Selamat Natal. Semoga damai Natal menyertai. Yesus is coming. Di Natal tahun ini, aku membuat suatu gerakan kecil yang berbeda: menghadiahkan royalti bukuku untuk gereja. Kesadaran berdonasi untuk agama lain masih langka. Semangat toleransi pluralisme tidak hanya berakhir di tulisan, tetapi juga dalam bentuk tindakan nyata. Ini belum seberapa. Di saat pihak lain memperdebatkan setiap tahun boleh-tidaknya mengucap selamat Natal, ada pihak lain yang berpikiran terbuka, pluralis, progresif, dan peduli terhadap umat agama lain. Kalau kalian nulis buku dan dapat royalti, kira2 royaltinya buat apa? Dari pada sibuk menolak Natal, kenapa nggak bergandengan tangan dengan mereka?
3 Komentar
Rekwik
5
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (3)