Akun ini terverifikasi oleh Kwikku
Prestasi
Sebuah badge yang diberikan kepada pengguna yang berhasil mencapai target tertentu dari syarat badge tersebut.
Untuk jenis badge terbatas hanya bisa didapatkan pada waktu tertentu
Pelajari lebih lanjut
Kirim Pesan
Apakah kamu akan memblokir pengguna sanff
Laporkan
Timeline
Sambil dengerin lagunya Ari lasso - Cinta Sejati, dulu ketika kuliah lagu itu selalu menemani saya, sambil duduk dibawah pohon cemara, sambil menunggu kesekian kali ketidak pastian cinta, hiks nyesek.
dan terciptalah novel ini
dan terciptalah novel ini
Baca aja yak
Syarif Hidayat telah memperbarui
Novel
Fender, Bukan Playboy Biasa
Syarif Hidayat
kalo cinta jangan bodoh, tetap saja bodoh, karena fender sudah jatuh hati
kalo cinta jangan bodoh
Puisi tentang cinta yang tidak terucap
Syarif Hidayat telah memperbarui
Puisi
Aku dan Gadis Berjilbab itu
Syarif Hidayat
Syarif Hidayat mengomentari karya ini
Novel
Cinta Tanpa Kata
Nita Permata Sari
Kalo cinta jangan bodoh
cinta itu seperti makanan kadang enak kadang juga tidak enak
"Hiiiii lagi ngapain?" sapa Fender SKSD sambil membuka senyum lebar bak caleg.
"Nggak liat neh lagi apa."
Fender menelan ludah, "Sorry deh kan cuma bercanda."
"Aku tau kamu pasti pingin kenalan kan, makanya jadi orang tuh jangan munafik," sindir tuh cewek.
"Kok tau, pasti kamu paranormal ya...?" ujar Fender tersenyum.
"Muka kayak kamu udah pasaran kalo deketin cewek, kamu kan udah terkenal, kalo kamu nggak laku dikalangan cewek sini"
Fender melotot kaget, "Yaaa bagus lah, kalo kamu udah cerdas."
"Nggak liat neh lagi apa."
Fender menelan ludah, "Sorry deh kan cuma bercanda."
"Aku tau kamu pasti pingin kenalan kan, makanya jadi orang tuh jangan munafik," sindir tuh cewek.
"Kok tau, pasti kamu paranormal ya...?" ujar Fender tersenyum.
"Muka kayak kamu udah pasaran kalo deketin cewek, kamu kan udah terkenal, kalo kamu nggak laku dikalangan cewek sini"
Fender melotot kaget, "Yaaa bagus lah, kalo kamu udah cerdas."
Dari jauh ada Yana sukmawati lagi duduk sendirian dibawah pohon cemara kampus, kebetulan Fender lagi lewat disitu, "Yanaaa." desah Fender dibalik tembok sesekali ngintipin Yana ngelamun.
Akhirnya Fender ngeloyor ke Yana lalu menyapanya lembut, "hai."
Yana melotot sinis ketika melihat Fender
"Kok melotot gitu emank aku ngerii yaaa." goda Fender nyengir kuda.
"Iyaa kamu emang ngeriiiii." ujar Yana sambil ngeliat pipinya Fender lain dari biasanya.
Fender langsung duduk disebelahnya lalu curiga ngeliat Yana "Pasti kamu lagi ngeliat pipi aku ya, ini adalah pewujudan anti israel."
"Kamu sadar apa gila sih." cemo'oh Yana.
"Aku sangat sadar kalo aku memang jatuh cinta ama kamu." ujar Fender serius.
Kontan bikin Yana kaget, Deg..!
Yana tersenyum geli, "Kamu gila ya nembak aku disiang bolong gini, sorry aku nggak ada waktu bahas cinta monyet kamu." Yana langsung pergi, berhubung anak ayam nggak bisa lepas dari induknya, atau bisa diartiin pula dengan cinta nggak bisa lepas dari hati, (yaelah sejak kapan jatuh cinta, PDKT aja kagak.) dengan PD Fender mengekor dibelakanganya, "Yan tunggu, aku serius jatuh cinta ama kamu, kenapa sih kamu benci banget ama aku." Fender menarik tangan mungilnya.
Yana membalikkan badannya dan menatap tajam, "Lepasin tangan aku Fen."
Fender melepasnya lalu menatap serius, "Kamu tau kan kalo cinta itu kayak jelangkung datang tak diundang pulang tak diantar."
"Aku dah bilang, aku nggak bisa bahas cinta monyet kamu, karena kamu gomballlllll." urai Yana.
"Aku harus gimana menyakinkan kamu, kalo aku emank bener-bener cinta dadakan ama kamu sejak ada dikelas," jelas Fender, (uhuy bak senetron.)
"Iya aku tahu, aku dah ngerasa, tapi sikap kamu yang bikin aku ilfil." jawab Yana dan menjauhi Fender dengan cepat, tapi Fender nggak nyerah.
"Yan tunggu donk aku belom selesai ngomong." Fender membuntutinya.
Yana menoleh ke arah Fender, "stopp!!!!"
Fender menghentikan langkahnya dan melihat Yana semakin menjauh dari penglihatan Fender, "Huuu."
Akhirnya Fender ngeloyor ke Yana lalu menyapanya lembut, "hai."
Yana melotot sinis ketika melihat Fender
"Kok melotot gitu emank aku ngerii yaaa." goda Fender nyengir kuda.
"Iyaa kamu emang ngeriiiii." ujar Yana sambil ngeliat pipinya Fender lain dari biasanya.
Fender langsung duduk disebelahnya lalu curiga ngeliat Yana "Pasti kamu lagi ngeliat pipi aku ya, ini adalah pewujudan anti israel."
"Kamu sadar apa gila sih." cemo'oh Yana.
"Aku sangat sadar kalo aku memang jatuh cinta ama kamu." ujar Fender serius.
Kontan bikin Yana kaget, Deg..!
Yana tersenyum geli, "Kamu gila ya nembak aku disiang bolong gini, sorry aku nggak ada waktu bahas cinta monyet kamu." Yana langsung pergi, berhubung anak ayam nggak bisa lepas dari induknya, atau bisa diartiin pula dengan cinta nggak bisa lepas dari hati, (yaelah sejak kapan jatuh cinta, PDKT aja kagak.) dengan PD Fender mengekor dibelakanganya, "Yan tunggu, aku serius jatuh cinta ama kamu, kenapa sih kamu benci banget ama aku." Fender menarik tangan mungilnya.
Yana membalikkan badannya dan menatap tajam, "Lepasin tangan aku Fen."
Fender melepasnya lalu menatap serius, "Kamu tau kan kalo cinta itu kayak jelangkung datang tak diundang pulang tak diantar."
"Aku dah bilang, aku nggak bisa bahas cinta monyet kamu, karena kamu gomballlllll." urai Yana.
"Aku harus gimana menyakinkan kamu, kalo aku emank bener-bener cinta dadakan ama kamu sejak ada dikelas," jelas Fender, (uhuy bak senetron.)
"Iya aku tahu, aku dah ngerasa, tapi sikap kamu yang bikin aku ilfil." jawab Yana dan menjauhi Fender dengan cepat, tapi Fender nggak nyerah.
"Yan tunggu donk aku belom selesai ngomong." Fender membuntutinya.
Yana menoleh ke arah Fender, "stopp!!!!"
Fender menghentikan langkahnya dan melihat Yana semakin menjauh dari penglihatan Fender, "Huuu."
Syarif Hidayat mengomentari karya ini
Novel
My Blue White Avicenna
Ravistara
Mampir donk
novel yang saya tulis ketika tahun 2004 an
hujan diantara rindu yang deras
Rasanya pingin nangis, tapi nggak bisa, mencoba kuat, tapi rontok juga, Jino hancur lebur, tapi udah lebur juga, Jino berjalan menelusuri lorong kampus yang sepi sampai diujung gedung. dia berhenti tepat di depan lapangan bola, antara kanan dan kiri, Jino menghela nafass, "Selesai sudah tak ada harapan," batinnya lalu menuju memutuskan kearah kiri menuju parkiran motor.
Syarif Hidayat mengomentari karya ini
Novel
Cintaku di Kampus Cemara
Syarif Hidayat