CUT TO:
173. INT. DAPUR/KAMAR SI KEMBAR – MALAM (FLASHBACK)
INSERT CUT TO : Tangan JACK meraba dinding kamar SI KEMBAR saat JACK memasuki kamar kembar bersama RANI dan MAWAR.
Dinding kabinet khusus terhubung dengan kamar RANI dan SI KEMBAR. Terlihat LARA mengintip melalui lubang di dinding kamarnya, melihat LARAS membuat minuman pembuka di kabinet khusus.
INSERT CUT TO : Saat JACK menduduki kasur milik LARA, JACK membuka seprainya sedikit, menunduk ke arah kolong kasur. JACK melihat suatu panel aneh di dinding.
LARA masih memantau LARAS. Saat LARAS meninggalkan minuman pembuka, dengan cepat LARA mengambil bungkusan putih kecil berisi bubuk putih, merangkak ke bawah kolong kasurnya, masuk ke jalur ventilasi tersembunyi menghubungkan kamar SI KEMBAR dengan kabinet khusus LARAS di dapur.
LARA keluar dari salah satu kabinet di area kabinet khusus yang benar-benar tertutup rapih, tidak sama sekali terlihat mencurigakan. LARA menabur sianida tersebut di cangkir paling pojok kanan atas.
CUT TO:
174. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
CUT TO:
175. INT. DAPUR/KAMAR SI KEMBAR – MALAM (FLASHBACK)
LARA selesai menaruh sianida, hendak kembali ke jalur ventilasi, FATMA melihat LARA. LARA hanya langsung masuk kembali ke jalan rahasianya.
CUT TO:
176. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
ANI semakin sedih mendengarnya. MAWAR masih terheran.
Mendadak emosi RERE meledak.
RERE menghampiri RANI, mencengkeram kuat kedua lengan RANI, mengintimidasinya.
FATMA mendekat dan ikut berseteru.
Semua menjadi ribut. JACK berteriak kencang sekali.
Semuanya hening. JACK dengan cepat mengeluarkan amplop coklat kecil persegi dari jaketnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Semua orang menatap amplop itu. Tertulis di depan amplop tersebut “To Lirih, From Lara”. Amplop itu layaknya surat yang akan ditujukan pada seseorang. LARAS memasang muka sangat kaget.
CUT TO:
177. EXT. AREA BELAKANG RUMAH – SIANG (FLASHBACK)
JACK tidak sengaja menatap sesuatu dalam semak-semak di tanah. JACK menajamkan penglihatannya. JACK menemukan amplop coklat kecil.
CUT TO:
178. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
LARA memperhatikan JACK dengan takut.
CUT TO:
179. EXT. ROOFTOP – SIANG (FLASHBACK LIMA TAHUN YANG LALU)
Kita lihat LARA dan LIRIH kecil bermain di atas rooftop yang sedang di renovasi, masih lumayan banyak bahan bangunan seperti pasir dan sebagainya. LARA dan LIRIH bermain boneka, masak-masakan, dan juga pasir bangunan. Mereka diawasi oleh ANI dan LARAS yang sedang duduk santai.
LARAS menatap SI KEMBAR dengan ekspresi tidak tega.
LARAS mengalihkan pandangannya pada SI KEMBAR lagi.
LARAS menggigit bibir bawahnya, cemberut menatap SI KEMBAR. SI KEMBAR mulai bermain lari-larian, tertawa bebas. LARAS tersenyum melihat SI KEMBAR. LARA dan LIRIH sampai di area belakang rooftop yang dinding pagar pembatas rooftopnya belum jadi sempurna. LIRIH menyender ke dinding tersebut. LARA mendorong LIRIH pelan, dinding pembatas itu rapuh dan hancur membuat LIRIH terjatuh dari rooftop.
“BUUUUUUUUUUUGGGGGGGGGGGG!!!!!!”
LARAS menengok ke arah SI KEMBAR. LARA berdiri mematung, menunduk. LARAS menghampiri LARA. Perlahan LARAS menengok ke arah bawah. LARAS amat syok, menangis.
CUT TO:
180. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
JACK membuka amplop coklat, melihatnya sekilas.
RANI tidak menjawab, terdiam kaku.
CUT TO:
181. INT. RUANG TENGAH – MALAM (FLASHBACK)
MAWAR fokus melihat melalui pantulan cermin, ANI dan RANI sedang berdebat di ruangan sebelah.
CUT TO:
182. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
CUT TO:
183. INT. KAMAR SI KEMBAR – PAGI (FLASHBACK)
RANI menghampiri RERE. RERE membisikkan sesuatu kepada RANI. JACK fokus melihat RERE dan RANI. JACK membaca pergerakan bibir RERE.
Setelahnya RANI menjauh dari RERE beberapa langkah dengan muka yang tertunduk.
CUT TO:
184. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
MAWAR tidak menyangka dan syok.
CUT TO:
185. INT. LORONG KAMAR LANTAI SATU – MALAM (FLASHBACK)
LARA hanya menunduk malu.
CUT TO:
186. INT. TERAS BELAKANG – PAGI (FLASHBACK)
MAWAR dan RANI menikmati teh di Minggu pagi yang cerah. Terdengar suara anak-anak bermain di kebun belakang. MAWAR melihat LARA, LIRIH, dan RIFAL berlarian kesana kemari bermain riang gembira. Sebenarnya HANYA LARA dan RIFAL yang bermain berdua.
CUT TO:
187. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
MAWAR duduk menenangkan dirinya dan masih syok tidak percaya.
CUT TO:
188. INT. RUANG MAKAN UTAMA – MALAM (FLASHBACK)
Tiba-tiba LARA sampai di depan MAWAR ingin salim padanya. LARA salim pada MAWAR. MAWAR mengelus-elus kepala LARA hingga menyentuh jepitan rambutnya. Terdengar teriakan PENGASUH WANITA LARA dan LIRIH dari balik ruangan samping ruang makan utama.
LARA berlari ke suara tersebut. MAWAR memperhatikan. Di balik ruangan samping ruang makan utama, LARAS membantu LARA untuk membuka jepitan rambutnya dan menyuruh LARA untuk pamit lagi pada MAWAR sebagai LIRIH. LIRIH muncul di depan MAWAR dan ingin salim pada MAWAR. Rambut LIRIH agak berantakan karena tak memakai ikat rambut.
CUT TO:
189. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
INSERT CUT TO : Saat JACK menyipitkan matanya pada LARA dan LIRIH yang ada di foto keluarga Surya.
INSERT CUT TO : Makanan dan minuman yang berada di samping tempat duduk FATMA saat makan malam ketika tragedi terjadi habis tak tersisa sedangkan satu kursi setelahnya masih sangat utuh.
INSERT CUT TO : JACK mengamati dua pasang sepatu, dua pasang tas, dua pasang baju dan celana serta barang lainnya milik SI KEMBAR. Namun, sepasang benda lainnya cukup kusam bahkan terdapat debu yang mengindikasikan sepasang benda lainnya tidak pernah terpakai. Kemudian juga saat JACK menduduki kasur si kembar.
CUT TO:
190. EXT. ROOFTOP – SIANG (FLASHBACK)
RANI berulang kali melihat ke area belakang rooftop.
CUT TO:
191. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
CUT TO:
192. EXT. ROOFTOP – SIANG (FLASHBACK)
LARAS juga menatap JACK di area belakang rooftop terus menerus. Saat JACK dan LARAS bertatapan, tiba-tiba LARAS memegang kepalanya seperti kesakitan dan terdapat suatu flash dalam ingatannya.
INSERT CUT TO : Tangan JACK meraba permukaan batas pagar semen rooftop.
JACK menghilang di samping MAWAR.
CUT TO:
193. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
CUT TO:
194. INT. KAMAR ANI – MALAM (FLASHBACK)
ANI membuka laci kecil tersembunyi, melihat sebotol kecil berisi sianida setengah penuh.
CUT TO:
195. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
CUT TO:
196. INT. KAMAR ANI – MALAM (FLASHBACK)
CUT TO:
197. INT. DALAM MOBIL – MALAM (FLASHBACK)
LARAS mengotak-atik tas LARA dan menemukan sebungkus sianida di tas LARA.
CUT TO:
198. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
Seisi ruangan menunduk hanya mendengarkan lirihan ANI. Terdengar lagi suara petir lebih keras dari sebelumnya. ANI menghampiri LARA.
LARA mendorong ANI sekekita. LARA menjaga jarak.
BEGIN FLASHBACK 5 YEARS AGO
CUT TO:
199. EXT. TERAS BELAKANG – SIANG (FLASHBACK)
Terlihat kaki dari LIRIH yang tergeletak kaku di atas suatu matras beroda. SEORANG DOKTER PRIVAT Keluarga Surya memeriksa tubuh LIRIH. ADHI, ANI, LARAS, dan BAPAK TUA SURYA mengamati. DOKTER lalu menghampiri.
Tatapan mata ADHI kosong dan ANI menangis sejadi mungkin. LARAS melihat BAPAK TUA SURYA yang mendadak kejang dan memegangi jantungnya. BAPAK TUA SURYA terjatuh, semua orang menghampirinya. LARA mengintip dari balik hordeng jendela.
CUT TO:
200. INT. RUANG RUMAH SAKIT – MALAM
RANI masuk menutup pintu. ADHI dan ANI sudah berada di dalam bersama DOKTER PRIVAT keluarga SURYA. RANI melihat ANI memberi suatu amplop coklat tebal dengan selembar cek pada DOKTER. DOKTER itu langsung memasukkannya ke dalam jaketnya dan panik melihat RANI. DOKTER dengan cepat pergi keluar.
RANI melihat BAPAK TUA SURYA yang terbaring lemas melalui kaca penghubung ruangan.
ADHI dan ANI melakukan kontak mata. RANI heran.
Terlihat BAPAK TUA SURYA masih terbaring lemas. Melalui pintu kaca penghubung terlihat ANI menyuruh LARAS untuk tetap di sini menjaga BAPAK TUA SURYA. Lalu ANI, RANI, dan ADHI meninggalkan ruangan tersebut.
CUT TO:
201. INT. RUANG LAUNDRI (RUMAH MANSION SURYA) – MALAM
ADHI, ANI, dan RANI memasuki ruang laundri. Terlihat mayat LIRIH yang sudah kaku di atas matras beroda ditutupi kain. RANI mendekat dan membuka kain penutup mayat LIRIH pada bagian muka.
LARA mengintip lagi dari balik pintu laundri. Terlihat ANI sedang menjelaskan pada RANI untuk mengikuti rencananya dengan ADHI. RANI masih menangis, menggelengkan kepalanya berulang kali, dan beberapakali mendorong ANI dan ADHI.
WIPE CUT TO:
202. INT. RUANG TENGAH (RUMAH MANSION SURYA) – MALAM
Terlihat raut muka RANI yang dingin dan kaku hanya memantau seluruh saudara-saudarinya berkumpul dan berdebat atas kematian LIRIH. Jarum jam dinding berputar cepat. Akhirnya semuanya telah tenang duduk dan berdiri di posisinya masing-masing.
CUT TO:
203. EXT. TERAS DEPAN (RUMAH MANSION SURYA) – PAGI
ANI mengadakan konferensi pers pensiunnya si kembar dari dunia hiburan.
PARA REPORTER langsung melempar berbagai pertanyaan tetapi ANI langsung lanjut masuk kembali ke dalam rumah.
END FLASHBACK 5 YEARS AGO
CUT TO:
204. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
Terlihat LARA masih memeluk LARAS kuat-kuat.
CUT TO:
205. INT. DAPUR – SIANG (FLASHBACK)
LARA (8 tahun) mengambil nasi di dapur dan tidak sengaja menjatuhkan piring, piring itu pecah. ANI yang melihatnya langsung mendorong LARA dengan keras hingga LARA tersungkur. ANI memarahi LARA dan menyuruhnya membersihkan pecahan piring tersebut. Jari LARA tergores oleh pecahan tersebut dan darahpun keluar. LARA ingin menangis tetapi Ia berusaha kuat tegar dan mengelap air matanya yang sudah keluar. LARA melanjutkan mengelap pecahan piringnya di lantai.
CUT TO:
206. EXT. TERAS BELAKANG – SIANG (FLASHBACK)
RANI sedang berpapasan dengan LARA (8 tahun). RANI melihat jari LARA penuh dengan plester. RANI hendak memeganggnya.
LARAS yang sedang bersama LARA langsung menyembunyikan tangan LARA.
WIPE CUT TO:
207. INT. RUANG LAUNDRI – SIANG (FLASHBACK)
LARA (10 tahun) sedang mengepel dan terlihat lesuh. ANI memantaunya dari pintu sambil menyilangkan tangannya.
ANI meninggalkan ruangan laundri, LARA terus mengepel. Beberapa lama kemudian LARA duduk untuk beristirahat, ANI masuk dan memergokinya.
ANI mengambil pel-an yang dipegang LARA dan memukul gagangnya ke tubuh LARA.
Terdengar suara RANI dan LARAS memasuki rumah.
RANI dan LARAS tiba-tiba memasuki ruang laundri. Saat yang bersamaan, LARA terjatuh pingsan.
RANI menatap ANI curiga.
RANI, ANI, LARAS membawa LARA yang masih pingsan keluar dari ruang laundri.
CUT TO:
208. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
Terlihat mata LARA yang menatap mata ANI dengan penuh kebencian.
CUT TO:
209. INT. KAMAR SI KEMBAR – SORE (FLASHBACK SORE SEBELUM TRAGEDI)
Terlihat jam pukul empat sore. ANI sedang menguncir rambut LARA dengan kasar.
ANI selesai menguncir rambut LARA.
LARA melihat ANI dengan kebencian.
LARA lalu tersenyum tipis dengan raut licik.
ANI meninggalkan kamar SI KEMBAR. LARA memantau kabinet khusus dari lubang di dinding kamarnya. LARA mempersiapkan sianidanya dan masuk ke jalur ventilasi tersembunyi. Beberapa waktu kemudian, ANI kembali ke kamar SI KEMBAR tetapi tidak melihat LARA. ANI kembali menutup kamar.
LARA masuk kembali ke kamarnya dari jalur ventilasi tersembunyi, masih memegang bungkusan sianidanya. ANI bertepatan masuk. LARA hanya bisa sempat menyembunyikan bungkusan sianidanya di tasnya.
CUT TO:
210. INT. RUANG KELUARGA – MALAM (PRESENT)
Kita lihat kembali mata LARA yang kali ini penuh dengan kesedihan.
LARA dengan cepat berlari meninggalkan ruang keluarga.
Semuanya langsung mengejar LARA.
CUT TO:
211. INT. RUANG TENGAH – KONTINU
LARA berlari ke lantai atas. Semua orang berlari mengejar LARA. JACK dan MAWAR berada di paling belakang.
Terdengar bunyi suara petir amat sangat keras. Langit sudah dipenuhi awan hitam.
CUT TO:
212. INT. LORONG LANTAI DUA – KONTINU
ANI dan LARAS melihat LARA masih terus naik ke lantai atas dan mengejarnya, begitu juga yang lainnya.
MAWAR akan naik berlari melewati tangga menuju lantai tiga, MAWAR melihat JACK berbelok ke arah yang lain
CUT TO:
213. EXT. ROOFTOP – KONTINU
LARA telah sampai di rooftop dan langsung menuju area belakang rooftop. LARA naik ke atas pagar pembatas rooftop dari semen dan membalikkan badannya. ANI, LARAS, dan yang lainnya sudah sampai, syok melihat LARA berdiri di pagar pembatas.
RERE, RANI, dan FATMA sangat panik. PRAS dan HENDRA berusaha mendekat.
Gerimis mulai datang. LARA mulai menangis.
JACK dan MAWAR sampai di rooftop.
PRAS dan HENDRA tidak jadi mendekat. Tidak ada yang berani mendekat. Hanya JACK yang mencoba mendekat.
LARA bergerak perlahan, menyenggol salah satu vas bunga di kaki kanannya. Vas bunga itu jatuh, pecah menghantam tanah.
Semuanya semakin tegang. JACK mencoba mendekati LARA dari arah kanan, LARA menghindar pelan bergerak ke arah kiri menjauhi JACK.
JACK mengambil amplop coklat dari jaketnya, surat LARA untuk LIRIH. LARA menatap JACK. Hujanpun turun.
Surat itu basah terkena hujan. LARA memperhatikan surat tersebut.
LARA melihat SOSOK LIRIH sedang mengintip di balik pintu rooftop dan tersenyum ke arahnya. JACK mendekat perlahan lagi ke LARA. LARA masih terus bergeser perlahan ke kiri. JACK sudah sangat dekat dengan LARA, JACK mengulurkan tangannya pada LARA. LARA menatap JACK lalu kembali menatap SOSOK LIRIH. SOSOK LIRIH menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada LARA. LARA menatap JACK lagi, menggerakkan tangannya mendekati tangan JACK. Ketika tangan JACK dan LARA hampir bersentuhan, sesaat datang keraguan dalam benak LARA dan teringat kembali perlakuan ANI pada dirinya. LARA menarik lagi tangannya dan menolak uluran tangan JACK, menggelengkan kepalanya. JACK kaget dan spontan akan loncat menangkap LARA. Namun, semuanya terlambat, LARA yang kaget juga terpeleset karena licin dan akhirnya jatuh dengan tubuh belakangnya menghadap ke arah tanah. Dengan gerakan lambat, LARA terjatuh melihat ke arah JACK di atas, semuanya juga syok melihat LARA yang jatuh.
BRRRRRRUUUUUUUUUUUUGGGGGGGGG!!!!
JACK melihat ke arah bawah.
Semuanya menghampiri JACK kecuali PARA WANITA. ANI terhuyung lemas langsung ditangkap oleh RANI. PARA WANITA saling merangkul memeluk ANI yang pingsan. Saat PRAS dan HENDRA sampai di samping JACK, mereka semua melihat di bawah tubuh LARA yang jatuh tepat di atas matras tebal yang JACK gunakan tadi siang untuk power nap. HENDRA berlari ke bawah.
PRAS langsung mengeluarkan HPnya.
MAWAR kemudian menghampiri JACK dan melihat ke arah bawah juga.
CUT TO:
214. INT. LORONG LANTAI DUA – MALAM (FLASHBACK)
MAWAR melihat JACK berbelok ke arah yang lain.
JACK melihat melalui jendela ke arah tempatnya tadi siang ketika Ia melakukan power nap. Di sana masih terdapat matras yang Ia pakai.
MAWAR melihat juga melalui jendela.
CUT TO:
215. EXT. ROOFTOP – MALAM (PRESENT)
Di bawah terlihat HENDRA mengecek keadaan LARA dan mengacungkan jempolnya.
PARA WANITA menuju ke arah JACK dan MAWAR, kecuali RANI yang sedang memangku ANI yang pingsan.
Semuanyapun berpelukan satu sama lain.
JACK tersenyum puas.
CUT TO:
216. INT. RUANG RUMAH SAKIT – MALAM
LARA sudah berada di atas kasur rumah sakit, terbaring lemah. ANI tertidur di sampingnya. LARAS keluar dari ruangan.
RANI lalu memeluk MAWAR.
RANI, MAWAR, dan JACK meninggalkan rumah sakit.
CUT TO:
217. EXT. TERAS DEPAN – PAGI
Terlihat rumah mansion Keluarga Surya yang amat sepi di pagi hari, hanya terdapat beberapa burung bertebrangan di atas langitnya.
Terlihat JACK dan MAWAR duduk berdua. Di samping JACK terdapat koper briefcase milik JACK.
JACK mengangguk sementara MAWAR hanya tersenyum kecut.
MAWAR tersipu malu. RANI datang membawa dua cangkir teh dan juga secangkir kopi.
RANI tiba-tiba menangis. MAWAR langsung merangkulnya.
RANI melepaskan rangkulan MAWAR. Ia mengelap air matanya.
JACK menyeruput kopinya, berdiri, dan mengangkat koper briefcasenya.
JACK berjalan menjauh dari rumah mansion Keluarga Surya.
MAWAR tidak menjawab, Ia hanya menatap JACK yang berjalan menjauh. MAWAR tersenyum dengan penuh kepuasan.
CUT TO:
218. INT. PENJARA – SORE
Terlihat RAFI duduk diam dengan tangannya terbogol di bangku ruang jenguk penjara. RAFI melamun tertunduk menatapi lantai di depan matanya. ELENA datang dengan Anaknya RIFAL menjenguk RAFI. RAFI hanya bisa tersenyum dan memeluk ELENA tulus serta mencium Anaknya juga.
YUDHI berada dalam ruang interogasi dengan tangannya yang juga terborgol dan hanya menatap lampu gantung yang berada di atas.
CUT TO:
219. INT. RUMAH MANSION KELUARGA SURYA – PAGI
FATMA sudah terlihat lebih kurus dari sebelumnya. FATMA sedang melakukan suatu gerakan yoga ringan sambil memvideokan gerakannya tersebut dengan suatu kamera.
RANI sedang berada di rumah mansion Keluarga Surya dan hanya melakukan kegiatan ibu rumah tangga biasa seperti merapihkan rumah, menyiram tanaman, memasak, dan lain sebagainya. Kemudian RERE yang bersetelan kantoran datang ke dapur di saat RANI sedang menyiapkan makanan.
CUT TO:
220. EXT. KOMPLEKS KUBURAN – SORE
Terlihat MAWAR sedang mengunjungi kuburan LIRIH, ADHI, FRANS, dan BAPAK TUA SURYA.
Mendadak LARAS berada di belakang MAWAR.
MAWAR berpelukan dengan LARAS.
CUT TO:
221. EXT. LANGIT – MALAM
Pesawat MAWAR terbang mengudara di angkasa.
CUT TO:
222. INT. KAFE – SORE – BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
MAWAR duduk di suatu kafe kecil dan meminum kopinya yang hangat. Terlihat di televisi suatu media yang sedang meliput bagaimana keadaan keluarga selebriti Surya sekarang. MAWAR membuang pandangannya dari TV dan melihat ke arah luar jendela kafe.
MAWAR beberapa kali memainkan jari telunjuknya dengan mengetuk-ngetuk pelan permukaan meja.
MAWAR mengetik di laptopnya, “Ada di antara mereka”. MAWAR melihat-lihat lagi ke arah ke luar kafe seperti sedang mencari dan menunggu-nunggu seseorang yang akan datang menjumpainya. Dilihatnya jam tangannya dan MAWAR menghembuskan napasnya karena tidak sabar bertemu dengan orang tersebut. PELAYAN mennyajikan kopi pesanan MAWAR. MAWAR melihat permukaan kopinya membentuk gambar bunga Mawar dengan beberapa duri di batangnya.
MAWAR meminum kopinya, menaruhnya kembali, dan menggenggam cangkir kopinya dengan kedua tangannya melingkari seluruh permukaan cangkir kopinya. MAWAR kembali melihat ke arah luar, ia menemukan sosok yang sejak dari tadi Ia cari-cari. JACK terlihat menyebrang ke arah kafe yang sedang ditempati MAWAR. MAWAR tersenyum manis.
END