Kalau kalian ke Banda Aceh duduk-duduklah sebentar di warung-warung kopi legendaris di Ulee Kareng. Sekolah si Samudra juga berada di kawasan tersebut.

Di Aceh mobil angkot disebut labi-labi. Tapi tidak ada lagi sekarang. Samudra dan Gemala hampir selalu bertemu di labi-labi saat pergi pulang sekolah meskipun bersekolah di sekolah yang berbeda. Setiap pagi mereka berdua selalu menjadi penumpang pertama sebuah labi-labi.

Dulu pernah beberapa kali ketika pulang kampung ke Banda Aceh saya naik pesawat kecil smac. Lalu dari bandara Sultan Iskandar Muda menuju kampung menggunakan mobil carteran. Si sopir akan mengambil jalan pintas melalui Ulee Kareng.

Sawah membentang luas di belakang sekolah si Samudra. Di sebuah titik yang jauh di sanalah bandara itu berada. Pesawat yang akan mendarat dan baru terbang dapat keliatan dari belakang sekolah nya itu.

Tiba di stasiun labi-labi (tidak jauh dari mesjid raya baiturrahman) mereka berdua nyambung labi-labi lain yang rutenya melewati sekolah mereka. Tapi tak lama kemudian mereka harus berpisah.
*

Masa muda penuh kegembiraan karena anak muda punya kemampuan melihat keindahan. Siapa pun yang bisa mempertahankan kemampuannya melihat keindahan tidak pernah menjadi tua -- Franz Kafka, penulis Cheko, 1883-1924

https://m.kwikku.com/novel/read/kelap-kelip-kunang-kunang-di-telapak-tangan-dan-telapak-kaki-kami
Komentar
Rekwik
22
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)