"i dunia ini memang nggak ada orang yang sempurna," kata Dhea.

Tapi Barra melihat sosok Dhea seperti perempuan yang baik dan tak pernah memiliki cela meskipun kakaknya memiliki berbeda pandangan dengannya. Begitu pula ibu mereka yang selalu mendukung Barra diam-diam memiliki pemikiran yang sama seperti Levi tapi tak ingin menghalangi hubungan keduanya.

Karena nggak bisa memahami alasan Levi, Barra tetap memilih untuk melanjutkan hubungannya dengan Dhea hingga ke jenjang pernikahan.

Kadang kita memang nggak bisa menebak dengan siapa kita menjatuhkan pilihan untuk dicintai, tapi bukankah kita masih bisa memilih mana cinta yang baik dan buruk untuk bisa menetap di hati ini?

Tanpa disadari mimpi-mimpi Dhea yang nggak bisa dihentikan membuat Barra harus mengorbankan segalanya. Termasuk menyia-nyiakan cinta keluarga dan orangtuanya sendiri.

Saat Barra menyadarinya, akankah ia bisa memperbaiki semuanya?

Cinta pada keluarga atau cinta pada pasangan memang selalu rumit untuk diadu, dan mungkin Barra sangat membutuhkan tamparan yang keras untuknya. Karena di antara dua pilihan itu, Barra tak tahu mana yang lebih penting untuk diselamatkan. Padahal Levi selalu mengingatkan untuk selalu mendahulukan kebahagiaan ibunya. Karena hanya dialah satu-satunya orangtua mereka sekarang.

Mungkinkah Barra memang membenci keluarganya hanya demi gadis yang dicintainya? Atau, mungkinkah Barra akan sadar kalau merelakan gadis itu pergi dari hidupnya untuk selamanya bisa membuat hidup mereka kembali baik-baik saja?

Tapi apa iya kalau sudah bucin, mata dan hati kita bisa berpikir jernih untuk mengambil keputusan? Apa cinta yang salah hanya seperti barang rusak yang nggak bisa diperbaiki lagi?


Terima kasih untuk yg sudah meluangkan waktu untuk membaca kisah mereka di sini ya, karena tanpa kalian, kisah ini tak akan pernah ada... Untuk link ceritanya ada di sini :

https://www.kwikku.com/novel/read/cinta-sampai-mati-20240703205312

#FalconxKwikku #Terinspirasikisahnyata #BerkaryaBersamaKwikku #KompetisiMenulisKwikku2024