3. Tiada pembuktian tanpa dukungan (Sequence #3)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. RUANG TAMU / RUMAH OMA - MALAM

Kita mendengar suara "miaw" ANAK KUCING yang terbangun dari tidur-nya karena induknya beranjak mencari tempat nyaman lain untuk tidur, setelah itu kita hanya mendengar KESUNYIAN malam hari yang terganggu suara jangkrik. Di kursi tepatnya di meja satu-satunya yang oma miliki, kita melihat-

Renvara dengan refleksi cahaya laptop di depan-nya. Ia melihat foto-foto lama yang ada di laptop Papa, lama kemudian ia memindah tab yang daritadi sudah Ia buka, yang daritadi Ia lakukan sebenarnya adalah menulis dan mengedit beberapa skenario yang sudah pernah Renvara buat tapi belum pernah difilm-kan.

Kita melihat dia membuka satu per satu skenario, berawal dari halaman pertama, membacanya sekilas kemudian membuka yang lain-nya- hingga Ia membuka skenario dengan cover tulisan WRITTEN BY RENVARA AND NICHEL ADHIVA.

Seketika itu Ia teringat Nichel. Membuka roomchat-nya dengan Nichel yang mana terakhir kali adalah panggilan tak terjawab dari nichel. kemudian Renvara mencoba menghubungi dia lewat laptop- ragu beberapa detik, lanjut menekan tombol call. berdering-

NICHEL

(dari laptop)

Ren..?

Renvara terdiam, bingung ingin mengucapkan apa.

NICHEL CONT'D

(dengan lembut)

Are u okay?.. gapapa klo sekarang bukan waktu yang pas buat cerita, lain kali aja. Aku disini.

RENVARA

Nggak-nggak, im okay. aku cuma ngerasa- maaf aku tiba-tiba gaada kabar dan kabur dari semua masalah.

NICHEL

(dari laptop)

gaada masalah apa-apa Ren. buang itu. kamu kedengeran ga kayak biasanya Ren, dan aku tahu itu.

RENVARA

Aku juga tahu.

NICHEL

(dari laptop)

Sunyi banget. kamu lagi di rumah-

(jeda)

Mu?

RENVARA

Kamu juga udah tau itu. Gimana kabar-mu? kita udah jarang ketemu sejak waktu terakhir kali itu.

NICHEL

(dari laptop)

Kayaknya sekarang kita udah susah ketemuan, tapi aku sekarang baik-baik aja kok, bisa lebih baik di momen ini sih.

RENVARA

(kaget)

Kenapa?

NICHEL

(dari laptop)

Aku pindahan, ke Jakarta. Ini karena kerjaan ayahku.

Renvara memegang kepalanya dengan kedua tangan.

NICHEL

(dari laptop)

Sebenernya udah lama- maaf aku telat ngabarin. takutnya ganggu kamu.

RENVARA

Bahkan aku nggak tahu apa yang harus aku lakuin sekarang.

NICHEL

(lembut)

Ren..

RENVARA

Ya..?

NICHEL

(Dari laptop)

Fokus ke dirimu sekarang, kondisimu dan apa yang pengen kamu lakuin ren. lakuin apa aja, sebisamu. Aku pasti bakal bantu, sebisaku sih- dari sini.

RENVARA

Makasi Chel.

NICHEL

(dari laptop)

Ngomong-ngomong, kok belum tidur?

RENVARA

(tersenyum)

ya karena aku tahu kamu juga bakal belum tidur.

NICHEL

(dari laptop)

Habis ngapain emang?

RENVARA

habis bongkar gudang, nyari barang-barang lama ku, tapi gajadi. kayaknya besok.

NICHEL

(dari laptop)

kalo.. sekarang?

RENVARA

Nulis-

NICHEL

(dari laptop)

Terus ga sengaja baca nama-ku?

RENVARA

(tersenyum)

Ternyata kamu duluan yang ngelakuin.

NICHEL

(dari laptop)

he em, hehe..

(jeda)

aku tahu ren yang kamu pikirin sekarang. kayak yang aku bilang tadi, lakuin apa yang pengen kamu capai ren. aku pasti bakal bantu nulis sebisaku.

RENVARA

Kamu tetep kamu ya Chel. Aku selalu nyusahin kamu, tapi balasanmu selalu ga berubah. Makasih. Chel.

Renvara menengok ke belakang, Ke kamar Oma melihat Oma sedang tidur.

RENVARA CONT'D

Udahan dulu ya Chel. besok masih ada hari.

NICHEL

Makasih ya Ren. jaga diri-mu.

RENVARA

Kamu juga. Aku matiin ya.

NICHEL

Dah.

Ditengah malam, samping kucing yang tertidur. Renvara merasa lebih baik dari sebelumnya. Meregangkan kedua tangan-nya.

INT. RUANG TAMU - PAGI

Suara AYAM BERKOKOK. Oma menyapu depan rumah, suasana pagi hari kita melihat Renvara sedang mencari stok makanan kucing, Ia dikerubungi banyak kucing yang sedang menunggu makanan. Namun Renvara tidak menemukannya.

RENVARA

Ma.. Pakan pus-nya habis?

OMA O.S

(dari depan rumah)

Iya nanti dianter Oma udah WhatsApp, paling agak siang-an.

RENVARA

(ke kucing)

Oh maaf kucing-kucing sekalian, kalian harus puasa beberapa jam.

OMA O.S

(dari depan rumah)

Masih ada sisa kok diatas mesin jahit.

RENVARA

(ke kucing)

Kucing bisa hoki loh.

Renvara mengambilnya. Tiba-tiba kita mendengar suara dari luar yaitu-

BARA O.S

(agar keras)

Oma Vivi..

OMA O.S

(dari depan pintu)

Oh.. Iya nak Bara. Bentar-bentar ini uangnya. Itu kasih aja ke mas Renva.

Renvara kaget melihat BARA (13) Ia adalah tetangga baru Oma yang sudah sering berlangganan makanan kucing sekaligus anak kecil yang pernah ditemui Renvara saat membeli lampu di toko listrik. Renvara menghampiri-nya di depan pintu.

RENVARA

(sambil menerima barang)

Kamu suka fisika?

Awalnya Bara tidak menyadari bahwa itu Renvara, kemudian-

BARA

Mas? Mas kan yang waktu itu.

RENVARA

Renvara, jadi?

BARA

Oh ya mas, kok tau? suka pol sama fisika. Walau di sekolah belum banyak diajarin sih. Mas-nya pasti jago fisika. Pengen banget punya temen belajar fisika. tapi gaada temenku yang suka pelajaran itu.

RENVARA

(tertawa)

Aku tahu yang kamu rasain.

BARA

Pasti mas-nya dulu waktu smp kayak aku yang sekarang. Mas-nya mau ajarin aku?

Renvara tidak menjawab.

BARA

Oalah yauda mas. maaf ganggu.

(ke oma)

makasih ya oma!

RENVARA

Mungkin kapan-kapan.

BARA

(Menoleh ke Renvara)

Besok bisa mas?

RENVARA

Mungkin bisa.

BARA

(antusias)

Yes!

Ia pulang dengan gembira, Renvara tidak menduga antusias-nya.

RENVARA

(Ke oma)

Perpustakaan yang dulu dekat sini masih buka ma?

OMA

Katanya orang-orang masih. Coba kamu kesana aja. Oma sekalian nitip beli sesuatu.

CUT TO:

INT. TEMPAN PENITIPAN / PERPUSTAKAAN - SIANG

Dikelilingi rak barang, Ia sedang meminta kunci itu ke petugas yang ada di depan-nya yang Renvara kira masih sama dengan waktu itu. Kemudian menaruh barang-barang-nya dan memgambil yang Ia perlukan. Rak dikunci.

Perpustakaan dengan bangunan tua. lumayan sepi, hanya beberapa orang yang benar-benar membaca buku, lainnya sibuk dengan laptop masing-masing.

Renvara menaruh barang-nya di sudut yang menurut-nya nyaman, agak gelap. Ia mencari ke arah rak buku NON FIKSI. Menemukan buku fisika TEORI KUANTUM SEDERHANA.

Beberapa jam disana Ia hanya mondar-mandir untuk mencari buku fisika dan mempelajari-nya. Seketika itu pada akhirnya di agak menyadari ada seorang perempuan di dekat rak itu yang sedang mengetik. Kita melihat perempuan itu sedang mengetik skenario film. Tapi Renvara hanya membiarkan perempuan itu, tidak ingin menanyakan sesuatu tentang apa yang dibuat walau rasa ingin tau-nya tinggi.

CUT TO:

INT. KAMAR TIDUR - MALAM

Renvara duduk di sebelah Oma yang sedang memanggil kucing-nya yang bernama bomber- kucing itu jantan, besar dan belang oranye.

OMA

Bomber.. sini!-, bomber..

Bomber kemudian berlari naik ke atas kasur oma- berada di pangkuan oma.

OMA

(Sambil menundukkan kepala bomber)

Sini bobok..

Renvara melihat ke mata kucing itu yang sangat biru, sambil memakan biskuit.

RENVARA

Cuma kucing ini ya oma? Kucing asli oma dari jaman-nya Opa belum meninggal.

OMA

(Sambil mengelus bomber)

Lain-nya lari waktu pindahan, banyak truk kan.. terus lainnya lagi udah mati. Sekarang semua kucing-kucing oma itu kucing liar ambil dari sekitar sini, kecuali bomber ini.

OMA CONT'D

Dulu waktu rumah-nya oma belum dijual. Oma pelihara banyak banget kucing, ikan, sama anjing. Tapi sejak Opa nggak ada, semuanya pada dijual- Termasuk rumahnya.

(Menghela napas)

Banyak yang lebih butuh daripada oma. Saudara oma, untuk sekolah anak-anak nya.

RENVARA

(Suara kecil)

Oma.. kenapa namaku diambil dari nama Opa?

OMA

Karena oma percaya Ren. Semuanya yang kita miliki itu tidak selamanya ada. Ada waktu itu menghilang, kandas- adapun waktu dimana semuanya kembali. Semuanya cuma titipan dari Tuhan, bila kita pemilik aslinya, pasti apapun itu, itu akan kembali ke kita. Dan Oma percaya suatu hari nanti kamu yang membalaskan-nya yang bisa bangkit, dan mendapat-kan kembali apa yang pantas kamu miliki Ren.

Renvara berkaca-kaca.

RENVARA

(Pelan)

Dan.. gimana kalo- itu bukan aku oma. Bahkan oma lihat aku dihadapan oma sekarang seperti apa.

Oma meraih kepala Renva untuk dipeluk. Dicium.

OMA

(Berbisik)

Siapa pagi kalo bukan kamu.

Kita melihat mereka dari sudut paling dekat hingga jauh dari kamar. Terlihat Papa Eddie yang tertidur dibelakang-

Papa Eddie MENDENGKUR KERAS.

Oma, Renvara, dan kucing kaget. Dan memecah suasana yang awal-nya sedu menjadi penuh humor.

OMA

Papa-mu itu kebiasaan. Untung ga dimasukin kecoa.

RENVARA

Siapa yang tahu?

Mereka tertawa.

Mereka berbaring bertiga, bomber beralih turun dari kasur. Lampu kamar di matikan.

INT. KAMAR - FAJAR

Kita melihat Renvara tertidur sendirian di kamar, lainnya sudah terbangun. Dibangunkan Oma karena HP Renvara berdering.

OMA

(Menepuk paha Renvara)

Ren. Ada call.

RENVARA

(Berat membuka mata)

Siapa oma?

OMA

Mana oma tau..

Yang menelepon adalah Nichel.

RENVARA

(Masih mengantuk)

Jam berapa ini?

NICHEL

(Dari HP)

Em.. Maaf.. Ren! Aku gatau, aku gabisa tidur cuma mikirin ide ini.

RENVARA

Kedengerannya seru.

NICHEL

(Dari HP)

Ren.. serius.

RENVARA

Harus sekarang nih?

NICHEL

(Dari HP)

Ya.

RENVARA

(Sambil meminum air)

Ya ya ya.

NICHEL

(Dari HP)

Ini aku kembangin dari ide awalmu. Dan nggak jauh dari sana, karena banyak ketidaksetaraan. Tokoh utama ini harus menjadi penyeimbang mereka.

RENVARA

Caranya?

NICHEL

(Dari HP)

Ini bergantung pada apa yang dia suka dan inginkan, karena itu. Ia bisa mengenalkannya ke dunia yang tidak mengenal itu. Kapan-pun, dimanapun itu pasti bersifat nyata.

RENVARA

(Kagum)

Pastiin kamu uda nyatet ini!

NICHEL

(Dari HP)

Hmm nah. Makanya aku Call kamu.

RENVARA

Itu udah ada di kepalaku. Chel..

(jeda)

Kamu emang berbakat.

Nichel terdiam karena senang mendengarnya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar