Sejauh pengalaman gue menulis (fiksi), kalau punya ide, kadang memang harus langsung ditulis. Tulisan, dalam hal ini semacam dorongan mental. Dan mungkin situasi mental kita yang berubah-ubah membuat kita tidak bisa menulis hal yang telah lampau. Semacam ingin memaki atau menangis, tapi hal yang membuat kita marah atau sedih itu telah terjadi tiga minggu yang lalu.

Kalau dirasa ide kita itu brilian, tapi kita telah kehilangan "rasa', bisa juga sih kayaknya untuk membangun kembali rasa tersebut... dengan riset, tapi bukan hanya riset yang kering (mencari informasi), tapi riset yang membawa jiwa kita kembali ke situasi yang telah berlalu itu.

Mencatat ide (untuk dituliskan nanti-nanti) memang bisa dilakukan, tapi hanya akan berhasil jika tulisan (dengan ide) tersebut "tidak psikologis".
Komentar
Rekwik
31
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)