Presean, sebuah pertarungan yang penggunakan tongkat dari rotan (Penjalin) dan prisai dari kulit kerbau (Ende), dahulu kala pertarungan ini diadakan sebagi ritual di musim kemarau untuk mendatangkan hujan, dan katanya hujan akan turun jika kepala salah satu petarung sudah bocor, lambat laun budaya preasan ini pun dijadikan acara tahunan di setiap desa di Lombok. Saya pernah memberanikan diri mencoba pertarungan ini dan alhamdulillah punggung saya memar-memar terkena tongkat lawan.Salah satu budaya sasak yang saya angkat dalam novel Jejak Samalas.
Foto diambil di desa Bayan, ketika anak-anak kecil sedang bermain-main dengan alat presean di depan Masjid tertua di Lombok. Bayan juga adalah salah satu tempat yang masih menjaga betul budaya tradisi nenek moyang, tak jarang keyakinan mereka dikira setengah islam setengah hindu, bisa dilihat: https://www.youtube.com/watch?v=fQ6PAAKTJUE&;amp;t=55s
2 Komentar
Rekwik
7
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
yang penting gak mukul pinggang ke bawah bang @xchalant, langsung dibuat KO musuhnya, perih banget kenak penjalin wkwkwkkwk
Balas
pasti ada aturannya kan?
sy kepikiran klo tarung begini yg pertama dilakukan adalah mengait kaki lawan hingga terjengkang kemudian menindihnya dan melancarkan serangan submission.. hahaha..
Balas