INT. RUANG TAMU - PAGI
Renvara sedang mengisi botol dengan air galon. Papa Eddie yang duduk di kursi meja makan. sedang menggunakan sepatu-
RENVARA
Pa- kemarin aku nemuin papan caturnya. Masih keliatan bagus
PAPA EDDIE
Wah okesip. kamu masih jago apa uda lupa semua strategi yang pernah papa ajarin, nanti kita main.
OMA
Kucing oma yang hitam itu mati ren.. padahal bagus lo itu hitam semuanya badannya.
RENVARA
Yang dulu dari kecil itu ma? kok bisa?
OMA
Iya- nggak tau. Paling kebanyakan ke tambak iti dia. kegigit ular.
PAPA EDDIE
Berangkat dulu ya papa.
RENVARA
Hati-hati pa.
(Jeda)
Oma- nanti kayaknya aku pulang agak malam.
OMA
Ati-ati lo.. kunci sepeda motornya jangan lupa.
RENVARA
Hari ini nggak bawa motor oma. Lagi pengen omong-omongan sama driver ojol
(berdehem)
seru kayaknya.
OMA
Kasih lebih aja nanti. Oh iya tolong kuburin kucingnya ya ren. ditempat biasanya ya..
CUT TO:
EXT. TANAH RERUMPUTAN / DEPAN RUMAH - PAGI
Seperti kata Oma Ia menggali, lalu menguburkan kucing itu. menancapkan tanah dengan kayu. untuk menandai tanah itu.
Renvara membuka pesan suara masuk dari Nichel- bukan anggota yang sebelumnya kita itu. Tapi anggota mu yang sebelumnya lagi itu- bekerja dengan baik kan..
INT. RUANG SCREENING FILM / MALL - PAGI
Renvara menunggu si Vanya. Tak lama Ia bertemu, beserta 2 orang teman-nya.
VANYA
Hai! Yuk langsung masuk aja.
RENVARA
Oke.
Di dalam kita melihat mereka sedang melakukan screening film yang telah dibuat mereka. Renvara mengikuti acara tersebut hingga selesai, Ia merasa tidak berada dalam lingkungan yang tepat. Masih banyak kekurangan diantara mereka dari semua pengetahuan film yang Renvara pelajari, Ia lebih dari semua itu.
Di akhir acara. Vanya menghampirinya.
RENVARA
(berbohong)
Karya-karya nya luar biasa.
VANYA
Itulah kenapa aku disini. Kita terus bergerak juga sih.. oh iya seperti yang kak Reno bilang tadi. bisa nggak kamu ambil jobdesc ini.
RENVARA
Itu hari ini?
VANYA
Iyasih.. maaf aku ngabarinnya telat. kamu kebagian jobdesc soundman. gimana?
RENVARA
Aku kabari lagi nanti siang ya.
VANYA
Oh oke aku tunggu ya.
RENVARA
Oke.
Tawaran itu membuat keputusan awalnya menjadi kuat.
INT. GEDUNG PAMERAN SAINS - SIANG
Gedung yang sangat luas di kelilingi stand pameran sains. Setiap stand membuatnya tertarik, namun pandangannya teralihkan karena suara si Bara yang sedang diatas panggung.
BARA O.S
(dari atas panggung)
Sains ada dimana-mana. kita tidak bodoh dari orang yang pintar, itu karena waktu yang kita punya sama.
Renvara menoleh ke arah panggung
BARA
(Dari atas panggung)
Kunci dari mereka yang kita anggap pintar adalah- mereka mencuri waktu kita untuk belajar lebih dahulu dari kita. Itu yang diajarkan dari guru-ku. Sekian presentasi dari percobaan saya, terimakasih.
Ramai bertepuk tangan. Renvara tersenyum. Ia mengikutinya hingga ke stand milik sekolah Bara.
BARA
(mangajaknya tos)
Mas..
RENVARA
tadi keren.
BARA
Pasti dong.. Ngomong-ngomong mas sendirian? terus kok bisa pas aku naik ke panggung, mas uda didepan.
RENVARA
Waktu itu relatif. Iya sendirian.
GURU BARA
Itu kakak kamu?
BARA
Iya bu kakak fisika.
Renvara tertawa.
CUT TO:
EXT. DEPAN GEDUNG PAMERAN - SORE
Disana Renvara melihat rel kereta di sepanjang pinggir jalan. berniat mencari ketenangan.
EXT. TEPI JALAN REL KERETA - SORE
Ia berjalan di jalanan samping yang mengikuti jalan rel kereta. Ia membuka HP-nya, mengirimkan teks ke grup film yang pernah ia buat. mengirim pesan Kalo aku punya project kedepannya, siapa bakal ikut sampai karya-nya di putar seperti dulu lagi. Setelah hampir 5 menit, tidak ada balasan. Akhirnya satu per-satu dari mereka membalas tanpa penolakan satupun.
Karena itu sepanjang jalan kereta hingga SENJA Ia menelepon semua teman-nya untuk datang di suatu pertemuan. Pada akhirnya Ia menelepon Nichel. Kita melihat Renvara berjalan bersamaan dengan temggelamnya matahari. di sekitar rel kereta.
RENVARA V.O
(Dari jauh)
Udah hubungin mereka. Anehnya mereka semua setuju. mungkin karena mereka semua punya passion sama chel.
EXT. HALTE - MALAM
Renvara menunggu driver ojek online-nya. saat driver-nya datang. Ia mendengar SUARA SAMAR ANAK KUCING YANG BERTERIAK- mulai terdengar jelas.
Driver ojek online itu memberikan helm-
RENVARA
(menoleh kanan-kiri)
Sebentar pak.
Renvara mencari sumber suara itu- melihatnya ke gorong-gorong dekatnya. terdapat-
anak kucing TERTIMPA KAYU BERADA DI GENANGAN GORONG-GORONG, dengan cepat Renvara menarik kayu itu, mengangkat anak kucing. Kucing itu tampak kedinginan. Ia membawa-nya dengan menyelimutkan sapu tangan yang dimilikinya-
Kembali ke driver ojek-nya. dengan membawa kucing itu. lanjut berbincang di perjlanan.
RENVARA
Maaf ya pak.
DRIVER
Kasian ya kucing-nya. mau kamu rawat atau bapak aja. Soalnya dirumah bapak juga punya banyak kucing.
RENVARA
Oma saya juga pelihara banyak kok pak.
DRIVER
Oh ini tujuannya ke oma vivi ya?
RENVARA
Sering antar makanan juga pak?
DRIVER
Wah iya mas hampir tiap hari Oma kamu pesen.
RENVARA
Maklum pak, otot kaki oma saya udah nggak kuat buat berdiri lama. apalagi untuk masak di dapur.
DRIVER
Salam ya untuk oma-mu semoga lekas sembuh, dan dihindarkan dari penyakit lain.
RENVARA
Amin pak. Bapaknya berarti udah lama jadi driver?
DRIVER
Iya mas.. udah 5 tahun-an. lebih enak memulai kerja tanpa beban suruhan dari orang lain. Tapi harus tetep ada niatnya mas..
RENVARA
Oh.. iya pak.
INT. RUANG TAMU - MALAM
Oma membuka-kan pintu untuk Renvara.
OMA
Loh itu kucing?
RENVARA
Habis ketindih kayu di got oma.
OMA
Loalah kasian.
Setelah memberi-nya makan Renvara melihat papa yang terbaring di kasur.
RENVARA
Papa kok udah pulang ma?
OMA
Papa ijin setengah hari tadi terus ke klinik- vertigo-nya kumat. besok rencana ke dokter lagi.
Ia mengecek HP-nya ternyata ada panggilan tak terjawab dari papa Eddie.
Renvara merasa sedih & bersalah, tidak tenang karena hal itu.
INT. RUANG TAMU - TENGAH MALAM
Dalam mimpi-
Renvara melihat Papa-nya yang membawanya ke rumah sakit. saat Ia masih berumur 6 tahun. Papa-nya rela pulang dari kerja-nya demi menemui-nya. menunggu-nya, memberikan obat-nya.
Kemudian Ia terbangun.
Renvara sedang duduk dihadapan laptop, call dengan Nichel yang masih berjalan.
RENVARA
Chel? halo?
NICHEL O.S
(dari laptop)
Iya halo?
RENVARA
Maaf chel. aku barusan tidur berapa menit?
NICHEL O.S
(dari laptop)
Mmm.. baru lima menit kok.
(lembut)
Ren.. Istirahat aja ya. yuk pindah ke kasur. besok masih ada hari.
RENVARA
Okelah.. Chel omong-omong aku habis ngirimin beberapa skenario ku ke suatu PH.
NICHEL O.S
(Dari laptop)
Lanjut besok aja ya.. Dah Ren. Selamat malam..
RENVARA
Dah.
INT. KAMAR - PAGI
Papa Eddie duduk diatas kasur. Sedang meminum obat-nya. Renvara datang memberikan minum untuk papa.
RENVARA
Papa hari ini jadi ke dokter lagi?
PAPA EDDIE
Papa udah enak-an. paling ambil libur hari ini. Pengen tenang- obatnya main catur sama kamu, uda lama nggak main lagi sama kamu.
Renvara tersenyum.
INT. RUANG TAMU - PAGI
Mereka duduk berhadapan, papan catur berada di tengah meja. Renvara mendapat posisi buah putih. Kita melihat bomber yang naik ke kursi kosong tempat biasanya oma duduk. Seolah melihat mereka bermain, namun bomber malah berposisi kucing tidur.
Renvara mulai menjalankan pion-nya.
OMA
Oma dulu jago loh main catur sama anak laki-laki sampai juara kampung, waktu oma kecil.
PAPA
Iya sampai semua pion-nya jalannya L.
Oma dan Renvara tertawa.
OMA
Oma dulu kalo temen-temen-nya oma waktu kecil yang perempuan main bekel. mesti oma nggak mau main bareng sama mereka, malah pengen main sama anak laki-laki main gobak sodor sama petak umpet.
RENVARA
Wah pantesan oma daster-nya mesti sobek-sobek.
Mereka melanjutkan permainan catur-nya hingga Renvara berhasil dikalahkan oleh papa Eddie.
Renvara
Weh nggak ngira bakal jalan itu.
PAPA EDDIE
Walaupun kamu cuma bisa jalan satu langkah demi langkah. kamu tetap bisa berfikir 5 bahkan sampai 10 langkah kedepan ren. Sama seperti di kehidupan nyata.
Dari tatapan-nya Renvara selalu mempelajari semua perkataan papa-nya
EXT. DEPAN RUMAH GALANG - SIANG
Takjub melihat rumah mewah yang berada di depan-nya. Renvara menekan tombol bel yang ada pada pagar besar itu. Pesan masuk dari Galang- langsung masuk aja ren, semuanya uda di dalam.
Ia pun membuka gerbang- menggunakan sedikit tenaga.
EXT. AULA RUMAH GALANG - CONTINUOUS
Di rumah galang yang luas, mereka duduk memanjang berhadapan, di meja yang besar. Terdapat papan tulis yang memfokus-kan pandangan mereka. Renvara datang dari arah tangga- Mereka semua menunggu kedatangan-nya yang telah lama tidak bertemu.
RENVARA
Apa aku terlambat?
GALANG
Aku rasa mereka semua yang datang lebih awal.
SEMUA
(Tak serentak)
Iya kita yang terlalu bersemangat.
Renvara berjalan ke tengah atau pusat perhatian mereka semua.
RENVARA
Jadi sebelumnya. Setelah project kita yang bisa dibilang sukses lah ya. Kita bertemu lagi, namun dengan beberapa anggota baru. Welcome back-
Renvara mulai menjelaskan semua visi yang telah dapatkan selama ini, dengan bantuan Nichel dari jarak jauh yang juga ikut mempresentasikan ide-ide mereka.
Tanpa gangguan, semua-nya berjalan baik hingga akhir. Dengan suasana yang sama pula- menyelimuti Renvara. Membuat-nya semakin bersemangat.
Mereka semua tepuk tangan, diakhiri Galang yang menyusul bertepuk tangan.
TEMAN RENVARA 1
Sekarang aku berpendirian, dan lebih percaya dari apa yang semua kau perjelas tadi. Aku setuju.
TEMAN RENVARA 2
Kenapa nggak?
TEMAN RENVARA 3
Aku ikut.
TEMAN RENVARA 4
Ini lebih tentang ide festival- menarik.
Teman lain-nya yang belum menjawab saling menatap. Semua Meng-iya-kan.
GALANG
Jadi. Karena sudah jelas, aku akan membantu kalian semampu-ku. Selamat berjuang kalian semua, teruskan karya kalian. Aku akan juga mendukungnya sampai akhir-
(Sangat pelan)
Semoga.
Renvara sempat curiga dengan perkataan terakhir Galang. Namun suara-nya terganggu oleh tepuk tangan mereka. Ekspresi- Renvara pun teralihkan.