4 tahun 9 bulan lalu
"Saya nggak dendam sama kamu. Nggak ada gunanya juga saya dendam sama kamu." Suaraku tegas menusuk telinga cowok itu. Ben mengeraskan rahangnya. Dia tidak berkata apa-apa lagi selain menumbuk bola mataku dengan tatapannya.
"Saya ingetin kamu satu hal ya Ben." Aku mengangkat telunjuk di depan wajahnya. "Sekarang, atau satu bulan yang lalu. Lewat saya, atau lewat mulut orang lain. . . itu semua nggak akan ngubah kenyataan." Aku menggeleng-gelengkan kepala. "Saya akan tetap pergi dari hidup kamu. Dan kamu nggak akan berusaha untuk mempertahankan saya tetap tinggal di sisi kamu."
7 Komentar
Rekwik
11
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (7)
yap. setuju..
@ddredy
Balas
Sama sama belajar, Kak. Mengingatkan untuk kebaikan 🙏
Balas
waah.. sy malah seneng dikoreksi kayak ginih. kadang gak kepikiran tuh celah2 kesalahannya. apalagi time buat editingnya bener2 sedikit bgt karena ngejar DL. btw, makasih bgt mas @ddredy
Balas
Kalau gitu, cukup ditulis 'menggeleng' saja, Kak. Sebab itu termasuk menghamburkan kata. Jadinya gak efektif.
Contoh lain, melangkahkan kaki. Maju ke depan. Naik ke atas. Turun ke bawah dll
Maaf cuma koreksi 🙏
Balas
oh ya.. Bru nyadar. itu kayaknya Saya boros kata ya.. hrusnya ga usah pake objek kepala. asli.. baru tau. makasih mas. :D @ddredy
Balas
waduuh. apa ya? hehe. barusn intip kbbi.. memang hnya identik utk kepala mas redy. @ddredy
Balas
Yang bisa menggeleng selain kepala apa ya, Kak?
Balas