A Kaluna
10. ACT.2 (2.6)

ACT.2

2.6

#85.INT.BAR AND LOUNGE HOTEL — MALAM

CAST : Ammar, Luna, Virgo, Erika, beberapa figuran


BACKSOUND : LIVE MUSIC PARTY

BEGIN MONTAGE :

- Tampak langit-langit ruangan yang tinggi dengan lampu biru dan ungu menggantung disertai pilar.

- Tampak beberapa orang duduk berdiri di depan meja bar dengan satu bartender sedang menyiapkan minuman.

- Tampak beberapa orang duduk di sofa sedang bersenda gurau.

END MONTAGE


Tampak Luna memakai mini dress berwarna navy dan boots pendek berwarna senada dan Ammar memakai setelan blazer non formal berdiri di depan pintu masuk. Luna celingak-celinguk mencari Virgo.

AMMAR
Ingat, Luna. Ayah cuma kasih kita waktu sampai jam sebelas malam.


LUNA

(Menjawab tanpa melihat Ammar)

Gak usah diingetin lagi. Aku belum pikun.


Ammar Menghembuskan napas singkat. Tiba-tiba Erika yang memakai mini dress two pieces dan heels menghampiri Ammar dan Luna.

ERIKA

(Berdiri di depan Ammar)

Kamu, kok, terlambat, sih, Mar. Acaranya udah mulai, loh. Aku udah nunggu kamu dari tadi.


AMMAR
Maaf, ya, Ka. Happy birthday.


Erika tidak memperdulikan Luna yang berdiri di samping Ammar.

ERIKA

(Mencium pipi Ammar)

Thanks, ya, Mar, udah datang.


Ammar terlihat kikuk dengan perlakuan Erika. Ammar melihat Luna celingak celinguk seperti tidak peduli.

ERIKA (CONT'D)

(Menggandeng tangan Ammar)

Yuk, gabung sama yang lain.


Dengan pasrah, Ammar mengikuti langkah Erika.

CUT TO


#86.INT.BAR AND LOUNGE HOTEL — MALAM

CAST : Luna, Virgo, beberapa figuran


Tampak Luna berdiri di depan meja bar sedang mengutak-atik ponsel sambil sesekali melihat kanan kiri. Dua orang perempuan yang berdiri tidak jauh dari Luna terlihat bisik-bisik. Luna berusaha tidak memperdulikan mereka. Tiba-tiba Virgo datang merangkul Luna dari belakang.

VIRGO
Hai, Lun.

(Melihat penampilan Luna)

Lo cantik banget malam ini.


Dua orang perempuan yang bisik-bisik di samping Luna pergi begitu Virgo datang.

LUNA

(Pelan-pelan melepas rangkulan Virgo)

Kamu dari mana aja, Kak?


VIRGO
Maaf, ya, udah bikin lo nunggu. Gue abis dari toilet.


LUNA
Kamu kenapa gak bilang kalau acaranya kaya gini? Memangnya orang tua Erika gak masalah?


VIRGO
Orang tua Erika lagi gak di Indo. Tenang aja lagi, Lun. Hotel ini punya orang tuanya Erika. Jadi gak akan ada masalah.


Luna terlihat risih dengan suasana di sekitar.

VIRGO (CONT'D)
Lo mau minum?


LUNA
Enggak, Kak. Nanti aja.


CUT TO


#87.INT.BAR AND LOUNGE HOTEL — MALAM

CAST : Luna, Ammar, Erika, Virgo, beberapa figuran


Tampak empat bangku sofa saling berhadapan. Ammar duduk bersebelahan dengan Erika. Di sofa depannya duduk dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Di sofa sebelah kanan samping Erika, duduk satu orang laki-laki dan perempuan.

ERIKA
Sayang banget kamu gak datang di awal acara. Padahal aku udah siapin first cake buat kamu.


AMMAR
Malam ini jalanan macet banget. Sorry, ya, Erika.


Erika memperhatikan Ammar yang sedari tadi terus memandang ke meja bar. Wajahnya terlihat sinis.

INSERT : Tampak Luna dan Virgo asik mengobrol di depan meja bar.


FIGURAN PEREMPUAN 1
Acara lo gini-gini doang, Ka. Gak seru banget, sih.


FIGURAN LAKI-LAKI 1
Iya, benar. Gak ada yang menantang gitu.


ERIKA
Ok. Ok. Kalian mau apa? Ada yang punya ide?


FIGURAN LAKI-LAKI 2
Ini ada botol kosong. Kita main truth or dare aja.


Erika senyum-senyum.

ERIKA
Ok. Kamu ikutan main juga, ya, Mar.


Ammar mengangguk. Tiba-tiba Erika memanggil Virgo untuk bergabung.

ERIKA

(Berdiri sambil teriak)

Virgo. Sini.


INSERT : Tampak Virgo mengajak Luna berjalan menghampiri mereka yang duduk di bangku sofa.

Tampak Luna dan Virgo duduk di sofa sebelah kiri yang masih kosong di samping Ammar. Ammar terlihat gelisah melihat Luna bergabung.

ERIKA

(Menyindir)

Kita mau main permainan. Tapi permainan ini cuma buat orang yang punya nyali aja.


VIRGO
Ok. Siap takut! Gue ikut.


ERIKA

Kita main truth or dare, tapi gue cuma mau ada tantangan. Salah satu dari kita kasih tantangan buat orang yang kena.
(Jeda)
Kalau orang itu gak berani terima tantangan, dia harus minum satu gelas. Kalau dia berhasil, si pemberi tantangan yang akan minum.


AMMAR

(Menyahut)

Luna gak ikut main, karena dia gak minum alkohol.


FIGURAN PEREMPUAN 2
Gak seru, dong, ya. Gue pikir yang duduk di sini bakal ikutan main semua.


Luna dan Ammar saling berpandangan. Virgo memperhatikan Luna.

LUNA

(Menyahut dengan wajah datar)

Aku ikut main.


Semua orang yang duduk di sofa bersorak.

ERIKA

(Meletakkan botol di tengah meja)

Ok. Let's start the game.


Botol berputar pertanda permainan di mulai.


BACKSOUND : MUSIK PARTY

BEGIN MONTAGE :

- Tampak botol berhenti dan mengarah kepada laki-laki yang duduk di sofa kanan di samping Erika. Perempuan di sebelahnya memberi tantangan.

- Tampak laki-laki di samping Erika berdiri membuka kaos di tubuhnya. Ia bergoyang dengan bertelanjang dada. Perempuan di sebelahnya mengangkat gelas kemudian menenggak segelas minuman sampai habis.

- Tampak botol kembali berputar kemudian berhenti dan mengarah ke perempuan yang duduk di sofa depan Ammar. Virgo menunjuk tangan untuk memberi tantangan.

- Tampak perempuan di depan Ammar mengambil tisu basah di dalam tas, kemudian menghapus semua make up di wajahnya. Semua orang bersorak, kecuali Ammar dan Luna yang sedari tadi hanya diam. Erika memberikan segelas minuman kepada Virgo. Virgo segera menenggak minuman tanpa sisa.

END MONTAGE


VIRGO
Kita mulai lagi, ya.


Virgo kembali memutar botol. Kali ini botol berhenti dan mengarah kepada Luna. Semua orang bersorak.

FIGURAN LAKI-LAKI 3

(Cengengesan)

Wow. Bakalan seru, nih.


ERIKA
Ok. Tenang, tenang.
Sekarang gue yang kasih tantangan.


Luna menatap Erika sinis, sementara Ammar terlihat gusar.

ERIKA
(Melihat ke arah Luna)
Cium Ammar.
(Jeda)
Di bibir.


Mendadak semua orang yang bermain diam karena terkejut. Luna mendadak berdiri, kemudian menatap Erika kesal.

AMMAR
Kamu jangan bercanda, Erika. Masih banyak tantangan lain.


ERIKA

(Sinis)

Kenapa, Mar? Kalian juga cuma saudara tiri, kan? Jadi gak ada masalah.


Semua semakin terkejut mendengar pernyataan Erika. Luna yang masih berdiri, beralih memandang Ammar.

AMMAR

(Ikut berdiri di hadapan Luna)

Lun, kamu gak perlu ngelakuin ini. Biar aku yang minum bagian kamu.


ERIKA

(Memanas-manasi)

Kenapa, Luna? Lo takut?
Ayo, lakuin tantangan gue.


Luna belum menanggapi. Ia kembali beradu pandang dengan Erika yang tersenyum sinis. Virgo duduk menunduk di tempat.

AMMAR
Luna. Dengerin aku, Lun.
Kamu gak perlu lakuin tantangan Erika.


Semua orang mulai bersorak memanas-manasi Luna. Tiba-tiba Luna menarik blazer Ammar, kemudian menjatuhkan ciuman yang diminta. Luna dan Ammar saling berpandangan dari dekat. Ammar berhasil lebih dulu menutup bibirnya dengan punggung tangan, sehingga Luna hanya mencium bagian telapak tangan Ammar.

Erika melolot melihat Luna berani menerima tantangan. Semua orang di sofa memperhatikan mereka, termasuk Virgo yang menatap dengan wajah kesal. Luna segera menarik tubuhnya.

LUNA

(Bicara menatap Erika)

Sorry, gue masih punya nyali buat lakuin tantangan lo.

(Mengambil gelas dari atas meja)

Sekarang ini bagian lo.


Luna menyiram wajah Erika dengan segelas minuman. Semua orang melongo. Luna menaruh gelas kembali, kemudian pergi dari hadapan mereka. Raut wajah Erika berubah kesal dan marah.

CUT TO


#88.EXT.DEPAN HOTEL — MALAM

CAST : Ammar, Luna


Tampak Luna berjalan cepat di depan lobby hotel. Ammar mempercepat langkah mengejar Luna.

AMMAR

(Mengejar langkah Luna)

Luna, tunggu. Kamu harus pulang sama aku.


LUNA
(Masih melangkah)
Aku bisa pulang sendiri.


AMMAR
Luna, kamu ingat, kan, perjanjiannya.


Tiba-tiba Luna berhenti melangkah. Ammar segera menghampiri Luna.

AMMAR

(Berdiri di depan Luna)

Seharusnya kamu gak perlu ngelakuin itu.


LUNA

(Kesal)

Bagian mana yang kamu maksud? Bagian aku siram Erika atau aku cium kamu?


AMMAR
Kamu gak perlu lakuin keduanya, Lun.


LUNA
Kamu pikir aku mau lakuin itu? Aku gak punya pilihan, Mar. Kamu gak ngerti rasanya ada di posisi aku!


AMMAR
Mereka cuma tahu senang-senang aja, Luna. Mereka sengaja bikin kamu terpojok.


LUNA
Justru itu. Aku gak suka mereka rendahin harga diri aku. Aku bukan anak kecil yang bisa diremehin gitu aja.


Ammar terdiam. Raut wajahnya terlihat kesal.

AMMAR
Harusnya dari awal aku tolak permintaan kamu buat izin sama Ayah.


LUNA

(Kesal)

Kamu memang gak bisa ngerti perasaan aku, ya, Mar. Kamu cuma mementingkan diri kamu sendiri. Aku kira kamu bisa diajak kompromi.


Luna lanjut melangkah melewati Ammar, tetapi Ammar menahan.

AMMAR
Lun, dengar aku dulu. Aku bersikap begini karena Aku peduli sama kamu. Aku sayang sama kamu.


LUNA

(Menatap Ammar)

Kalau memang kamu peduli sama aku. Anggap kejadian tadi gak pernah ada. Jangan ada pembahasan apa-apa tentang malam ini.
Sekarang antar aku pulang atau aku naik taksi sendirian.


Luna lanjut berjalan. Ammar terlihat kesal, tetapi ia tidak punya pilihan. Ammar segera mengejar langkah Luna.


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar