubuhnya ke arah Dewi dan berjalan mendekat ke arahnya. Dewi berjalan mundur terus hingga punggungnya menabrak tembok kayu.
DEWI
M-marie... J-jangan sakiti aku.
Marie meraih lengan Dewi dan meremasnya. Kuku-kuku Marie memutih dan akhirnya kuku itu menembus kulit Dewi.
DEWI
(berteriak; kesakitan)
AAAAAHH!
Wu Kang menoleh ke arah Dewi dan Marie, terlihat kaget. Buru-buru ia berlari ke arah Marie dan menarik tubuh Marie sampai keduanya terjatuh ke lantai. Marie meronta-ronta sambil MENGGERAM. Wu Kang terus menahan tubuh Marie susah payah sambil MENGGERAM. Dewi terlihat menangis di pojok ruangan dengan lengannya yang berdarah.
Setelah beberapa saat, mata Marie terlihat kembali hidup. Marie berhenti meronta-ronta. Marie melihat sekelilingnya dengan horor. Ia melihat ke Dewi di pojok ruangan yang menangis. Lalu, ia melihat ke Tony yang tergeletak lemas di atas ranjang. Terakhir, ia menoleh ke belakang, ke Wu Kang.
WU KANG
Marie, hentikan sekarang juga! Jangan sakiti adik dan ibu tirimu lagi!
Mata Marie berkaca-kaca, napasnya tidak beraturan.
MARIE
(berbisik)
Ayah...
Wu Kang membulatkan matanya, terkejut.
WU KANG
Marie?
Wu Kang melepaskan tubuh Marie. Marie turun dari badan Wu Kang dan duduk di atas lantai kayu. Marie terlihat ketakutan.
MARIE
(lirih)
Ayah... Apa... apa yang sudah aku lakukan?
Wu Kang terlihat panik.
WU KANG
(tergagap)
Marie... Kamu-
Marie berdiri dari duduknya dengan ekspresi gelap. Ia menarik ingusnya.
MARIE
Maaf. Aku... aku tidak bermaksud...
Marie berlari keluar dari kamar Tony. Wu Kang terbengong, Dewi menahan tangisnya memandangi Marie pergi. Terdengar SUARA HUJAN DERAS DAN GEMURUH AWAN.