ACT.2
2.8
#99.INT.KAMAR LUNA — MALAM
CAST : Luna
Tampak ruang kamar dengan lampu redup. Terdengar suara hujan samar-samar dari luar. Luna sedang berbicara dengan Aleta lewat telepon.
(Duduk di ranjang menarik selimut)
(Bersandar di kepala ranjang)
Tiba-tiba terdengar suara Arya berteriak memanggil nama Luna dan Ammar.
Luna diam sejenak. Luna mempertegas suara Arya yang berulang kali memanggil namanya. Suara Arya bertabrakan dengan suara hujan yang semakin deras.
(Beranjak dari ranjang)
Luna memutus sambungan telepon. Luna melempar ponselnya ke ranjang.
CUT TO
#100.INT.DEPAN KAMAR — MALAM
CAST : Ammar, Luna
Tampak pintu kamar Ammar dan Luna terbuka bersamaan. Ammar dan Luna keluar dari kamar masing-masing.
Luna dan Ammar bergegas menuruni anak tangga.
CUT TO
#101.INT.RUANG TENGAH — MALAM
CAST : Ammar, Luna, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)
Tampak Arya dan Widya berdiri di depan meja ruang tengah. Arya membungkuk sambil meletakkan telapak tangan di atas meja. Raut wajahnya terlihat kesal.
(Mengelus bahu Arya)
(Menoleh ke arah Widya)
Widya khawatir melihat Arya hilang kesabaran. Tidak lama, Ammar dan Luna muncul.
(Berhenti di depan meja depan Arya)
Arya menegakkan badan. Arya memperhatikan wajah Ammar.
(Nada tinggi)
(Menyahut)
Seketika Ammar melihat ke arah Luna. Ia kaget Luna angkat bicara.
(Naik pitam)
Widya tidak berkutik. Ia diam saja berdiri di belakang Arya
Luna terkejut melihat foto dirinya dan Ammar ada di ponsel Arya.
(Memohon)
(Menyahut membela diri)
(Nada tinggi)
(Menyahut dengan nada tinggi)
(Menyahut)
Widya terkejut. Ia terlihat menahan tangis. Ammar tidak berkutik melihat Arya Naik pitam.
(Menyahut dengan nada tinggi)
(Menangis, bicara dengan nada tinggi)
Semua mendadak terdiam.
(Emosi)
(Menangis tersedu)
Luna berlari meninggalkan ruang tengah. Arya hanya diam tanpa menanggapi kemarahan Luna.
Arya duduk bersandar di kursi dengan wajah kusut tanpa menanggapi permintaan Widya.
Ammar mengangguk. Ammar segera menyusul Luna ke kamarnya.
CUT TO
#102.INT.KAMAR LUNA — MALAM
CAST : Ammar, Luna
Tampak lemari pakaian Luna terbuka. Luna mengeluarkan koper kecil, lalu meletakkan koper di atas ranjang. Sesekali Luna menghapus air mata yang terus mengalir di pipi. Ammar masuk ke dalam kamar Luna.
(Panik)
(Memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper)
(Ke sana kemari mengambil barang-barang)
(Menaruh asal barang-barang ke dalam koper)
(Air mata masih mengalir)
Luna menutup koper, kemudian menegakkan badan menghadap Ammar.
(Nada tinggi)
(Nada tinggi)
Luna bergegas menarik koper dari atas ranjang. Luna segera melangkah meninggalkan Ammar di dalam kamar.
CUT TO
#103.EXT.HALAMAN RUMAH — MALAM
CAST : Ammar, Luna
Tampak Luna keluar dari rumah menarik koper. Hujan deras membasahi tubuh Luna. Luna membuka kunci mobil, kemudian meletakkan koper di kursi belakang. Ammar Tampak menghampiri Luna. Ammar pun ikut basah terguyur hujan.
(Menutup pintu mobil belakang)
Luna berjalan ke pintu depan kemudi.
(Menahan tangan Luna)
(Berontak)
(Teriak dengan nada tinggi)
Luna terdiam. Luna terkejut mendengar perkataan Ammar.
(Kaget)
Luna membuka pintu kemudi, lalu masuk ke dalam. Mesin mobil menyala. Ammar mengetuk-ngetuk kaca agar Luna menghentikan mobil. Tetapi Luna segera tancap gas keluar dari halaman rumah.
CUT TO
#104.BEGIN MONTAGE — VARIOUS LOCATIONS
CAST : Luna, Ammar, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)
BACKSOUND : Lagu sedih
A. Jalanan malam - Tampak dari kejauhan, mobil melaju kencang di tengah deras hujan. Di dalam mobil Luna mengemudi sambil menangis.
B. Kamar Arya - Tampak Arya duduk di sisi ranjang sambil menopang kepala dengan kedua telapak tangan. Wajahnya terlihat khawatir dan kebingungan.
C. Halaman rumah - Tampak Widya memakai payung menghampiri Ammar yang berdiri di tengah hujan. Widya menuntun Ammar yang terlihat sedih. Mereka masuk ke dalam rumah bersamaan.
D. Mobil Luna - Tampak Luna berteriak sambil menangis di dalam mobil. Luna semakin menambah kecepatan mobil. Di persimpangan jalan, tiba-tiba mobil lain menabrak kencang sisi kanan depan mobil Luna yang menyebabkan Luna hilang kendali, kemudian mobil terdorong jauh ke sisi kiri.
END MONTAGE
FADE OUT
#105.INT.RUANG GAWAT DARURAT — MALAM
CAST : Luna, beberapa figuran
BACKSOUND : Lagu sedih
SLOW MOTION : Tampak dari atas, Luna berbaring di ranjang sudah tidak sadarkan diri dengan tubuh luka-luka dan bersimbah darah. Beberapa perawat tampak mondar-mandir sibuk menangani keadaan Luna. Suasana terlihat menegangkan.
CUT TO
#106.EXT.KORIDOR INSTALASI GAWAT DARURAT — MALAM
CAST : Ammar, Aleta, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar)
BACKSOUND : Musik sedih
BEGIN MONTAGE - SLOW MOTION :
- Tampak Arya duduk berdampingan dengan Widya di koridor istalasi gawat darurat. Widya menangis di rangkulan Arya. Arya terlihat menahan tangis.
- Tampak Ammar duduk dengan setengah badan membungkuk dan kepala menunduk.
- Tampak Aleta datang bersama papa dan mamanya. Arya dan Widya berdiri. Papa dan mama Aleta saling memeluk Arya dan Widya untuk memberi kekuatan.
- Tampak Aleta menghampiri Ammar dan duduk di sampingnya. Ammar menoleh ke arah Aleta. Raut wajah Ammar terlihat sedih. Aleta merangkul Ammar, kemudian bersandar di bahunya.
END MONTAGE
CUT TO
#107.EXT.LANGIT PAGI — PAGI
ESTABLISH : Tampak matahari pagi bersinar menembus celah-celah dedauan di pepohonan. Suasana pagi di rumah sakit.
CUT TO
#108.INT.RUANG TUNGGU PASIEN — PAGI
CAST : Ammar, Arya (Ayah Luna)
Tampak Arya menghampiri Ammar yang sedang duduk bersandar di bangku dengan mata terpejam. Tiba-tiba Ammar membuka mata, ketika menyadari ada Arya di sampingnya. Ammar membenarkan posisi duduk.
(Wajah menahan tangis)
(Mengeluarkan air mata)
(Ragu-ragu)
(Meneteskan air mata)
Aku kehabisan cara untuk menahan Luna supaya gak pergi. Tapi ternyata perkataan aku malah memperparah keadaan. Aku benar-benar minta maaf, Yah.
Seketika Arya memeluk Ammar.
(Memeluk erat)
CUT TO
#109.BEGIN MONTAGE — VARIOUS LOCATIONS
CAST : Luna, Ammar, Aleta, Arya (Ayah Luna), Erika, beberapa figuran
BACKSOUND : Musik
A. Ruang rawat inap - Tampak Luna terbaring di ranjang belum sadarkan diri pasca operasi. Arya terlihat duduk di samping ranjang menggenggam tangan Luna.
B. Ruang kelas X2 - Tampak guru sedang menulis materi di papan tulis. Murid dalam kelas terlihat memperhatikan pelajaran, sementara Aleta memandangi kursi Luna yang kosong. Aleta segera menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
C. Koridor sekolah - Tampak Erika tersenyum menghampiri Ammar, tetapi Ammar menghindar. Raut wajah Ammar terlihat kesal. Erika terlihat berusaha mengajak Ammar bicara, tetapi Ammar terus berjalan tanpa memperdulikan Erika.
D. Ruang rawat inap - Tampak Widya menyelimuti Arya yang tertidur pulas di sofa. Widya memperhatikan wajah Arya. Widya ikut duduk di sebelah Arya sambil menghapus air mata yang menetes di pipi.
CUT TO