NARATOR (V.O.)
Tapi di tengah kemalangan itu, lahir seorang bayi yang akan mengubah nasib dunia.
Kepala Desa (M/41)--bertubuh tegap dan berisi, berpakaian baju lengan 3/4 dengan bahan songket warna ungu dengan celana dari kain songket bermotif tenun emas yang diikat, rambut hitam panjang yang dicepol setengah--berjalan masuk ke pekarangan RUMAH KELUARGA WU membawa buku dan tumpukan kertas, serta tas besar dari kayu.
Pekarangan depan Rumah Keluarga Wu seluas 4x8 meter dan dipenuhi rumput dan kendi-kendi. Rumah Keluarga Wu dikelilingi dengan pagar dari batu bata dengan pintu utama gerbang masuk dibentuk ornamen-ornamen patung. Rumah Keluarga Wu berbentuk Rumah Kawula. Di sebelah kanan pekarangan rumah terdapat versi miniatur rumah utama. Di bagian belakang rumah, terdapat kandang ayam dan sapi yang kosong.
Kepala Desa berhenti di depan pintu rumah, lalu meletakkan tas besarnya ke lantai. Kemudian ia MENGETUK PINTU rumah keluarga Wu yang terbuat dari kayu keras-keras.
Pintu terbuka dan terdengar SUARA TANGISAN BAYI dari dalam rumah. Cahaya dari dalam rumah menyinari sebagian wajah Kepala Desa yang berekspresi datar. Terlihat WU KANG (M/28)--berpakaian Ao Dai (pakaian adat Tiongkok dengan panjang selutut, slit dari panggul menuju ujung baju, kerah tinggi, kancing dari tali yang dibentuk seperti pita di kerahnya, dan celana panjang) biru, bertubuh tegap dan berisi, rambut dicepol--berdiri di dalam rumah dengan ekspresi khawatir. Wu Kang membungkuk--memberi salam--lalu berdiri tegap lagi. Kepala Desa mengangguk.
WU KANG
Silakan masuk, Pak Kepala Desa.
Wu Kang membuka pintu lebih lebar, lalu mundur beberapa langkah ke samping. Kepala Desa mengambil tas kayunya di lantai, kemudian berjalan masuk ke dalam rumah. Pintu kembali ditutup oleh Wu Kang.