ACT.2
2.3
#62.INT.RUANG MAKAN — PAGI
CAST : Ammar, Luna, Widya (Ibu Ammar)
Tampak Widya sedang menyiapkan bekal sarapan di atas meja makan. Ammar muncul sudah memakai seragam putih abu-abu dan tas punggung.
(Melihat Ammar berjalan menghampiri)
(Berdiri di samping Widya)
(Mengelak)
(Berusaha meyakinkan)
(Tersenyum)
Ammar senyum-senyum tidak membantah.
(Melirik bekal makan)
INSERT : Terlihat Luna berjalan buru-buru melewati ruang makan. Ia sudah memakai seragam putih abu-abu lengkap dengan tas selempang di bahu.
Widya bergegas menyusul Luna dengan membawa bekal makan yang sudah disiapkan. Ammar masih berdiri di samping meja makan karena tidak melihat Luna lewat.
(Menghalangi jalan Luna)
(Berhenti, bicara ketus)
Terlihat Ammar berjalan cepat menghampiri Luna dan Widya.
(Menyerahkan bekal makanan)
Luna menampik bekal makanan dari hadapannya. Hampir saja bekal itu jatuh dari tangan Widya. Ammar terkejut melihat kelakuan Luna pada ibunya.
(Nada tinggi)
Luna bergegas meninggalkan Ammar dan Widya. Raut wajah Widya terlihat sedih.
CUT TO
#63.EXT.DEPAN GERBANG RUMAH — PAGI
CAST : Luna, Ammar
Tampak halaman rumah dari kejauhan. Satu mobil terparkir di dalam halaman. Ammar terlihat lari mengejar Luna yang sudah keluar dari gerbang.
(Menarik tangan Luna)
Luna berhenti secara paksa. Ia berbalik berhadapan dengan Ammar.
(Nada agak tinggi)
(Marah)
(Emosi meluap-luap)
Luna melempar tatapan penuh kebencian sebelum ia pergi meninggalkan Ammar.
CUT TO
#64.BEGIN MONTAGE — VARIOUS LOCATIONS
CAST : Luna, Aleta, Ammar, beberapa figuran.
BACKSOUND : Musik.
A. Lapangan sekolah - Tampak bola basket melayang di udara. Semua murid di lapangan memakai seragam olahraga. Ammar dan salah satu murid di tengah lapangan menunggu bola terjatuh. Bola berhasil ditangkap musuh di depannya. Saat Ammar ingin merebut bola, lawannya segera mengoper. Pelatih dari pinggir lapangan terlihat marah-marah. Ammar terlihat tidak fokus pada pertandingan.
B. Ruang kelas X2 - Tampak guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Luna duduk bersebelahan dengan murid laki-laki. Luna sibuk menggambar di mejanya. Aleta terus memperhatikan Luna dengan wajah khawatir.
C. Lapangan sekolah - Tampak pelatih meniup peluit. Ia memberi perintah untuk pergantian pemain. Ammar berlari keluar lapangan. Ammar mengambil botol minum di pinggir lapangan untuk membasuh wajahnya. Ia mengacak-ngacak rambut dengan wajah kesal.
D. Ruang kelas X2 - Tampak speaker dari dekat. Guru meninggalkan ruang kelas setelah bel istirahat berbunyi. Beberapa murid ikut keluar. Luna memasang earphone di telinga, kemudian beranjak dari kursinya. Aleta yang juga duduk bersebelahan dengan murid laki-laki mengurungkan niat untuk mengejar Luna. Wajahnya terlihat kusut.
END MONTAGE
CUT TO
#65.EXT.RUANG KELAS XII IPA 1 — SIANG
CAST : Ammar, beberapa figuran
Tampak Ammar sedang duduk bersandar di kursi sambil melihat ponsel. Ia sudah berganti seragam putih abu-abu. Tiba-tiba salah satu murid berteriak di depan pintu kelas.
Beberapa siswa yang ada di dalam kelas kalang-kabut. Ada yang buru-buru membawa tas keluar kelas. Ada yang masih membereskan buku di meja. Ammar terlihat kebingungan.
(Beranjak dari kursi menghampiri siswi yang baru masuk)
Ammar segera berlari keluar dari ruang kelas.
CUT TO
#66.EXT.KORIDOR SEKOLAH — SIANG
CAST : Ammar, beberapa figuran
Tampak Ammar berlari di koridor menuju ruang kelas Luna. Sesekali ia bertabrakan dengan beberapa murid yang lalu lalang di koridor.
CUT TO
#67.INT.RUANG KELAS X2 — SIANG
CAST : Ammar, beberapa figuran
Tampak Ammar masuk ke dalam kelas Luna. Ia celingak-celinguk mencari Luna.
(Menegur siswa yang hendak keluar kelas)
Siswa itu menggeleng. Ammar terlihat kebingungan.
CUT TO
#68.EXT.LAPANGAN SEKOLAH — SIANG
CAST : Ammar, Aleta, beberapa figuran
Terdengar suara pengumuman dari lapangan sekolah agar siswa siswi tetap tenang. Tampak Ammar masuk ke dalam kerumunan. Ia masih mencari keberadaan Luna. Tiba-tiba Aleta teriak memanggil.
Ammar menemukan Aleta, kemudian menghampiri.
(Panik)
(Panik)
(Menyahut)
Ammar tidak jadi pergi. Raut wajahnya terlihat khawatir. Tiba-tiba siswi yang berdiri di belakang Aleta menyahut.
(Kaget)
(Panik bicara pada Ammar)
Ammar berlari meninggalkan kerumunan. Wajah Aleta tampak cemas.
CUT TO
#69.EXT.KORIDOR SEKOLAH — SIANG
CAST : Ammar, beberapa figuran
Tampak Ammar berlari di koridor menuju perpustakaan. Ammar berhenti ketika melihat beberapa guru berdiri di koridor.
(Menghalangi Ammar)
(Panik)
Ammar terlihat gelisah. Tanpa berpikir panjang, Ammar menerobos para guru yang menjaga. Para guru semakin panik melihat Ammar nekat berlari menuju perpustakaan.
CUT TO
#70.INT.PERPUSTAKAAN — SIANG
CAST : Ammar, Luna
Tampak Ammar masuk ke dalam perpustakaan. Terlihat asap bergerumul memenuhi ruangan. Ammar melihat api membakar sisi kiri perpustakaan yang berdekatan dengan laboraturium.
(Teriak sambil menelusuri ruangan)
Pandangan Ammar terbatas karena tertutup asap tebal. Ruang perpustakaan tampak luas. Ia berlari ke sisi kanan sambil memanggil Luna berkali-kali. Begitu melewati tiang tembok di ujung ruangan, ia melihat Luna terbaring miring di sebelah rak buku.
(Berlari menghampiri)
Luna terlihat lemas dengan earphone masih menempel di telinga dan satu buku terbuka di sampingnya.
(Membangunkan Luna)
(Berbicara terbata-bata dengan mata terpejam)
Ammar mulai merasakan sesak akibat asap di dalam ruangan. Dengan sigap Ammar mengangkat Luna ala bridal style. Ammar berhati-hati mencari jalan aman untuk keluar.
CUT TO