Pernahkah Anda malu atas karangan Anda sendiri?
Meski Anda sendiri yang secara sadar menerbitkannya di platform, tapi Anda juga yang semacam melakukan penghindaran diri dari membaca karangan tersebut. Jadi Anda membiarkan orang membacanya, tapi Anda sendiri malas dan malu, haha.
Itulah perasaan saya untuk cerpen Jatuh Jauh ini.
Jatuh Jauh ini pun juga cerpen yang bisa dikatakan dikarang saat saya masih belum punya banyak visi yang dalam dan luas soal cerpen (disclaimer: bukan berarti pengetahuan maupun kemampuan saya sekarang sudah mumpuni). Dan memang, setelah saya membaca lagi cerpen ini baru saja, sepertinya memang jelek, haha. Dan saya pun sepertinya baru menemukan semacam cacat logika dalam cerita.
Karakter utama, tokoh "aku", dalam cerpen Jatuh Jauh ini adalah seorang perempuan berusia 25 tahun (Gen Z) yang baru menjalani awal penitian karir di ibu kota. Jadi, cerpen ini digerakkan oleh dua unsur: 1) seorang perempuan kelahiran 90-an akhir, dan 2) hiruk-pikuk ibu kota. Bisa jadi bagi Anda penghuni megapolitan dan yang sekarang berusia 20-an akan terhubung dengan cerpen Jatuh Jauh.
Komentar
Rekwik
0
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)