ACT.2
2.7
#89.BEGIN MONTAGE — VARIOUS LOCATIONS
CAST : Ammar, Luna, Aleta, Arya (Ayah Luna), Widya (Ibu Ammar), beberapa figuran
A. Ruang makan minggu pagi - Tampak Arya, Widya, Ammar, Luna sarapan pagi. Luna menyantap sarapan dengan santai. Sementara Ammar terus mencuri pandang ke arah Luna.
B. Depan kamar - Tampak Luna menginjakkan kaki di lantai atas. Begitu Luna ingin masuk ke kamar, ia berpapasan dengan Ammar yang hendak keluar kamar. Mereka sempat beradu pandang sebentar, lalu Luna bergegas masuk ke kamar.
C. Mobil Ammar - Tampak Luna dan Ammar memakai seragam putih abu-abu. Mereka saling diam. Luna memasang earphone di telinga, sementara Ammar fokus menyetir.
D. Kantin sekolah - Beberapa murid tampak memenuhi kantin. Luna dan Aleta sedang duduk mengobrol di meja tengah. Tiba-tiba Ammar bergabung dan duduk di depan Aleta. Luna menoleh sebentar ke arah Ammar, kemudian Luna memainkan ponsel. Aleta mengajak Ammar mengobrol.
END MONTAGE
CUT TO
#90.EXT.LAPANGAN SEKOLAH — SIANG
ESTABLISH : Tampak rintik hujan membasahi lapangan sekolah. Tampak tetesan air hujan jatuh dari genting di depan koridor.
CUT TO
#91.INT.RUANG KELAS X2 — SIANG
CAST : Luna, Aleta, beberapa figuran
Tampak speaker dari dekat. Bunyi bel masuk berbunyi nyaring. Beberapa murid perempuan yang berkumpul di pojokan, bisik-bisik sambil memperhatikan Luna. Luna menoleh ke arah mereka sebentar, kemudian merapikan buku-buku di atas mejanya. Sebagian murid terlihat kembali ke tempat duduk masing-masing. Aleta berlarian masuk ke dalam kelas menghampiri Luna.
Murid laki-laki itu berdiri, kemudian duduk di kursi Aleta di barisan ketiga dari belakang.
(Agak kesal)
Luna melotot melihat foto dirinya bersama Ammar berciuman di pesta Erika. Seketika Luna berdiri.
(Menahan Luna)
(Kesal)
Luna kembali duduk di kursi. Raut wajahnya terlihat kesal.
(Ragu)
(Menyela)
Tidak lama, ada guru yang masuk ke dalam kelas.
(Melihat ke arah Luna dan Aleta)
(Mengangguk)
Aleta segera bertukar posisi dengan murid laki-laki yang sebelumnya duduk di samping Luna. Semua mata tertuju pada Luna.
CUT TO
#92.RUANG KELAS XII IPA 1 — SORE
CAST : Ammar, figuran guru dan beberapa murid
Tampak guru keluar dari dalam kelas. Ammar merapikan buku-buku di atas meja, kemudian memasukkannya ke dalam tas. Ammar beranjak dari kursi menuju pintu keluar. Tampak beberapa murid laki-laki berkumpul di meja sebelah pintu keluar. Mereka saling memperlihatkan ponselnya. Ammar terlihat penasaran karena mereka tertawa-tawa sambil melihat ke arah Ammar.
(Berhenti di depan meja samping pintu)
Coba liat.
Ammar melotot melihat foto dirinya dan Luna berciuman.
(Cengengesan)
(Marah)
Murid laki-laki itu bungkam. Ammar terlihat emosi saat mengembalikan ponsel ke tangan murid laki-laki itu. Ammar segera keluar dari dalam kelas.
CUT TO
#93.EXT.KORIDOR SEKOLAH — SORE
CAST : Ammar, figuran siswa
Tampak Ammar berjalan di koridor memakai tas punggung di salah satu bahu. Ammar terlihat panik. Ammar hendak menjemput Luna di kelasnya. Rintik hujan belum juga berhenti. Di tengah jalan ada murid laki-laki menegur Ammar. Ammar berhenti berjalan.
Ammar berlari memutar arah menuju halaman belakang sekolah.
CUT TO
#94.EXT.HALAMAN BELAKANG SEKOLAH — SORE
CAST : Ammar, Virgo, dua murid laki-laki
Tampak Ammar tiba di halaman belakang sekolah. Ammar melihat sekeliling. Tidak ada satu pun orang di sana. Rintik hujan mulai membasahi seragam Ammar.
(Muncul bersama dua orang murid laki-laki)
Ammar menoleh ke arah Virgo. Raut wajahnya terlihat kesal.
(Mendekati Virgo)
Virgo dan kedua temannya cengengesan.
CUT TO
#95.EXT.KORIDOR SEKOLAH — SORE
CAST : Luna, Aleta, beberapa figuran
Tampak Luna dan Aleta jalan berdampingan di koridor. Aleta terlihat buru-buru.
Aleta membulatkan jari tanda oke. Aleta berjalan cepat meninggalkan Luna. Luna berjalan sendirian di koridor hendak menuju parkiran.
INSERT : Tampak satu orang murid laki-laki berlari mendahului Luna, kemudian menghampiri dua murid laki-laki yang berjalan di depan Luna. Mereka berjalan beriringan.
Luna berhenti melangkah ketika mendengar pembicaraan siswa di depannya. Luna bergegas memutar arah menuju halaman belakang sekolah.
CUT BACK TO
#96.EXT.HALAMAN BELAKANG SEKOLAH — SORE
CAST : Ammar, Luna, Virgo, Dua figuran siswa laki-laki
Tampak Ammar dan Virgo saling berhadapan. Kedua teman Virgo berdiri di belakangnya. Rintik hujan mulai membasahi seragam mereka.
(Kesal)
(Cengengesan)
Ammar mengepal tinju ke wajah Virgo, tetapi Virgo berhasil menahan. Dua orang di belakang Virgo langsung memegang tangan Ammar agar ia tidak bisa bergerak.
Virgo meninju keras wajah Ammar.
Virgo kembali meninju perut dan wajah Ammar berkali-kali. Ammar tidak berkutik karena tubuhnya ditahan oleh dua orang teman Virgo. Seragam Ammar lusuh karena air hujan dan noda darah.
Ammar tidak menjawab. Ia malah cengengesan. Virgo terlihat kesal. Saat Virgo ingin meninju Ammar, tiba-tiba Luna muncul.
(Teriak)
Kepalan tangan Virgo berhenti di depan wajah Ammar. Kedua teman Virgo segera melepaskan Ammar.
(Menghampiri Virgo, marah)
(Nada tinggi)
(Cengar-cengir)
Luna yang sudah basah karena rintik hujan menghampiri Ammar yang sudah babak belur sempoyongan.
Raut wajah Virgo terlihat kesal.
(Bicara keras)
Mendadak Luna berbalik arah menghampiri Virgo. Tamparan keras mendarat di pipi Virgo.
Luna pergi meninggalkan Virgo dan teman-temannya bersama Ammar. Wajah Virgo terlihat marah dan kesal.
CUT TO
#97.EXT.PARKIRAN SEKOLAH — SORE
CAST : Ammar, Luna, beberapa figuran
Tampak Luna berjalan lebih dulu ke parkiran, sementara Ammar jalan tertatih-tatih di belakang Luna. Rintik hujan masih belum reda juga. Beberapa murid yang berteduh di pinggir parkiran memperhatikan Ammar yang babak belur. Luna berbalik menghampiri Ammar.
(Ketus)
Ammar berhenti melangkah. Ia menatap Luna ragu.
Ammar melihat sekeliling. Tampak beberapa orang memperhatikan dirinya. Ammar membuka tas, lalu memberikan kunci mobil kepada Luna. Luna segera mengambil kunci mobil dari tangan Ammar.
CUT TO
#98.INT.MOBIL AMMAR — SORE
CAST : Luna, Ammar
Tampak Luna duduk di kursi kemudi. Pintu depan samping kemudi terbuka. Ammar masuk ke dalam mobil pelan-pelan sambil memegang perut.
(Ketus)
(Menoleh ke arah Luna)
Luna tidak menjawab. Luna sibuk bersiap-siap memasang sabuk pengaman. Ammar mengalihkan pembicaraan.
(Melihat kaca depan mobil)
Ammar memasang sabuk pengaman. Tampak dari kejauhan mobil mereka melaju dari parkiran.
CUT TO