INT. STASIUN TV - MALAM HARI
Hari Selasa pukul 19.43
Beberapa kru tv sedang sibuk mondar mandir di sebuah studio. Mereka saling mengecek alatnya masing-masing. Seorang kru menggunakan HT menginfokan sesuatu ke seorang kru lain di seberang sana.
KRU TV
Set ok. 15 menit udah bisa stand by ya. Ganti.
Rantai berada di ruang rias, duduk di depan cermin rias sambil sibuk membaca dan membolak balik kertas script. Script tersebut berjudul TV Show Rantai Utama Negara Ini eps 43.
Makeup artis menyapu pipi Rantai dengan brush khusus blush-on, lalu beralih mencari warna lipstik yang cocok di kotak rias kumpulan liptik-lipstik. Dia memilih satu lalu menunjukkan kepada Rantai tapi Rantai menggeleng. Sang makeup artis pun kembali mencari lipstik dengan warna yang lain.
Pantulan cahaya kristal berasal dari cermin rias mengabur.
EXT. GURUN TIMUR TENGAH - SORE HARI
Flashback 4 tahun lalu
Rantai duduk bersila termenung di atas pasir gurun yang luas. Selendang yang tersampir di punggungnya bergerak-gerak tertiup angin. Dia mengambil botol air mineral di sampingnya lalu membuka tutup botolnya dan meminum airnya. Rantai menutup kembali botol minum tersebut lalu memasukkannya ke dalam tas selempang yang dipakainya. Dia membetulkan rambut depannya yang berantakan tertiup angin lalu menutupinya dengan selendang yang ada di punggungnya tadi, memakainya sebagai hijab.
Sepasang kaki laki-laki berdiri tidak jauh di belakang Rantai.
CAMERAMAN BAYU
Rantai, yuk. Udah dapet izin nih.
Rantai langsung menoleh ke belakang, dia mengangguk lalu berdiri mengikuti langkah kaki sang cameraman yang membawa tas besar berisi kamera.
EXT. LINGKUNGAN RUMAH WARGA TIMUR TENGAH - NEXT DAY
Rantai, Bayu & seorang penerjemah mengitari beberapa rumah warga disana. Mereka menyapa, memberikan paket bantuan, dan mengobrol dengan warga disana. Bayu merekam sekelilingnya mengambil stock gambar.
EXT. LAPANGAN GEDUNG PEMERINTAHAN TIMUR TENGAH - NEXT DAY
Sekumpulan tentara bule berbaris rapi di sisi kanan lapangan. Sang komandan sedang memberikan arahan. Sedangkan beberapa tentara timur tengah yang jumlahnya hanya sedikit berjaga di beberapa pos yang ada di gedung pemerintahan tersebut. Beberapa hanya menonton acara baris berbaris tentara bule, beberapa lagi sedang berbicara dengan beberapa jurnalis dari berbagai negara salah satunya Rantai dan Bayu.
INT. RUMAH WARGA - MALAM HARI
Rantai memasuki kamar tidurnya menggunakan baju piyama. Dia mencoba membersihkan kasur dengan tangannya sendiri sebelum tidur. Tapi belum sempat Rantai merebahkan badannya di kasur terdengar suara ledakan besar di luar rumah yang mengagetkannya. Dia mencoba mencari tahu lewat jendela kecil yang ada di kamarnya. Dia melihat ada banyak tentara bersenjata berlari kesana kemari di luar sana.
Tirai pintu kamarnya terbuka dan Bayu muncul memperingatkannya.
CAMERAMAN BAYU
Kolong tempat tidur! Cepet!
Rantai mengangguk lalu langsung bersembunyi di kolong tempat tidur. Setelah memastikan Rantai melakukan perintahnya Bayu hendak keluar tapi terhenti karena panggilan Rantai.
RANTAI
Mas Bayu. Hati-hati.
Bayu mengangguk dan keluar kamar.
INT. RUANG RIAS STASIUN TV - MALAM HARI
Kembali ke masa sekarang
Hari Selasa pukul 19.52
Pantulan cahaya kristal dari cermin yang tadi mengabur kini kembali fokus.
Rantai berdiri di depan cermin, merapikan setelan baju berwarna kuning pastel yang dipakainya.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka cepat dan Karin muncul dari balik pintu. Rantai meliriknya dari bayangan cermin.
RANTAI
Karin, biasain _ _
KARIN
Kacau, narsum cancel.
Rantai langsung menghadap ke belakang ke arah Karin.
RANTAI
Ketua KPU daerah? Dia janji loh mau ngebuka semua data disini.
KARIN
Gimana dong? 8 menit lagi.
Rantai terdiam, mencoba berpikir sebentar sambil mengetukkan hak sepatu kanannya ke lantai.
RANTAI
Abah masih ada di studio 2?
KARIN
Tadi baru papasan sih. Serius Ran?
RANTAI (cont’d)
We don’t have a choice. Lagian Abah lagi concern juga kok soal ini.
Karin pun setuju. Dia mengangguk dan menutup pintu kembali.