Assalamualaikum. Hai, Sobat dan Sobatwati Kwikku. Apa kabar? InsyaAllah nanti sore aku akan menjawab pertanyaan dari Teman-teman. Silakan mulai drop pertanyaan di kolom komentar, ya. Sampai ketemu nanti sore. ❤️
34 Komentar
Rekwik
32
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (34)
waaah jadi ga ada satu hari pun yg terlewat ya mba. utk g membaca? kereen @santydiliana
Balas
siap, kakaak
Balas
Siap, terima kasih kakak 💕💕@santydiliana
Balas
Makasih banyak kak @santydiliana
Saya masih harus banyak belajar ke para pakar nih... 🙏😊
.
.
Sangat bermanfaat kak 🙏😊
Balas
Waa, ada @bundadari hihihi... Ide awalnya tuh gara-gara ga sengaja berselancar di youtube, ngelihatin vlog kehidupan para artis. Terus, jadi kepikiran, gimana ya, kalau artis nikah sama orang biasa? Secara ya, kehidupannya beda, bagai langit bumi. Pastinya akan banyak hal yang bisa dieksplorasi dari sana. Makasih ya, udah suka ❤️ Waaaa, siapa yaaaa? Hmmm, Rey Mbayang sama Dinda Hauw, kali, ya? 😆
Balas
Hai, @nuzululrahma ❤️ Agar karakter terlihat hidup, maka kita harus mempersiapkannya sedetail mungkin sebelum proses menulis. Buat tabel karakter, tidak hanya soal gambaran fisiknya saja, tetapi juga kebiasannya, sifatnya, kondisi sosialnya, hobinya, cara bicaranya, bagaimana caranya berpakaian, dll. Jangan buat tokohmu terlalu sempurna. Berikan juga kekurangannya. Meski hanya cerita fiksi, tokoh juga harus realistis. Untuk cara meracik konflik agar tidak monoton, kita harus menjaga agar konflik itu selalu menanjak di setiap babnya, sampai nanti tiba di bagian klimaks. Selain itu, kita juga bisa menyisipkan konflik-konflik kecil di sepanjang konflik utama. Namun, usahakan, konflik-konflik kecil itu masih ada benang merahnya dengan konflik utama.
Balas
Hai, Kak @renaldi7 :) Pernah. Hihihihi... Setelah aku evaluasi, ternyata ini karena persiapanku kurang matang, plot dan outline-ku masih kacau, jadinya aku malah stuck di tengah jalan dan tersesat dengan banyaknya ide-ide baru yang bermunculan. Jadi, sekarang, aku berusaha mematangkan persiapan menulis, membuat plot yang kuat, dan berusaha mematuhi outline yang sudah kubuat.
Balas
@lala10 Waalaikumsalaam, Kak. :) Salah satu tips membuat orang penasaran di setiap halaman novel kita, adalah dengan membuat ending cliffhanger di setiap bab. Cliffhanger ini bisa menjaga pembaca agar terus penasaran dan nggak bisa berhenti untuk membuka bab berikutnya. Caranya gimana? Coba buat pembaca bertanya-tanya atau merasa tegang di akhir bab. Buat pembaca tertarik untuk menemukan jawaban dari rasa penasarannya di bab selanjutnya. Sebarkan clue, seperti menyebarkan puzzle sejak bab 1 sampai akhir. Biarkan pembaca menyusunnya sendiri, biarkan mereka menebak-nebak, sebelum akhirnya kita buka semuanya. :) Untuk persiapan membuat novel, yang pertama adalah ide atau premis. Kita harus punya ide besarnnya dulu, baru kemudian kita kembangkan menjadi sebuah plot dan outline yang nantinya akan jadi panduan kita saat menulis. Kita juga harus melakukan proses riset agar tidak terjadi plot hole dalam cerita kita.
Balas
Haiii, Kak @liae23 ❤️ Wah, ini kayaknya aku harus banyak belajar ke Kak Lia, deh. Hihihihi... Hmmm, apa ya? biar mood nulis tetap terjaga, kalau saya sih dengan mengingat-ingat lagi motivasi menulis saya itu apa? Kenapa saya harus terus nulis? Motivasi yang kuat, akan menjadi bahan bakar kita untuk terus berusaha melanjutkan apa yang sudah kita mulai. :)
Balas
Hai, @halimah 🥰 Pertanyaan menarik, nih. Dulu, aku selalu beranggapan bahwa menulis itu harus selalu Show Don't Tell. Namun, setelah mengikuti kelas menulisnya Mbak Rosi L. Simamora, saya akhirnya paham bahwa yang benar adalah Show and Tell. Saya pikir, iya juga ya? Cerita kalau kebanyakan show, kesannya jadi bertele-tele, cerita yang kebanyakan tell, jadinya berasa datar, feel kurang dapat. Jadi, show dan tell itu tidak bisa saling menggantikan. Keduanya harus digunakan di tempat yang pas, sesuai dengan kebutuhan cerita. Lalu, gimana caranya menempatkan show dan tell dengan tepat? Nah, ini butuh jam terbang dan kepekaan. Semakin sering menulis, insting kita akan terlatih, mana adegan yang butuh disajikan dengan show, mana yang butuh disajikan dengan tell. Ini juga tergantung gaya penulis sih. Oh ya, saran saya, jangan sedikit-sedikit melakukan self editing. Ini sering jadi tersangka utama naskah kita nggak kelar-kelar. Hihihihi... Pas ikut kelas swasuntingnya kak Windy Aries
Balas
Haiii @dhiinasafitri 😊 Jawabannya sama seperti jawabanku untuk pertanyaan @nasyifa ya. ❤️
Balas
Halooo, Kak @winloey 🥰 Wah, ini masih PR juga buat aku, Kak. Hihihihi. Namun, ada yang bilang, agar karakter satu dengan lainnya enggak mirip, ada baiknya kita memberi jeda antara satu tulisan ke tulisan lain. Biar enggak kecampur gitu. Selain itu, buatlah karakter sedetail mungkin sebelum eksekusi menulis. Beri ciri khas yang bisa membedakan dengan karakter lainnya.
Balas
Hai, @hidsteriaa :) Ide itu bisa dari mana aja. Aku sering dapat ide dari kejadian-kejadian yang aku lihat di sekitarku, aku bisa dapet ide dari buku, film, tayangan berita, vlog orang lain, bahkan lagu. 😊
Balas
Hai, @nasyifa ❤️ Menurutku, sebelum membuat pembaca terhanyut ke dalam cerita kita, kita harus lebih dulu menghayati apa yang kita tulis. Menulis dari hati gitu deh. Hehehe. Soalnya aku percaya, sesuatu yang disampaikan dari hati, feelnya akan lebih terasa. Oya, maksimalkan juga fungsi pancaindra kita ketika menulis. Amati orang-orang di sekitar kita. Misal nih, saat lagi sedih, biasanya seperti apa sih gesture dan mimik wajah seseorang? Apa yang dirasakan? Nah, tuangkan ini ke dalam cerita agar pembaca bisa benar-benar mendapat feel sedih itu.
Balas
@zahwaarifin Haiii, Kak Zahwa. Ketika mengalami buntu ide, aku akan menepi sejenak untuk refreshinh. Karena semakin aku paksakan, biasanya ide itu akan semakin mampet. Hihihihi... Namun, aku selalu berusaha melakukan kegiatan yang bisa memberiku inspirasi. Misalnya, membaca, nonton film, jalan-jalan, dengerin musik, dll. Namun, yang perlu diingat adalah, menepinya jangan terlalu lama ya. Karena kalau kelamaan juga, yang ada kita bakal makin mager buat lanjut. hehehe. Nah, jika cara ini tetap tidak berhasil, aku akan mencoba membongkar naskahku lagi. Jangan-jangan ada yang salah dari proses menulisku selama ini? Mungkin plotku kurang mantap, karakter kurang kuat, atau jangan-jangan aku sudah terlalu jauh mengkhianati outline, sehingga jadi bingung sendiri di tengah jalan. 😊
Balas
@belladina Aku berusaha untuk menyempatkan waktu membaca setiap hari, meski hanya satu atau dua lembar, Mbak. Kalau nggak sempat pegang buku, biasanya aku membaca tulisan di platform-platform dari atau media sosial. Membaca itu, bagiku, seperti proses muncul ke permukaan ketika aku sedang berenang atau menyelam. Saat aku sudah kehabisan napas (baca : ide), maka aku segera naik ke permukaan untuk mencari udara. :)
Balas
@viaqinuri Hai, Via. ❤️ Wah, pertanyaanya berat nih. Hihihi... Kalau menurut saya, untuk bisa menghasilkan karya yang istimewa, yang harus dilakukan penulis adalah : 1. Menjadi dirinya sendiri. Percayalah, meski ide yang sama sudah bertebaran, saya yakin, setiap penulis memiliki gaya yang berbeda-beda dalam mengeksekusinya. 2. Banyak membaca. Banyak membaca di sini bukan untuk meniru ya, tetapi untuk mencari referensi sebanyak-banyaknya. Nantinya, referensi ini bisa jadi bekal untuk mempelajari kelebihan serta kekurangan karya-karya yang sudah ada sebelumnya. 3. Tajamkan pancaindra. Ini untuk melatih kepekaan dalam memaknai segala hal yang ada di sekitar. Hal-hal istimewa seringkali ada di sekitar kita, tetapi tanpa sadar kita abaikan. 4. Lakukan persiapan menulis sematang mungkin. Persiapan menulis ini meliputi menggali ide, membuat plot, karakter, meramu konflik, dll. Ibarat membangun rumah, yang pertama kali harus dipersiapkan adalah pondasi. Jika ingin dapat rumah yang
Balas
@belladina Hihihi, Hai, Bella ❤️
Balas
@vinavin Halooo, Teh. Hihihihi. Ini sebenarnya juga PR buat saya. Soalnya saya masih sering keteteran. 🙈 Namun, salah satu cara yang biasanya berhasil membuat saya semangat lagi adalah dengan mengingat motivasi awal saya terjun ke dunia literasi. Saya ingin berkarya, saya ingin meninggalkan jejak di dunia literasi, saya ingin berbagi dengan banyak orang. Biasanya, ini bisa menjadi bahan bakar bagi saya untuk terus menulis dan menyelesaikan apa yanh saya mulai. :)
Balas
Kak @santydiliana ide novel Jodoh Sang Superstar dapat dari mana, sih? suka sama ceritanya :) Kalau misalnya diangkat ke layar lebar dalam bayangan Mbak Santy siapa yg cocok memerankan Raisa dan Raihan?
Balas