Selepas fazar menghilang, bukan terang yang datang.
Namun mendung menyelimuti pagi, hingga ragaku malas untuk berdiri.
Terjebak dalam lamunan, akan sesuatu yang lama telah terlewatkan.
Menyeruak dalam amarah, namun justru akulah yang telah lemah.
Komentar
Rekwik
88
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)