6. Dimana keputusan berbeda mempunyai jalan berbeda sekaligus dengan hasilnya (Sequence #6)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. DEPAN PINTU RUMAH - PAGI

Renvara mnutup pintu- berpamitan dengan Oma-nya yang berada di dalam.

RENVARA

Oma.. berangkat dulu ya!

Oma membalasnya dengan ketukan melalui kaca jendela dengan pola ketukan. Tok tok 2x tok, tok 2x. Renvara memahami itu. Berbalik badan dan menatap papa yang terlihat menghirup lapas dan menghembuskan-nya dengan lega, karena papa Eddie memakan permen mint kesukaan-nya.

RENVARA

Lagi nggak pusing kan pa?

PAPA EDDIE

Sudah siap perang ini badan.

RENVARA

Kunci-nya Pa?

PAPA EDDIE

Berangkat!..

EXT. PERJALANAN KELUAR PERUMAHAN - PAGI

Papa duduk dibelakang goncengan Renvara yang takut untuk mengebut- karena memegangi jaket Renvara dengan erat. Ia merasakan genggaman erat itu.

PAPA EDDIE

(Pelan)

Dulu papa yang tiap hari nganterin kamu sekolah. Nganterin kamu pulang. Kemana-mana pake motor bebek yang udah papa kasih ke saudara papa. Nggak tau udah dijual apa belum.

RENVARA

(Tertawa)

Udah jadi penyetan bebek goreng pa.

PAPA EDDIE

Ternyata kucing-kucing oma mainnya sampai kesini juga, jauh amat. Eh ren liat itu- sekolahmu waktu TK.

RENVARA

Kangen pa. Sama suasananya.

PAPA EDDIE

Sama papa juga.

Mereka melanjutkan perjalanan-nya dengan memandangi Taman Kanak Kanak yang lumayan ramai.

INT. AULA RUMAH GALANG - SIANG

Berhari-hari Renvara datang kesana. Melakukan-

Mendiskusikan tujuan yang sama.

Mulai membacakan script dari yang dibawakan para pemain.

Mereka melakukan rehearsal.

Hingga menyiapkan semua properti yang dibuat dengan tangan.

Melakukan fitting kostum para pemain.

Menentukan blocking para pemain.

Menyiapkan peralatan syuting dengan sangat detail.

Selama lebih dari 2 bulan Renvara dan teman-teman-nya akhirnya- mereka siap untuk melakukan syuting hari pertama- pada saat pertemuan itu Galang tidak berada disana.

RENVARA

Oke perjuangan kita masih baru saja dimulai. Karena besok adalah hari pertama kita syuting, maka persiapkan mental kalian dan juga istirahat yang cukup teman-teman.

TEMAN 2 RENVARA

Nice!

Mereka melakukan tos dengan teriakan-

RENVARA

Aksen pictures!

SEMUA

(Bersamaan dengan tos)

We ready!

EXT. PERJALANAN MENJEMPUT PAPA - SORE

Ditengah jalan ia mengebut karena Ia pikir akan terlambat untuk sampai, tidak lama dalam perjalanan-nya. Papa-nya menelepon-

PAPA EDDIE V.O

(Dari HP)

Ren hari ini papa kerja lembur. Jam 8 kayak biasanya aja ya. Atau kalo nggak papa bareng orang kantor aja.

RENVARA

Oalah iya pa. Oke.

Papa Eddie menutupnya. Renvara berputar balik ke arah jalan pulang-

EXT. PERJALANAN PULANG / RUMAH OMA - CONTINUOUS

POV Renvara yang sedang menatapi jalanan, Ia sambil mendengarkan musik orkestra dengan volume kecil di earphone-nya. Kita melihat pandangan-nya lumayan lama, hingga agak turun gerimis. Namun hanya sementara. Penglihatan-nya tiba tiba memburam karena Ia tidak fokus dan agak mealmun ke kaca helm-nya.

Berhenti sejenak di pinggir jalan. Membeli pentol.

Ia hampir lupa sesuatu karena melihat struk obat yang ada di dompet-nya. Ia harus membeli obat untuk papa.

Kebetulan sebelah tepat Ia berhenti terdapat apotek kecil.

Remvara meminta obat sesuai yang ada di resep dokter. Lalu meninggalkan, lanjut mengendarai sepeda motor -nya.

EXT. PERJALANAN PULANG / RUMAH OMA - MALAM

Ia sudah berada di gang rumah oma berada. Mengendarai sepeda motornya dengan lambat. Kemudian melihat dari jauh terdapat sepeda motor yang Ia kenal berhenti di depan rumah oma.

INT. DEPAN RUMAH OMA - MALAM

Renvara ragu untuk masuk karena Ia melihat pintu depan rumah yang terbuka. Jarang terjadi seperti itu. Ia melihat bonber yang berada di teras.

INT. RUANG TAMU / RUMAH

- CONTINUOUS

Kita melihat ruang tamu itu kosong. Renvara yang masuk seperti mengendap endap mendapati MAMA-nya yang baru saja keluar dari kamar oma.

Ia menatap mama-nya dengan tatapan keras.

Mama-nya pura-pura tidak tahu Renvara disana. Mama-nya duduk di meja tepat di depan Renvara. Keduanya sangat canggung.

MAMA RENVARA

Mama mau bicara juga sama kamu.

Renvara duduk namun masih mengunci mulut-nya.

MAMA RENVARA

Aku tahu kamu capek segala macam. Mama cuma mau ngomong, kamu dengarkan atau nggak- terserah.

MAMA RENVARA CONT'D

Kamu tahu apa yang terjadi sama rumah ini nantinya, kalo mama nggak peduli dan nggak datang kesini? Sebenernya ini sudah lama. Tapi karena oma mu itu mulai ngelunjak dan nggak bisa berpikir jernih lagi. Mama pasti turun tangan. Harta oma satu-satunya, rumah ini- mau coba oma jual. Memang sih untuk kondisi yang sekarang. Tapi mikir-lah, ajak omong oma-mu itu nannti gimana kedepan-nya. Pasti oma juga nggak beritahu kamu kan? Pasti itu..

RENVARA

Kenapa mama nggak beritahu aku juga?

MAMA RENVARA

Mama juga masih mikir tentang masa depan-mu ren, inget itu. Walaupun kamu tiba-tiba pergi kemana-pun seorang ibu-mu ini masih mikirin anaknya. Gimana caranya mengatasi semua ini? Bingung kan? Perlu bantuan kan? Kamu itu punya ego yang gede ren! Ga mikirin orang sekitar. Apapun untuk dirimu sendiri, apalagi oma-mu.

RENVARA

Masa depan-ku itu sebuah pilihan. Yang akhirnya cuma aku yang ngerasain gimana dapetinnya.

RENVARA CONT'D

(Sedikit mengalihkan pandangan-nya)

Aku akan menjaga keluarga-ku. Terimakasih ma sudah sangat peduli.

Mama renvara tidak ingin mengeluarkan kata-kata lagi. Kemudian muak- segera mengambil barang-barangnya lalu pergi dari hadapan Renvara.

Renvara berdiri. Perlahan berjalan ke dalam kamar oma. Oma duduk dengan tisu yang telah dipegangnya- Renvara duduk disebelah oma.

Oma meneteskan kembali sisa air mata. Renvara merangkul-nya dari samping.

RENVARA

Kenapa oma nggak bilang ke renva? Renva bisa bantu kasih solusi. Renva masih ada didekat oma kan? Ini masih bisa terjadi hal tak terduga seperti yang waktu itu oma katakan. Oma masih percaya renva kan?

OMA

Masih cucuku..

(Menangis)

Maafin oma ya cucuku.. Oma masih percaya kamu lagi. Mulai sekrang sisa tabungan oma, itu semua kamu yang bisa atur. Oma cuma pengen kasih terbaik buat cucu oma tersayang..

Renvara menangis. Memeluk oma lebih erat.

OMA

(Sambil menangis)

Jangan bilang semuanya ke papa ya ren. Oma serahin semua sisa yang oma punya ke kamu. Kamu pernah minta itu kan? Sekarang oma cuma percaya sama kamu. Bukan waktunya papa yang berbuat sekarang dengan penyakitnya. Maafin oma ya cucuku..

RENVARA

Semuanya masih belum terlambat-

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar