Kau pulang dalam keadaan letih,
Dominasi pikiranmu jauh dari yang namanya jernih,
Masalah entah menapa enggan menjauh,
Keluh kesah entah mengapa terus bertumbuh,
Engkau rasa dunia cukup tidak patuh,
Kau berharap apa dan Tuhan mengabaikannya,
Kau rasa banyak hal di sekitarmu tidak kau butuh,
Mungkin saja karena semua masih utuh,
Rangkulan akalmu mulai menenangkan,
Secangkir air hangat ternyata cukup menyenangkan,
Kau pikir televisi mati di sudut rumahmu itu membuatmu terhibur?
Rasanya kau hanya mampu melihat dia sang pengecut,
Jangkauan sinar cukup meredup,
Dengan hatimu yang terus berdegup,
Sedangkan bayangan itu semakin jelas,
Membuatmu tahu apa yang lebih pantas,
Dirimu mengerti arti bayangan itu,
Yang hanya terlihat ketika kurangnya cahaya di sekitarmu,
Dirimu mengerti arti bayangan itu,
Namun tidak ketika berwarna.