About Dream
9. Ibu Titi
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. HEATHROW AIRPORT - DAY

Mereka tiba di bandara, George menurukan barang bawaan Adam dari mobil dan berjalan masuk ke bandara.

GEORGE

You are going to be alright by yourself right?

ADAM

Yeah George, dont worry. I will let you know when im arrived.

Adam mengeluarkan handphonenya dan mengirim pesan ke Titi, Orang tua dan teman-temannya, lalu berjalan masuk ke dalam bandara, dan menaiki pesawatnya. Adam melakukan perjalanan yang sama seperti penerbangan pertama, menuju Doha, Qatar. Penerbangan ke Doha berjalan cukup lama, hingga akhirnya pesawat landing.

INT. DOHA INTERNATIONAL AIRPORT - NIGHT

Adam keluar dari pesawat, berjalan menuju keluar bandara. Saat berjalan dia mengambil handphonenya, menonaktifkan mode pesawat dia terkejut dengan notifikasinya, terdapat banyak pesan dari Titi dan panggilan tak terjawab dari Titi juga. Lalu dia menelfon Titi.

INT. DOHA INT. AIRPORT/RUMAH SAKIT - INTERCUT

ADAM

Ada apa sayang? Kamu gak apa?

Terdengan suara Titi menangis

TITI

(menangis)

Ibu kena stroke, ini sekarang lagi ditanganin dokternya.

Adam tampak terkejut mendengarnya.

ADAM

Semoga Ibu baik-baik aja sayang, kita do'ain Ibu. Mikir yang positif aja, dokter pasti bantu nanganin Ibu. Aku besok kesana nemenin kamu. Kamu sama siapa disana?

TITI

(menangis)

Sama kerabatku, adiknya Ibu.

ADAM

Aku telfon orang tuaku yaa, biar nemenin kamu juga.

Adam menutup telfonnya dan menghubungi Ibunya.

INT. DOHA INT. AIRPORT/RUMAH ADAM - INTERCUT

ADAM

(panik)

Bu, Ibunya Titi masuk rumah sakit kena stroke. Bisa minta tolong temenin Titi di rumah sakit sama Ayah?

IBU ADAM

(kaget)

Iyaa Nak, nanti Ibu kesana sama Ayah. Kamu dimana Nak sekarang?

ADAM

Masih di Qatar ini Bu, besok aku sampai Surabaya langsung kesana. Ibu hati-hati ya kesananya, makasih Bu.

IBU ADAM

Iyaa kamu juga hati-hati disana.

Adam menutup telfonnya, dan berjalan menuju taksi untuk mengantarkannya ke hotel.

INT. DOHA INTERNATIONAL AIRPORT - DAY

Adam terlihat khawatir saat menanti penerbangan berikutnya ke Singapura. Dia menaiki pesawatnya dan pesawatnya take off.

INT. CHANGI AIRPORT - DAY

Pesawat tiba di Singapura Adam turun dan bergegas menuju pesawat berikutnya menuju Surabaya. Dia menunggu beberapa saat untuk waktunya take off. Adam menelfon Ibunya.

INT. CHANGI AIRPORT/RUMAH SAKIT - INTERCUT 

ADAM

Bu, sudah sama Titi kan sekarang?

IBU ADAM

Sudah Nak, sekarang kamu dimana? 

ADAM

Ini di singapura Bu, abis gini naik pesawat terus sampai Surabaya. Titi gimana Bu?

IBU ADAM

Kadang masih menangis dia, masih belum mau makan ini dia.

ADAM

Tolong dibujuk ya Bu, makasih banyak aku habis gini sampai.

IBU ADAM

Iyaaa Nak.

Pesawat siap untuk terbang Adam menaikinya lalu take off menuju Surabaya.

INT. BANDARA JUANDA - DAY

Pesawat landing di Surabaya, Adam berjalan keluar dari pesawat dan bandara. Adam menaiki taksi untuk menuju rumah sakit. Pada saat perjalanan Adam menelfon Titi.

INT. TAKSI/RUMAH SAKIT - INTERCUT

ADAM

Ruangannya nomor berapa sayang? Aku sudah sampai Surabaya ini.

TITI

Nomor 111.

ADAM

Yauda bentar ya, abis gini aku sampe.

I/E. RUMAH SAKIT - MOMENTS LATER

Taksi yang di naiki Adam tiba di rumah sakit, Adam turun dan bergegas menuju ruangan 111. Ketika Adam berjalan di koridor rumah sakit, mata Adam bertemu dengan mata Titi, Titi berajak dari duduknya dan berjalan menuju Adam, Adam kian mendekat, mereka berpelukan.

ADAM

Gimana kondisi Ibumu sekarang?

TITI

Alhamdulillah sudah stabil, tapi belum bisa di temuin.

Adam melihat ke arah orang tuanya, mendekati mereka dan memeluknya.

ADAM

Yah, Bu aku sudah disini, Ayah dan Ibu pulang istirahat dulu di rumah.

Titi ikut mendekat untuk salim, dan dia di peluk oleh Ibu Adam. Kemudian orang tua Adam pergi meninggalkan rumah sakit.

ADAM (LANJUTAN)

Kamu sudah makan? 

Titi menggelengkan kepalanya.

ADAM (LANJUTAN)

Yauda ayo keluar makan sama aku dulu.

ADAM

(to Bibi & Paman Titi)

Om, Tante permisi cari makan dulu sama Titi.

BIBI TITI

Oiyaa mas.

Mereka berjalan keluar rumah sakit, menuju rumah makan yang tak jauh dari rumah sakitnya.

INT. RUMAH MAKAN - MOMENTS LATER

Mereka memasuki rumah makan tersebut dan duduk di salah satu meja makan. Dan pramusaji datang untuk mencatat makanan yang dipesan, tak lama kemudian makanan datang. Titi yang sedari tadi tampak murung, tidak menyentuh makanannya.

ADAM

Ayo sayang dimakan, kalo kamu sakit juga siapa yang ngerawat Ibu. 

Mendengar itu Titi mulai memakan makanannya perlahan hingga habis. Adam beranjak dari kursinya, dia memesan makanan untuk di bawa pulang ,membayar makanannya dan kembali ke kursinya.

PRAMUSAJI

Ini ya mas pesanannya.

ADAM

Oiyaa mas makasih ya.

ADAM

(to Titi)

Ayo sayang balik, ini aku pesen makanan buat kerabatmu.

Titi menganggukkan kepalanya, dan mereka berjalan kembali ke rumah sakit.

EXT. TAMAN RUMAH SAKIT - MOMENTS LATER

Adam mengarahkan Titi untuk berjalan ke taman rumah sakit, dan duduk di bangku taman. Mereka berdiam diri untuk sesaat, hanya duduk disitu.

TITI

Apa kamu jadi menerima kontrak di Black Wood?

Adam menoleh ke Titi terkejut akan pertanyaan itu.

ADAM

Iyaa sayang, kan sudah aku tanda tanganin kemarin.

TITI

Jadi kamu mau balik ke Inggris 2 minggu lagi?

ADAM

Iyaa, musim kompetisinya mau dimulai, ada persiapan preseasonnya 2 minggu lagi.

TITI

(nada tegas)

Kamu mau ninggalin aku? Ibuku kondisinya kayak gini juga.

Adam terdiam mendengar pertanyaan itu, dan tak bisa melihat Titi.

TITI

Aku butuh kamu buat bantu aku ngerawat Ibu.

Adam melihat ke Titi.

ADAM

Kenapa gak kita ajak ke Inggris sekalian aja, merawatnya bersama. Mungkin pengobatan disana lebih baik dari sini.

TITI

Kalo kita butuh bantuan orang lain siapa yang ngebantu kita disana? Disini masih ada saudara Ibu dan Ada orang tua kamu juga. Kamu gak masalah ninggalin orang tuamu disini? 

Adam tak melihat ke Titi, tatapannya kosong.

TITI (LANJUTAN)

Kan kamu juga bisa jadi pemain profesional disini, karirmu lagi bagus pasti ada klub yang mau mengontrakmu.

ADAM

(meninggikan nadanya)

Ini berbeda, ini impianku sejak kecil untuk bermain di Eropa, berbeda sama sepak bola di Indonesia. Aku pengen jadi pemain sepak bola pertama dari Indonesia yang bermain di klub papan atas Eropa, mungkin aku punya kesempatan bermain di klub impianku.

TITI

Setidaknya kamu bisa mewujudkan impianmu jadi pemain sepak bola disini, dengan orang tuamu, dan aku disini.

ADAM

Jangan bawa-bawa orang tuaku, mereka mendukung impianku.

TITI

(meninggikan nadanya)

Kamu berpikir aku tidak mendukung impianmu?

Adam terdiam.

TITI (LANJUTAN)

Aku paling membutuhkanmu saat ini.

Titi mulai menitikkan air mata. Adam melihatnya sekilas dan terdiam untuk sesaat.

ADAM

Aku akan menemanimu selama 2 minggu aku disini. Aku akan menyempatkan kembali kesini sesekali, aku akan izin pihak klub. Barang kali kamu berubah pikiran dan Ibumu mau aku ajak ke Inggris, aku tahu beberapa orang baik disana pasti akan membantu kita.

Titi masih menitikkan air matanya.

TITI

Kamu gak bisa relain untuk bermain di Inggris ya?

Adam menghembuskan nafasnya, dia merasa tidak enak.

ADAM

Aku gak bisa, this is my dream.

Titi mulai menangis.

TITI

Kamu harus pulang, temuilah orang tuamu. Aku baik-baik aja, aku bisa menjaga Ibuku sendiri.

ADAM

Jangan gitu, biarin aku nemenin kamu.

TITI

Pulanglah, kamu butuh istirahat setelah perjalanan jauh, aku akan membawakan makanan ini ke kerabatku. Lagipula Ibu masih belum bisa di temuin, dan aku baik-baik aja.

Titi beranjak dari duduknya.

ADAM

Aku akan kembali kesini besok.

Titi berjalan, dan tidak merespon perkataan Adam. Adam juga beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari rumah sakit.

INT. RUMAH ADAM - NIGHT

Adam tiba dirumahnya, berjalan masuk kerumah dengan raut wajah sedih, orang tuanya memeluknya. Mereka duduk di ruang tengah, dan Adam menceritakan perdebatannya dengan Titi. Ekspresi Ibu Adam ikut sedih dan bingung.

IBU ADAM

Ibu gak bisa berpendapat apa-apa tentang ini Nak, tidak ada yang salah dalam hal ini. Tapi Nak, kadang Titi menyempatkan diri kesini sesekali untuk bercengkrama dengan kita. Apa dia tidak pernah bercerita padamu?

Adam terkejut.

ADAM

Dia tidak pernah bercerita padaku, aku mikir dia akan malu kalo kesini sendirian.

IBU ADAM

Dia tidak malu untuk bertemu Ibu dan Ayahmu, baik sekali dia terkadang membawakan masakan yang dimasaknya bersama ibunya kemari.

Adam mulai menitikkan matanya.

ADAM

Apa yang harus kulakukan Bu? Inilah impianku dari kecil.

IBU ADAM

Pikirkanlah baik-baik, apapun pilihanmu kami mendukungmu.

Adam berdiri dari duduknya, dan pergi ke kamarnya.

INT. KAMAR ADAM - MOMENTS LATER

Dia berbaring di kasurnya memikirkan sesuatu. Lalu dia mengambil handphonenya.

ADAM (TEXT)

Apakah Ibumu sudah bisa ditemui?

Titi hanya membaca pesannya. Adam lalu mengistirahatkan matanya.

EXT. SEPEDA MOTOR - DAY

Pagi- pagi Adam berkendara menuju rumah sakit sembari membawa bubur ayam untuk Titi dan kerabatnya.

I/E. RUMAH SAKIT - MOMENTS LATER

Adam berjalan dari parkiran memasuki rumah sakit menuju ruangan Ibu Titi dirawat. Dia tidak melihat Titi dan kerabatnya di koridor rumah sakit. Dia mendekati ruangan Ibunya mengintip dari jendela pintu, terlihat Titi dan kerabatnya mengelilingi Ibunya Titi yang sepertinya sudah siuman. 

INT. RUANGAN 111 - MOMENTS LATER

Adam mengetuk pintu dan masuk. Titi yang menoleh ke arah pintu tampak sedikit kesal melihat Adam.

TITI

Bu, ada Adam disini.

Titi menyuruh Adam mendekat. Adam memberikan makanannya ke kerabatnya dan meletakkan makanan lainnya di kursi. Lalu dia mendekat ke samping Ibu Titi. Melihat Ibunya Titi Adam tampak sedih, Ibunya masih bisa tersenyum walau tidak seperti senyumnya yang biasa dilihat Adam. Adam menitikkan air matanya dan meraih tangan Ibu Titi untuk salim lalu memegangnya untuk beberapa saat.

ADAM

Cepet sembuh ya, Bu.

Adam melihat ke Titi. Titi mengajak Adam untuk keluar dari ruangan dengan membawa makanan tadi dan berjalan menuju taman rumah sakit sepanjang perjalanan mereka tidak berbicara sama sekali.

EXT. TAMAN RUMAH SAKIT - MOMENTS LATER

Mereka duduk di salah satu bangku taman dan mulai memakan makanannya tanpa berbicara satu sama lain. Mereka selesai makan.

TITI

Apakah kamu masih ingin pergi ke Inggris, setelah melihat Ibuku seperti itu?

ADAM

Its not fair asking me that question.

TITI

Do you think its fair for me?

Adam terdiam, dia mulai menitikkan air mata. Titi melihat Adam mulai menitikkan air mata juga. Mereka tidak berbicara selama beberapa saat.

TITI

(menitikkan air mata)

Kamu gak perlu kesini lagi, beberapa hari lagi Ibu bisa pulang dan dirawat dirumah. Jangan datang kerumahku juga, aku gak mau jadi lebih sedih dari pada ini.

Titi beranjak dari duduknya berjalan menjauhi bangku dan meninggalkan Adam sendirian di Taman. Adam hanya terdiam untuk beberapa saat, dan beranjak dari duduknya untuk pulang.

INT. RUMAH ADAM - DAY

Gavin dan Bagas berkunjung kerumah Adam, mereka sedang berada di ruang tamu.

GAVIN

Gimana kabarmu kok beberapa hari setelah datang gak ngabarin kita atau bales chat di grup?

Lalu Adam menceritakan permasalahannya dengan Titi ke mereka.

BAGAS

Yah, gak ada yang salah sih Dam sebenernya, ya emang karena situasi aja.

GAVIN

Iyaa, kamu toh juga sudah nawarin ke Titi buat ikut ke Inggris. Ya sabar ajaa Dam, kasih space dulu aja Titi, sebelum berangkat kamu kerumahnya aja ntar.

ADAM

Nitip Titi Gas, temenan yang baik di kampus biar tau aku gimana kabarnya dia ntar.

BAGAS

Okee Dam. Apapun pilihanmu kita dukung kan ya Vin?

GAVIN

Iyaa Dam.

ADAM

Thank guys. Ayo makan-makan beberapa hari ke depan.

INT. RUMAH TITI - DAY

Adam tiba di rumah Titi, dia membawakan buah dan bahan makanan. Dia berjalan ke pintu rumah, dan mengetuk pintunya. Titi membukakan pintunya sedikit untuk mengintip siapa yang datang, dan ternyata Adam, wajahnya terlihat pasrah dan mengizinkan Adam masuk.

TITI

Bu, ada Adam.

Adam memberikan bawaanya ke Titi, dan dia membawanya ke dapur. Adam berjalan menuju sisi Ibunya, dilihatlah Ibunya dan dia salim ke Ibunya yang tersenyum melihat kedatangan Adam. Adam mengajaknya bicara walaupun hanya di jawab dengan anggukan kepala dan gumamannya, Titi yang selesai mengupas buah membawanya ke Ibunya dan menyuapinya. Setelah menyuapinya, Titi mengajak Adam ke ruang tamu.

TITI

Kamu berangkat besok?

ADAM

Iyaa, aku besok balik ke Inggris.

TITI

Okay, jaga dirimu baik-baik. Kamu sudah beli jaket yang tebel-tebel? Katamu kemarin waktu 2 bulan disana jaketmu kurang tebel.

ADAM

Iyaa belum, besok aja sesampainya disana beli. Kamu juga jaga dirimu dan Ibumu baik-baik. Aku akan selalu mendo'akanmu dan kesembuhan Ibumu. Aku akan berusaha membantumu sebisaku.

TITI

Gak apa-apa, kamu gak usah melakukannya sejauh itu. Cukup do'akan kami saja, aku juga akan mendo'akanmu.

Mereka terdiam selama beberapa saat.

ADAM

Aku mau pamit ke Ibumu.

Titi menganggukan kepalanya dan mereka beranjak dari kursi mereka, menuju Ibu Titi. Dia salim ke Ibunya.

ADAM

Semoga lekas sembuh ya Bu, Adam akan selalu mendo'akan kesembuhannya Ibu.

Ibunya tersenyum haru, dan menganggukkan kepalanya. Lalu Titi mengantarkan Adam ke depan rumah, mereka saling menatap menahan air matanya agar tidak keluar. Mereka berpelukan air mata mereka menetes.

ADAM

Aku pergi dulu Tii, jaga dirimu baik-baik.

TITI

Iyaa Dam, hati-hati. Kamu juga jaga dirimu.

Adam menaiki sepeda motornya dan melambaikan tangannya ke Titi, Titi juga melambaikan tangannya juga.

FADE TO BLACK :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar