....kurasa kini engkau tak sendiri lagi.
Aku pun kini juga seperti dirimu satu hati telah mengisi hidupku.

Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini. Dan lagi mungkin kini kau telah bahagia ....
*

Itu penggalan lirik sebuah lagu jadul. Rindu Yang Terlarang. Broery Marantika dan Dewi Yull, lalu dinyanyikan dan diaransemen ulang oleh Mahkota Band.

Dan saat menulis adegan terakhir dalam novel ini saya mendengarkan versi akustik yang dikover Pengamen Jos The Gendhot di yutubu.

Adegan novel dengan lagu melenceng dari konteks memang. Tapi dalam dunia realitas, saya mesti mendengarkan lagu ini begitu selesai menuliskan kata tamat, kata Samudra pada saya.

Yeah... kalian-kalian yang masa remajanya sudah berlalu jangan ikutan baperan donk. Ayok kita karokean Rindu Yang Terlarang sambil minum jus pokat.

https://m.kwikku.com/novel/read/kelap-kelip-kunang-kunang-di-telapak-tangan-dan-telapak-kaki-kami
Komentar
Rekwik
42
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)