"Cie. . . cie kalau lagi jatuh cinta mah, bau got disebelah berasa aroma theraphy," ujar Asbul yang tiba-tiba memburamkan pandanganku.
"Memang benar, daun berjatuhanpun seperti hujan salju," tambah Amy.
"Teriknya mataharipun kalah silau dengan wajahnya," ungkap Tito yang seumur hiduku tidak pernah mendengar ia mengeluarkan jurus pujangga.
"Weyyy. . . kalian memang tidak bisa nanti ngobrolnya kelarin dulu ini, mau sampai kapan kita beres-beres terus. Mendingan tidak usah berlibur sekalian. Maaf bukannya sombong apalagi pamer kalau tidak jadi aku mau langsung ke francis tahun baru disana." teriak Toto.
"Orang kaya bebas" tambah Tito.
"Bapakmu marah. . . ancamannya songong" ujarku.
CHAPTER END
Komentar
Rekwik
2
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)