ACT.3
3.2
#119.INT.KAMAR LUNA — MALAM
CAST : Luna, Arya (Ayah Luna)
Tampak lampu ruang kamar Luna terlihat redup. Luna sedang merapikan barang-barang yang berantakan di atas meja belajar. Tiba-tiba ada suara pintu diketuk.
Luna berjalan pelan-pelan untuk membuka pintu. Arya berdiri masih memakai setelan kemeja.
Luna duduk di sisi ranjang. Arya ikut duduk di samping Luna.
(Menundukkan kepala)
(Nada rendah)
(Menggeleng lemah)
Luna memandang Arya. Wajah Luna terlihat penuh harap.
(Terkejut)
Luna mengangguk. Raut wajah Arya terlihat berubah. Luna terlihat memelas.
(Menahan tangis)
(Meneteskan air mata)
Arya tidak bisa menahan tangis. Ia tumpahkan air mata dihadapan Luna.
(Memelas menatap Arya)
Arya tidak kuat. Ia memeluk Luna dengan erat. Air mata Luna mengalir deras dipelukan Arya. Luna dan Arya tidak menyadari Ammar telah mendengar percakapan mereka dari depan kamar.
INSERT : Tampak Ammar berdiri di balik tembok samping pintu kamar Luna yang terbuka. Ammar terdiam, sementara air matanya terus mengalir dari pelupuk mata.
CUT TO
#120.BEGIN MONTAGE — VARIOUS LOCATIONS
CAST : Luna, Ammar, Aleta, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)
BACKSOUND : Musik
A. Kamar Arya - Tampak Arya berdiri di tengah ruangan bersama Widya. Arya memberi tahu Widya tentang keputusan Luna. Widya menggelengkan kepala tidak setuju. Arya memeluk Widya. Widya menangis di pelukan Arya.
B. Kamar Luna - Tampak Luna mengambil foto kecilnya bersama Sekar dan Arya dari dinding. Ia mengelus wajah Sekar di dalam figura. Air mata Luna menetes di atas kaca figura. Luna memeluk figura dengan erat sambil menangis.
C. Bangku panjang di lorong sekolah - Tampak Ammar duduk membungkuk di samping Aleta. Raut wajah Ammar terlihat sedih. Ammar memberi tahu Aleta tentang rencana kepergian Luna. Aleta menutup mulutnya karena kaget. Raut wajah Aleta berubah sedih.
D. ESTABLISH - Tampak pekarangan rumah Luna di siang hari.
END MONTAGE
CUT TO
#121.INT.KAMAR LUNA — SIANG
CAST : Luna, Ammar
Tampak Luna sedang merapikan pakaian di atas ranjang. Sebagian barang-barang sudah dimasukkan ke dalam koper. Luna sudah memakai setelan kaos dan kardigan untuk berangkat.
INSERT : Tampak Ammar berdiri di depan pintu kamar Luna yang terbuka lebar. Ammar melangkah masuk ke dalam kamar.
(Mendekati Luna)
(Menengok ke arah Ammar)
Ammar terlihat gelisah. Ia terus memandang Luna yang sedang merapikan pakaian dan barang-barang di dalam koper. Luna menutup koper setelah semua sudah rapi.
Luna berdiri di depan Ammar. Ia menatap wajah Ammar yang terlihat muram.
(Menatap Ammar)
(Menyentuh pipi Ammar)
Air mata Ammar menetes. Ammar menundukkan kepala karena tidak sanggup memandang Luna.
Luna tidak bisa lagi menahan tangis. Air matanya jatuh di pipi. Seketika Luna memeluk Ammar. Ammar diam tidak berkutik.
Mendengar Luna memanggilnya kakak untuk pertama kali, Ammar membalas pelukan Luna. Ammar memeluk erat Luna. Air matanya terus mengalir tanpa henti.
CUT TO
#122.EXT.STASIUN KERETA API — SORE
CAST : Luna, Ammar, Aleta, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar), beberapa figuran
INSERT : Tampak suasana stasiun kereta api. Beberapa orang memenuhi Peron. Suara pengumuman dari speaker terdengar nyaring setiap kali kereta berhenti di stasiun.
Tampak Luna berpamitan dengan Arya, Widya, Aleta dan Ammar secara bergantian.
(Memeluk Luna)
(Melepas pelukan)
Luna mengangguk sambil tertawa-tawa. Kini giliran berpamitan dengan Widya. Luna memeluk Widya. Widya tidak bisa menahan tangis.
(Mengangguk dipelukan)
(Melepas pelukan)
Widya menghapus air mata di pipi. Luna melihat ke arah Ammar. Luna merentangkan tangan untuk Ammar.
(Memeluk Luna)
(Melepas pelukan)
Luna mengangguk. Luna menghampiri Arya yang berdiri di samping Ammar. Luna memeluk Arya.
Arya memeluk Luna erat, kemudian mengecup kening Luna.
Luna mengangguk. Terdengar nyaring pemberitahuan bahwa kereta tujuan Semarang sudah tiba. Luna melepaskan pelukan dari ayahnya. Luna melambaikan tangan sebagai perpisahan terakhir kepada semuanya. Luna menarik koper, kemudian melangkah menuju Peron. Baru beberapa langkah, Luna berhenti. Luna berbalik badan memanggil Ammar.
(Teriak)
Ammar terlihat bingung. Luna melambaikan jari agak Ammar datang padanya. Akhirnya Ammar berlari kecil menghampiri Luna.
(Berhenti di depan Luna)
Luna menjinjitkan kaki agar setara dengan Ammar. Luna memegang bahu Ammar, kemudian membisikkan sesuatu di telinga Ammar. Ammar terlihat membatu di tempat. Luna kembali membawa kopernya setelah membisikkan kalimat di telinga Ammar. Luna membulatkan jari kepada Ammar, kemudian senyum-senyum menyeret kopernya menuju peron. Tampak Aleta menyusul Ammar yang masih berdiri sendirian di tempatnya.
(Gelagapan)
INSERT : Tampak Luna berjalan senyum-senyum sambil mengetik pesan di ponselnya.
Terdengar satu pesan masuk di ponsel Aleta. Aleta membuka pesan dari Luna.
Aleta terdiam. Tidak lama Ammar dan Aleta saling berpandangan.
Aleta menggeleng tanpa ragu.
Aleta mengangguk sambil tersenyum malu-malu.
CUT TO
#123.INT.KERETA API — SORE
CAST : Luna
Tampak Luna duduk memandang ke luar jendela kereta api yang berjalan. Luna tersenyum lebar.
FADE OUT
ENDING
CREDIT TITTLE