A Kaluna
4. ACT.1 (1.4)

ACT.1

1.4

#34.EXT.KANTIN SEKOLAH — SIANG

CAST : Luna, Aleta, Virgo, beberapa Figuran siswa-siswi


Tampak Luna dan Aleta memakai seragam putih abu-abu sedang mengambil pesanan jus. Mereka jalan berdampingan menuju meja kosong di depannya.

ALETA
Lun, kapan-kapan kita hangout bareng lagi, ya, sama Ammar.


LUNA

(Berhenti melangkah, menengok ke arah Aleta)

Kemaren itu yang pertama dan terakhir, titik.
(Duduk di bangku panjang, lalu meletakkan jus di atas meja)


ALETA

(Masih berdiri dengan wajah kecewa)

O.o.w
Padahal kemaren itu seru banget, loh.
(Duduk di sebelah Luna)
Ya, walaupun awalnya agak canggung.


LUNA

(Sinis, tanpa memandang Aleta)

Iya, lo asik sendiri sampai gak ingat tujuan utama gue ngajak ketemu.
(Menyeruput jus)


ALETA

(Cengengesan)

Gimana ya, gue gak bisa kontrol diri, Lun.
Rasanya gak mau pulang malah.


Luna terlihat acuh pada Aleta yang cengar-cengir.

ALETA (CONT'D)
Oh, iya, Lun. Lo belum cerita sama gue gimana nasib lo pas sampai rumah.
Ayah lo ngamuk gak? Atau malah biasa aja karna tau lo pergi sama Ammar?


LUNA
Semalam gak ada drama apa-apa. Ayah baru pulang setelah gue sampai di rumah.


ALETA

(Menghembuskan napas singkat)

Bagus, deh, kalau begitu.


LUNA

(Menyahut tidak terima)

Bagus apanya!
Gue malah berharap Ayah udah datang. Gue mau liat reaksi Ayah saat tau gue keluar rumah bareng anak kesayangannya.


ALETA
O.o.w. Luna, Luna.
Lo suka banget, sih, cari masalah sama Ayah lo.


Luna hanya mengangkat bahu tanpa menjawab. Ia lanjut menyeruput jus. Tiba-tiba Virgo menghampiri meja mereka dan duduk di bangku depan Luna.

VIRGO

(Senyum menyapa)

Hai, Luna. Lo masih ingat gue, kan?


Luna terkejut. Begitupun dengan Aleta. Aleta menyenggol lengan Luna sebagai tanda untuk menanggapi karena Luna hanya diam menatap Virgo.

VIRGO (CONT'D)

(Senyum-senyum)

Ah, gue lupa.

Kenalin, gue Virgo.

(Mengulurkan tangan kepada Luna)


Luna sebentar menatap, kemudian menjabat tangan Virgo. Virgo menunjuk ke arah Aleta sambil mengangkat alis.

ALETA

(Tersenyum memperkenalkan diri)

Aku Aleta.


VIRGO
Gue boleh, kan, duduk di sini? Gue gak ganggu kalian, kan?


ALETA

(Menyahut)

Boleh, kok, Kak, boleh.
Kita gak merasa terganggu, kok.

Iya, kan, Lun?

(Menyenggol-nyenggol lengan Luna)


LUNA

(Menjawab singkat)

Iya, boleh.


VIRGO
Sorry, atas kejadian kemarin.
Jujur gue kepikiran banget. Lo bener gak apa-apa, kan?


LUNA
Aku gak apa-apa, Kak.
Cuma agak kaget aja.


ALETA

(Kebingungan)

Kalau boleh tau, memang ada kejadian apa, ya?


VIRGO
Kemarin gue gak sengaja hampir nabrak, Luna.


ALETA

(Menyahut)

O.o.w pantesaaan ...


VIRGO

(Bingung)

Pantesan kenapa, Ta?


Luna menyenggol lengan Aleta. Mereka saling berpandangan. Luna melotot kepada Aleta.

ALETA (CONT'D)

(Agak gelagapan)

Pantesan Luna keliatan kaya masih, syok, gituh.


Luna menunduk sambil menyeruput jus-nya lagi. Aleta pun langsung menyeruput jus juga.

INSERT : Tampak Ammar dan Erika baru saja tiba ke kantin. Tidak sengaja Ammar dan Luna bertatapan. Erika segera menggandeng lengan Ammar untuk duduk di bangku kosong tidak jauh dari Luna.

Virgo menengok ke arah pandangan Luna. Ia memperhatikan Ammar dan Erika yang sudah duduk berhadapan di bangkunya.

CUT TO


#35.EXT.KANTIN SEKOLAH — SIANG

CAST : Ammar, Erika, beberapa Figuran siswa-siswi


Ammar bersama Erika duduk berhadapan di bangku. Sedari tadi Ammar terus menengok ke arah Luna yang sedang mengobrol. Wajahnya terlihat cemas.


ERIKA (O.S)
Kamu mau makan apa, Mar?


Ammar masih menengok ke arah Luna tanpa menjawab.

ERIKA (CONT'D)

(Memanggil agak keras)

Mar, Ammar.


AMMAR

(Gelagapan mendengar suara Erika)

Hah? Apa, Ka, apa?


ERIKA

(Ketus)

Kamu ngeliatin apa, sih? Aku tanya malah gak di jawab.


AMMAR
Maaf, maaf.
Tadi kamu tanya apa?


ERIKA

(Melemah lagi)

Kamu mau makan apa? Biar aku pesenin.


AMMAR
Aku samain aja sama kamu.


ERIKA
Ok. Aku pesan dulu ya.
(Pergi memesan)


CUT BACK TO


#36.EXT.KANTIN SEKOLAH — SIANG

CAST : Luna, Aleta, Virgo, beberapa Figuran siswa-siswi


Luna terlihat tidak nyaman. Ia terus-terusan menengok ke arah Aleta.

VIRGO (CONT'D)
Oh, ya. Gimana kalau gue traktir lo makan di luar, Lun.
Anggap aja sebagai permintaan maaf karna lo hampir celaka gara-gara gue.


LUNA
Em, kayanya aku ....


ALETA

(Menyela pembicaraan Luna)

Ide bagus, tuh.
Luna, mau, Kak.
Dia banyak waktu kosong, kok.


Luna melolot ke arah Aleta. Aleta mengedipkan mata tanda menyetujui.

VIRGO
Gimana, Lun? Lo mau, kan?


Luna terlihat bingung. Ia hanya menatap Virgo tanpa menjawab.

VIRGO
(Mengangkat alis)
Gimana? Kalau memang lo gak mau, gue gak maksa, sih.


LUNA

(Menyahut)

Iya, Aku mau.


VIRGO

(Senyum-senyum)

Ok.
Gue minta nomor lo, ya. Supaya bisa lebih gampang komunikasi.


Luna mengeluarkan ponsel. Aleta terlihat cengengesan.

CUT BACK TO


#37.EXT.KANTIN SEKOLAH — SIANG

CAST : Ammar, Erika, beberapa Figuran siswa-siswi


Ammar memperhatikan Luna dan Virgo yang sedang bertukar ponsel. Wajahnya semakin terlihat cemas.

ERIKA (O.S)
Masih mantau adik kamu sama Virgo, juga?


Ammar kembali meluruskan duduknya ke arah Erika yang baru saja duduk lagi di hadapannya.

ERIKA (CONT'D)

(Agak sinis)

Adik kamu udah gede kali, Mar. Gak perlu kamu jagain segitunya.


AMMAR

(Gusar)

Ya, aku curiga aja. Kenapa tiba-tiba Virgo deketin Luna.


ERIKA
Mungkin Virgo suka sama Luna.


Ammar dan Erika saling berpandangan.

ERIKA
Gak apa-apa juga, kan, kalau dia suka sama Luna?
Adik kamu juga gak punya pacar.


AMMAR
(Ragu-ragu)
Ya, gak apa-apa.


ERIKA
Udah, ah, daripada kita ngomongin mereka yang gak jelas, mending kita bahas rencana party aku minggu depan.


Ammar mengangguk pasrah.

CUT TO


#38.INT.MOBIL AMMAR — SORE

CAST : Ammar, Luna


Tampak mobil melaju perlahan di tengah kemacetan. Ammar yang masih memakai seragam putih abu-abu terlihat gusar di kursi kemudi. Sementara Luna yang juga memakai seragam duduk bersandar dengan tenang di kursi sebelah Ammar.

LUNA

(Bicara tanpa menoleh)

Jadi, mobil ini udah resmi milik kamu?


AMMAR
Ayah cuma pinjamin aku untuk sementara.


LUNA

(Sinis)

Ayah memang selalu percaya seratus persen sama kamu.


Ammar memilih diam agar tidak terjadi perselisihan. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan.

AMMAR

(Menoleh ke arah Luna)

Sekarang kamu lagi dekat sama Virgo?


LUNA

(Ketus)

Bukan urusan kamu!


AMMAR

(Bicara tenang)

Sebagai teman yang baik, aku cuma mau mengingatkan.
Kamu harus hati-hati sama Virgo.


LUNA

(Menyahut sambil menoleh pada Ammar)

Kenapa? Kamu mau bilang kalau Virgo bukan cowok baik-baik?


AMMAR
Kurang lebih seperti itu.


LUNA

(Tersenyum sinis)

Ternyata kamu sama aja kaya Ayah. Selalu menganggap diri kamu paling baik dan benar.


AMMAR

(Menoleh ke arah Luna)

Aku lebih lama kenal Virgo daripada kamu, Lun.
Jadi aku gak akan sembarangan menilai orang.


LUNA

(Melihat lurus ke depan)

Tenang aja.
Aku bisa jaga diri sendiri tanpa bantuan kamu.


Ammar memperhatikan wajah Luna yang terlihat datar.

CUT TO


#39.INT.KAMAR LUNA — MALAM

CAST : Luna


Tampak Luna sedang menggambar di atas meja belajar. Rambut panjangnya di kuncir tinggi. Beberapa gambar abstrak menggunakan pensil berserakan di atas meja. Tak lama ponselnya berbunyi. Panggilan masuk dari Virgo tampak di layar.

LUNA

(Mengambil ponsel untuk mengangkat panggilan)

Halo.


VIRGO (V.O)

Hai, Lun, belum tidur?


LUNA
Belum.


VIRGO (V.O)
Oh, ya, besok gue mau ke Kafe teman gue yang baru launching minggu kemarin.
Ikut, yuk? Gue, kan, janji mau traktir lo.


LUNA

(Memutar-mutar pensil di atas meja)

Em, besok, ya? (Agak ragu)


VIRGO (V.O)
Kenapa? Udah ada janji sama yang lain?


LUNA
Enggak.
Aku cuma lagi gak mau pulang malam aja.


VIRGO (V.O)
Besok pulang sekolah, kita langsung jalan aja. Gue janji gak akan sampai malam.
(Jeda)
Gue pastiin lo sampai di rumah sebelum gelap.


LUNA
Em,,, (berpikir)
Ok, deh.
Aku ikut.


VIRGO (V.O)
Nah, gitu, dong.
Ok. Sampai ketemu besok di sekolah.
Bye, Luna.


LUNA

Bye.

(Memutus panggilan)


Luna menghembuskan napas kemudian menempelkan dahinya di atas meja belajar.

CUT TO


#40.INT.RUANG KELAS XII IPA 1 — SIANG

CAST : Ammar, Figuran guru dan beberapa siswa-siswi.

SFX : Suara bel pulang berbunyi.


Tampak Ammar membuka lembar buku di atas meja. Ia duduk di meja nomor dua di barisan kedua dari pintu. Kelas mulai berisik karena mendengar bel pulang berbunyi. Beberapa murid terlihat sudah membereskan buku.

IBU GURU (O.S)

(Suara meja dipukul)

Jangan ribut.
Kita masih lanjutkan pelajaran sampai tiga puluh menit ke depan.


Sebagian murid berwajah lesu. Ammar kembali memperhatikan Guru yang sedang mencatat beberapa soal pelajaran di papan tulis. Pintu kelas terbuka salah satunya.

INSERT : Tampak beberapa murid wara-wiri di koridor membawa tas. Tidak lama Luna dan Virgo jalan berdampingan melewati kelas Ammar.


Ammar tidak sengaja melihat Luna dan Virgo melewati kelasnya. Ammar menegakkan badan dari kursinya untuk mempertegas mereka dari balik jendela kaca.


Setelah mereka tidak lagi terlihat, Ammar mencuri kesempatan mengambil ponsel dari dalam tas. Ia mengetik pesan untuk Luna di bawah kolong meja.

AMMAR

(Pesan Whatsapp untuk Luna)

Aku ada pelajaran tambahan tiga puluh menit. Tunggu aku di kantin.


Agak lama Ammar menunggu jawaban. Muncul pesan masuk di ponsel Ammar.

LUNA

(Balasan dari Luna)

Aku ada urusan. Nanti Aku pulang sendiri.


AMMAR

(Membalas lagi)

Hari ini Ayah pulang cepat. Jangan sampai kamu keduluan sama Ayah.
Hati-hati, Lun.


Tidak ada balasan lagi dari Luna.

CUT TO


#41.EXT.PARKIRAN MOBIL — SIANG

CAST : Luna, Virgo


Tampak Luna dan Virgo jalan menuju mobil di parkiran. Luna berjalan sambil memainkan ponselnya. Virgo memperhatikan Luna.

VIRGO

(Berhenti di depan mobil)

Ada apa, Lun?


LUNA

(Buru-buru mengetik)

Ah, gak ada apa-apa.
Aku cuma lagi balas pesan dari Aleta.


VIRGO
Oh.

(Jalan ke samping mobil membuka pintu)

Udah, yuk. Nanti keburu sore.


LUNA
I-iya.
(Memasukan ponsel ke dalam tas, lalu ikut masuk ke dalam mobil)


CUT TO


#42.INT.KAMAR AMMAR — SORE

CAST : Ammar


Tampak Ammar sedang mondar-mandir di kamar sambil sesekali melihat jam dinding dan melongok ke arah balkon.

Ammar mengambil ponsel di atas meja belajar, kemudian ia duduk di sisi ranjang. Tampak Ammar mengetik pesan untuk Luna, tetapi ia menghapusnya lagi.

AMMAR

(Bicara sendiri)

Luna mana ya? Udah sore begini belum pulang juga.
Sebentar lagi Ayah pasti pulang.
(Gusar)


Ammar kembali mondar-mandir. Tidak lama terdengar suara mobil berhenti di depan rumah. Ammar segera menuju balkon untuk memastikan.

INSERT : Sedan putih berhenti di depan gerbang. Luna yang masih berseragam putih abu-abu keluar dari mobil. Ia melambaikan tangan dari balik kaca mobil yang terbuka kepada Virgo yang duduk di kursi kemudi. Luna masuk ke dalam gerbang begitu mobil sudah melaju.


Ammar terdiam melihat Luna masuk ke dalam. Luna menyadari Ammar berdiri di balkon. Ammar dan Luna saling berpandangan. Ammar hanya tersenyum, sementara Luna lanjut masuk ke dalam rumah dengan wajah datar.

CUT TO


#43.INT.KAMAR LUNA — MALAM

CAST : Luna, Arya (Ayah Luna)


Tampak Luna sedang duduk merapikan buku-buku di atas meja belajar. Jarum pendek di jam dinding mengarah di angka sembilan. Terdengar suara ketukan pintu.

LUNA

(Teriak)

Siapa?


ARYA (AYAH LUNA) (O.S)

(Menjawab)

Ayah.


LUNA
Masuk aja, pintunya gak dikunci.


Pintu terbuka. Arya masuk ke dalam kamar.

ARYA (AYAH LUNA)

(Duduk di sisi depan ranjang)

Kamu baru selesai belajar?


LUNA

(Memasukkan beberapa buku ke dalam tas)

Iya, besok ada ulangan harian.


ARYA (AYAH LUNA)
Ayah minta maaf kalau akhir-akhir ini kurang memperhatikan kamu.


Luna menghentikan aktivitas. Ia terdiam.

ARYA (AYAH LUNA)
Ayah jarang ada waktu untuk keluarga, terutama untuk kamu.


LUNA

(Menunduk)

Aku udah mulai terbiasa sama keadaan ini.


ARYA (AYAH LUNA)
Ayah mengaku terlalu keras pada kamu. Tapi semua yang Ayah lakukan semata-mata untuk kebaikan kamu.
(Jeda)
Ayah sayang sama kamu, Luna.


LUNA

(Berbalik menatap Ayah)

Tapi Ayah lebih sayang Ammar daripada Aku.


ARYA (AYAH LUNA)

(Menekankan)

Ayah sayang kalian berdua. Tidak ada yang lebih besar ataupun kecil. Semua sama rata.
(Jeda)
Ayah menghukum kamu bukan karena Ayah benci. Tapi Ayah mau kamu berubah menjadi lebih baik lagi.


Luna terdiam. Ia mengalihkan pandangan dari Ayah.

LUNA
Aku minta maaf karena belum bisa menjadi seperti apa yang Ayah mau.


ARYA (AYAH LUNA)

(Nada lembut)

Ayah mau hubungan kita baik-baik saja.
Tidak ada lagi pertengkaran.


LUNA

(Kembali menatap Ayah)

Aku juga berharap begitu.


ARYA (AYAH LUNA)
Mulai sekarang, tidak ada lagi rahasia di antara kita.
Kamu bisa berbagi semua cerita sama Ayah.


Luna mengangguk.

ARYA (AYAH LUNA)
Ayah ke sini sekalian mau kasih tau kamu. Minggu ini Ayah mau ajak kalian ke villa kita di Bandung.
Kita sudah lama tidak liburan.


LUNA

(Raut wajah senang)

Aku boleh ajak Aleta, Yah?


ARYA (AYAH LUNA)
Ini acara kumpul keluarga, Luna. Kita pergi berempat saja.


LUNA
Aleta juga keluarga, Yah.
Ayah tau, kan, Aleta cuma sendirian di sini. Papa sama mamanya tinggal Jerman mengurus bisnis.
Dia juga butuh liburan.


Arya terdiam untuk berpikir.

LUNA

(Memelas)

Ayaaaah, boleh, ya.
Orang tua Aleta juga teman baik ayah. Berarti dia juga bagian dari keluarga, kan.


ARYA (AYAH LUNA)

(Menghembuskan napas singkat)

Ok. Aleta boleh ikut.


LUNA

(Kegirangan)

Terima kasih, Ayah.


CUT TO


#44.INT.RUANG KELAS X2 — PAGI

CAST : Luna, Aleta.


Tampak Aleta mengejar Luna yang baru saja masuk ke dalam kelas.

ALETA
(Menyamakan langkah dengan Luna)
Lun, Luna. Memangnya benar gue diajak kalian liburan ke Bandung?


LUNA

(Duduk di kursi)

Tau dari mana lo, kalau kita mau ke Bandung?


ALETA

(Duduk membelakangi kursi di depan Luna)

Tadi gue ketemu Ammar, katanya gue diajak keluarga kalian liburan. Benar, gak, sih, Lun?


LUNA

(Malas)

Iya, benar.


ALETA

(Kegirangan)

O.o.w. Akhirnya gue bisa liburan sama Ammar.


Luna menutup kedua telinga karena tidak ingin mendengar ocehan Aleta.

ALETA

(Teriak Kegirangan)

Bandung. I'm comiiiiing.


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar